Chapter 24

713 122 9
                                    

Sejeong terus menggeleng keras diantara tangisannya. Daniel buru-buru menggenggam jemari gadis itu erat.

"Jebal, jangan menangis, sayang"

"Kau sudah janji tidak akan meninggalkanku, Niel"

"Aku tidak meninggalkanmu. Aku hanya meminta waktu pada ayahmu agar aku bisa lebih pantas untukmu"

"Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?"

"Hey, kenapa bicara seperti itu?"

"Kalau begitu jangan tinggalkan aku. Bukankah ini juga membuatmu sakit?"

Daniel membisu. Ia tidak tau bagaimana lagi menjelaskannya pada Sejeong. Gadis itu sedang kalut karna itu pasti tidak bisa mencerna ucapannya dengan baik. Hingga akhirnya Daniel hanya bisa menarik Sejeong ke dalam pelukannya.

"Katakan kalau kau mencintaiku, Niel," Sejeong masih terisak di pelukan Daniel.

"Aku mencintaimu, Kim Sejeong"

"Jangan pergi, Niel. Jangan dengarkan ayahku"

Daniel menghela napasnya. Ia menangkup wajah Sejeong agar melihatnya sambil menghapus air mata gadisnya itu.

"Dengar, sayang, ayahmu hanya ingin yang terbaik untukmu. Dia tidak ingin kau terbawa pengaruh buruk dariku. Aku melakukannya juga bukan tanpa imbalan, dia berjanji akan mengembalikanmu padaku jika aku berhasil melewatinya"

"Melewati apa?"

Daniel terdiam sebentar, "Apapun yang terjadi kedepannya, tolong jangan lupakan aku"

Sejeong sudah berhenti menangis. Ia sedang berusaha mencerna ucapan Daniel, tapi tak paham juga. Sebenarnya apa yang sudah dibicarakannya ayahnya dan Daniel?

Sejeong punya banyak pertanyaannya di benaknya, tapi ia sudah terlanjur takut akan kehilangan namja itu.

"Jangan pergi, Niel. Jangan pergi," lagi-lagi hanya kata itu yang bisa diucapkan Sejeong.

"Kalau begitu bisa kau tetap di sini malam ini?"

Sejeong pun mengangguk tanpa ragu.

*

Sejeong baru saja menelpon ibunya dan mengatakan kalau ia menginap di rumah temannya.

"Gugup sekali ya, harus berbohong pada ibumu?" tanya Daniel yang dari tadi terus menempel pada Sejeong.

"Yang membuatku gugup itu kau. Berhenti memelukku, Niel"

Daniel tersenyum tipis. Dan tiba-tiba diciumnya kening Sejeong, setelah itu berkata lembut,

"Terima kasih, Sayang"

"Baiklah, sekarang aku tetap di sini seperti pintamu. Jadi kau juga harus janji tidak akan kemana-mana, Niel"

"Kau pasti begitu mencintaiku ya?" goda Daniel.

"Memangnya kau tidak?"

"Aku mencintaimu. Sangat. Sekarang bagaimana kalau kita tunjukan pada ayahmu kalau perasaan kita ini tidak main-main"

Sejeong mengernyit, sedikit tidak paham dengan maksud Daniel.

"Sebenarnya dari tadi aku memikirkan satu cara agar aku tidak dijauhkan olehmu"

"Apa?"

Daniel tersenyum memandangi wajah Sejeong dan sedikit membelai rambut gadisnya itu.

"Maukah kau melakukannya, Kim Sejeong?"

"Melakukan apa?" entah kenapa dada Sejeong mulai berdebar.

"Melakukan 'itu'"

"Itu apa?"

My Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang