Ana baru saja memasuki kelasnya. Sepi banget? Atau dirinya yang terlalu pagi? Pikirnya. Benar saja. Hanya ada satu orang disini, ya dia memang selalu berangkat pagi buta, entah apa yang membuatnya serajin ini anak itu selalu datang pertama dikelas. Jangan tanya siapa, kalau bukan Michel Jean pelakunya.
Baru saja Ana ingin duduk ditempatnya. Tapi Michel udah merebut tempat duduknya itu, terpaksa Ana harus berdiri dan mendengarkan apa yang ingin dia ceritakan. Ana memutar bola matanya malas.
"Ana lo harus tau!!!" Teriak Michel seperti orang kesetanan.
Ana yang merasa kupingnya sangat panas mendengar teriakan dari Michel pun refleks menutup kedua telinganya. "Bisa ga sih lo gausah pake toa kalau ngomong." Kesal Ana mengambil tempat duduk dihadapan Michel.
"Nggk bisa na, ini penting sumpah!" Bela dirinya lagi. Ana yang tidak tahu apa-apa hanya bisa diam.
"Sepenting apa si sel?" Ujar Ana melipat kedua tangannya di dada
"Sepenting hubungan kita." Canda Michel sambil tertawa. Ana rasa dia salah pilih teman. Antara waras dan tidak ini anak.
"Eh nggk. Nanti bakal ada pertandingan futsal dari kelas IPA dan IPS!" Teriaknya dengan semangat 45
"Terus hubungannya sama gue apa?" Tanya Ana memasang muka datar.
"Tentu saja ini ada hubungannya sama lo!" Tegas Michel yang membuat Ana melotot tajam kearahnya.
"What! Ko gue?" Ana terkejut mendengar apa yang dikatakan Michel, padahal dirinya tidak ada masalah dengan siapa pun. Hidup Ana selama ini damai damai saja, bahkan tentram. Tidak ada yang mencari masalah dengannya dan Ana juga tidak membuat masalah pada orang lain.
"Duh gue udah nggak sabar mau liat cowok gue tanding, pasti cool banget." Lanjut nya sambil membayangkan yang akan di ikuti Akam dan ketiga temannya.
Tiba - tiba Kevin datang dan dia mendengar apa yang baru saja Michel katakan, dalam hatinya ia berteriak kencang bahwa Michel senang kalau nanti dirinya akan ikut pertandingan futsal. Ah pokoknya gue harus terlihat cool di mata Michel.
Ana yang melihat Kevin masuk langsung saja menanyai apa yang tadi dikatakan Michel. Ia sangat penasaran ada apa sebenarnya yang terjadi kenapa dirinya harus terlibat dalam pertandingan ini. Ana benar - benar tidak paham dengan semua ini.
"Vin ada apa si? Ko gue terlibat dalam pertandingan ini?" Tanya Ana penasaran.
"Nanti juga Lo tau." Jawabnya santai. Membuat Ana menurunkan bahunya dan menghela nafasnya agar lebih sabar menghadapi orang yang satu ini.
Satu per satu murid mulai datang memasuki kelas, hingga tak terasa guru pun sudah masuk pada jam pelajaran pertama. Sekarang memang jadwalnya untuk olahraga dan kami semua sudah memakainya dari rumah masing-masing.
Pak Joko meminta semuanya agar meninggalkan kelas. Dan langsung memulai senam pagi sebelum berolahraga.
Ana dan temannya baris paling belakang dan begitupun diikuti Akam dan temannya, mereka memang paling suka kalau olahraga dibelakang agar pak Joko tidak tahu kalau mereka sering bercanda dan malas-malasan mengikuti senam paginya.
Hingga Gary dan Kevin duluan lah yang mulai mencari masalah dengan pak Joko, karena pak Joko memutar lagu dangdut untuk senam, Gary dan Kevin bukannya mengikuti gerakan apa yang di lakukan pak Joko, tapi mereka berdua malah asik dengan jogetnya sendiri. Sampai ia tidak tahu kalau semuanya sudah berhenti dan memperhatikan mereka berdua yang sedang asik, pak Joko terus perhatiin mereka berdua sampai selesai. Tapi? No! Mereka makin asik berjoget, sampai pak Joko menyusulnya dibelakang mereka. Pak Joko menarik kuping mereka berdua, tangan kanannya menarik kuping Gary dan tangan kirinya menarik kuping Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight
Teen FictionCinta pada pandangan pertama memang sangat indah yang bahkan keindahan manapun tak ada yang menyamai indahnya perasaan cinta. Dunia terasa begitu indah kolam berada di taman surga. Hari-hari dipenuhi akan kebahagiaan, menciptakan bibir kerap kali te...