Love #21

8.5K 750 121
                                    

Raden Arjuna masih full service sebelum kita jumpa lagi dengan abang Satria dan mas Rene 😆😆😆

🌴🌴🌴

Atas saran Mami dan Papinya, Sadewa lebih baik tinggal di rumah Papanya saja. Karena itulah dia berencana pulang sebentar, tapi sebelum pulang ia minta diajak jalan-jalan ke pantai. Dan dipilihlah Teluk Asmara.

Maunya ramai-ramai termasuk Eyang Arman dan Eyang Kusuma. Sayang sekali Eyang Arman sedang masuk angin jadi batal ikut. Begitupun Praka Jackson yang baru pulang dari Medan, Pratu Indra, Serda Yana dan Serda Firda semua kebetulan tidak bisa ikut. Adanya Serda Arjuna.

Mereka berangkat tengah malam dengan segala perbekalan dan dalam dua mobil. Mobil Rahil berisi Rahil sendiri sebagai sopir, Ai dan Ira. Mobil Rashad berisi Rashad sendiri, Frannie, Sadewa dan Arjuna yang menyetir.

"Jadi pulang berapa lama?" Tanya Rashad yang duduk di belakang bersama Frannie sambil makan kacang rebus.

"Palingan sih seminggu, Pa." Jawab Sadewa yang ngemil snack kentang bergelombang.

"Mungkin pas kesini lagi Mas Naku ikut. Mau liburan sebentar ke Eyang."

Frannie mengangguk. "Iya. Mami kamu sudah bilang. Eh, bukannya Nakula ada reuni ya?"

Sadewa mengangguk. "Makanya itu, Ma. Sekalian katanya."

"Oh." Frannie manggut-manggut.

Sementara itu Arjuna yang tengah menyetir menyimak percakapan tersebut sambil bertanya-tanya.

Saat akhirnya bertemu Sadewa, Arjuna hanya diberitahu Sadewa itu keponakan Rashad dan seumuran dengannya. Dan sekarang ia mendengar kata 'Mami' juga nama Nakula disebutkan. Ia berpikir apakah Sadewa itu kembar tapi takut bertanya.

"Kenapa, Juna?" Tanya Rashad tiba-tiba. Ia melihat dari spion tengah wajah Arjuna yang tampak penasaran akan sesuatu.

"Siap, tidak ada, Dan." Jawab Arjuna agak kaget.

"Sudah saya bilang, nggak usah formal begitu. Biasa saja. Ini di luar tugas juga." Tegur Rashad.

"Siap eh...Pak."

Rashad manggut-manggut. Lalu, "Kamu penasaran sama Nakula?" Tebaknya langsung.

"Eh?" Arjuna terkesiap mendengarnya.

Rashad tersenyum. "Pasti ketebak dong kalau ada Sadewa dan Nakula? Ya, mereka kembar. Nakula Abangnya."

"Oh..." Arjuna mengangguk. "Mohon ijin, Pak, banyak yang kembar ya?"

Frannie tanpa bisa dicegah tersenyum. "Ya mau nggak kembar gimana, Mas Juna. Lha wong komandannya Mas Juna ini aja kembar kok. Suami saya juga kembar, Papinya Sadewa itu Kakak kembarnya Bapak. Mereka identik. Begitu juga Rahil dan Sahil. Kakak perempuannya Nakula-Sadewa juga kembar identik. Yang nggak identik memang Nakula-Sadewa."

"Jadi mirip wayang kan?" Celetuk Sadewa sambil nyengir. "Padahal kata Papi nggak sengaja itu. Papi nggak tahu bagaimana penggambaran rupa Nakula-Sadewa cuma tahu karakter tokohnya saja. Eh ternyata betulan Raden Nakula-Sadewa itu nggak identik." Terangnya. "Eh, kita bisa ya bikin pandawa lima. Kurang Yudishtira dan Bima aja?" Sambungnya terkekeh.

Arjuna pun ikut tersenyum dan membenarkan perkataan Sadewa.

Sementara itu di mobil lain yang dikendarai Rahil, Ai tengah sesekali menyuapkan snack jagung pada Rahil bergantian dengan dirinya sendiri.

"Mbak nggak deg-degan kan ada Om Arjuna?" Tanya Rahil setengah serius setengah menggoda.

"Apa sih?" Sungut Ai.

Ai Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang