Tiba tiba...
Di depan sana mobil berwarna biru itu muncul, yaaa itu mobil yang ia tunggu tunggu dari tadi telah tiba!! tapi kenapa hanya ada satu yang datang. Tanpa mereka tau, keduanya sedang menunggu taksi namun disalah satu mereka tidak ada yang menyadarinya.
Mobil itu semakin mendekat ke arah rumah mereka.
"Pak berhenti!" Ucap Keduanya bersamaan dari arah yang berbeda namun ia tidak menyadari itu.
Mereka telah berhasil memberhentikan taksi yang lewat didepannya. Ia berlari lalu Keduanya masuk secara bersamaan, Ia duduk dibelakang dibangku penumpang.
Keduanya sama sama menengok ke samping setelah menutup pintu. Pandangan mereka bertemu, matanya tepat bertemu menatap bola matanya, Mereka tergelonjak kaget melihat satu sama lain.
Sebelumnya mereka pernah ketemu saat ana sedang berhenti dijalan karena sepedanya rusak.
Ini kan cowok yang waktu itu nolongin gue' batin ana saling menatap.
Ini kan cewek yang waktu itu gue tolongin' batin akam saling menatap nya juga.
"Lho, lo ngapain disini!!" Ucap keduanya bersamaan lagi saat sadar kalau ada yang naik taksi yang ia tunggu tunggu.
"Harusnya gue yang nanya sama lo! Lo ngapain disini!" Teriak ana sambil berdecak sebal.
"Lo juga ngapain disini?" Jawab akam tak ingin kalah.
Ana mendengus kesal "Gue mau naik taksi lah!" ucapnya kesal lalu mengalihkan pandangannya ke samping kaca mobil.
"Gue juga" Sahutnya santai
"Udah deh lo sekarang turun dari sini terus cari taksi lain. Gue mau ke sekolah, udah telat nih!!" Kata ana lalu mendorong kasar tubuh akam ke samping.
"Gue juga mau sekolah kali" Ucapnya tak ingin berdebat.
"Yauda sekarang Lo turun!" Ucap nya setengah marah
"Nggak" jawab nya ketus
"Ihh lo nyebelin!" Ucapnya lalu memutar bola matanya "Pak saya duluan yang naik taxi bapak! Uang nya saya tambah dua kali lipat deh pak." kata ana memohon kepada bapak itu.
Bapak itu yang melihat perdebatan kecil mereka hanya bisa diam karena ia ingin berbicara tapi tidak diberi waktu karena ana yang selalu mengoceh ngoceh terus.
"Gue tiga kali lipat!"
"Gue empat kali!"
"Gue lima!"
"Gue enn.." ucapan ana terpotong karena bapak itu sudah memotongnya.
Saat kesabarannya sudah habis bapak itu akhirnya memberhentikan perdebatan mereka.
"Sudah stopp!!! Kalian mau naik taxi saya atau nggak?"
"Iyaa pak" Jawab keduanya bersamaan yang saling menatap tajam.
Ahh sial' batin akam
"Yauda kalian berdua saya antar ke sekolah" kata bapak itu.
"Nggak bisa gitt..." Ucapan ana terpotong, karena ia melihat bapak nya sudah menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Akam hanya bisa pasrah dan tidak ingin berdebat dengan cewek. Pasti yang menang selalu cewek kalau soal debat apalagi suara nya cerewet dan bawel membuat akam malas meladeni anak itu
"Lagian seragam kalian juga sama, jadi tidak ada salahnya jika saya antarkan. Tujuannya sama ini kan?" Ucap bapak itu sambil menyetir mobil lalu menoleh kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight
Teen FictionCinta pada pandangan pertama memang sangat indah yang bahkan keindahan manapun tak ada yang menyamai indahnya perasaan cinta. Dunia terasa begitu indah kolam berada di taman surga. Hari-hari dipenuhi akan kebahagiaan, menciptakan bibir kerap kali te...