Setelah jam pelajaran terakhir selesai, akam dan ketiga nya berniat untuk main di rumah akam. Mereka menuju ke parkiran untuk mengambil kendaraannya masing masing.
Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit akhirnya mereka tiba di rumah akam. Karena kebetulan bunda dan papahnya sedang tidak ada dirumah jadi mereka berniat menemani akam dirumah.
"Kam, ini rumah apa pasar? Rame banget." Celetuk Gary sambil melihat lihat ruangan disekitarnya.
PLAAKK
Kevin yang disampingnya tak segan segan memukul kepala Gary dengan botol yang ia ambil tadi di dapur.
"Rumah sepi kaya gini lu bilang rame!" Balas Kevin tak habis pikir dengan otak gary yang sudah korslet.
"Kan dedek nanya masa di pukul si. Abang kevin mah jahat sama dedek gary!" Gerutu Gary memasang muka sok imut.
"Muka Lo nggak usah sok imut deh! Jijik gue. Rasanya mau gue tabok tuh muka!" Kevin yang melihat muka Gary bergedik ngeri.
"Dedek mau dong di cium abang." Ucapnya sambil memejamkan matanya dan memajukan bibirnya ke samping Kevin
Kevin yang melihat itu langsung mengambil sendal yang di pakai lalu di hadapkan ke depan muka Gary. Setelah itu ia lari menuju ke atas sambil tertawa lepas.
Muachhh
Gary membuka matanya, ia tersadar kalau tadi bukan Kevin yang ia cium, lalu ia melihat kebawah ada sendal yang dipakai Kevin.
"Bentar deh.. bentar.. Tadi gue nyium apa yaa?" Ujarnya sambil memikir.
"Wahhh jangan jangan gue nyium sendal nya Kevin lagi. Kalo gue disuruh mending gue nyium Mimi peri aja dah." Lanjutnya.
"KEVINN!!!" Teriaknya sambil berlari menyusul temannya ke atas.
Kevin yang berada diatas langsung tertawa terbahak bahak.
"Rasain tuh sendal gue bekas nginjek ee meong" Ucapnya sambil tertawa
"Apa!! Lo habis nginjek ee meong!" Ujar Gary Kagett
"Iya! Rasain tuh emang enak!"
"Nggak enak lah orang bukan makanan"
"Semerdeka Lo deh ger!" Ucapnya tak ingin memperpanjang masalah.
"Indonesia udah merdeka kali Vin."
"Siapa yang bilang belum curut!"
"Gue vin!" Jawabnya sambil menyengir
"BODOAMATT!!" Teriak kevin
"Amat aja nggak bodo." Ujar Gary dengan tampang wajah tak berdosa
"Amat? Kayak kenal tuh nama."
"Siapa vin? Siapa!" Ucapnya sambil mendekatkan kepalanya ke Kevin
"Pak Somat!" Jawabnya sambil tertawa
"Beda jauh kampret!" Balas nya dengan menoyor kepala Kevin.
"Sama aja Dugong! Kan sama sama mat mat."
"Kalau disambung jadi apa hayo?" Ucapnya sambil mengedip ngedipkan matanya ke arah Kevin.
"Mamat!" Sambung akam yang sedari tadi menonton televisi di kamarnya.
Keduanya langsung menengok kebelakang
melihat akam yang sedang nonton tv.
"Nyambung aja Lo kaya tiang listrik!" Ucap gary
"Dari pada Lo berdua kaya Upin upin!" Ketus akam.
"UPIN IPIN AKAM!" Pertegas mereka berdua.
"Nahh itu maksud gue." Ucapnya. Keduanya hanya menghela nafas berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight
Novela JuvenilCinta pada pandangan pertama memang sangat indah yang bahkan keindahan manapun tak ada yang menyamai indahnya perasaan cinta. Dunia terasa begitu indah kolam berada di taman surga. Hari-hari dipenuhi akan kebahagiaan, menciptakan bibir kerap kali te...
