happiness

635 130 21
                                    


"KAU SATU SEKOLAH DENGAN KAMI?!" Hoseok, Seungkwan, dan Taehyung berteriak bersamaan setelah melihat seragam yang dikenakan Jeongyeon.

"L-lalu kenapa?" Gadis itu terkejut karena mereka bertiga berteriak dengan jarak yang sangat dekat.

"T-tidak, hanya terkejut saja. Kau kelas apa?" Tanya Seungkwan.

"11-A. Kalian?"

"Hey kita akan menjadi teman sekelas." Hoseok mengangkat tangannya, tanda ber high five.

"Oh benarkah?" Jeongyeon membalas high five Hoseok dan sedikit tidak percaya. Lalu Hoseok seperti biasa tersenyum dengan cerah, menambah semangat dan energi Jeongyeon.

"Yasudah, kau punya sepeda kan? Kita bisa berangkat bersama setiap pagi, dan pulang bersama setiap sore." Ucap Taehyung sambil menunjukkan senam kotaknya.

"Ayo berangkat." Ajak Seungkwan.

"Jangan, Jimin belum keluar dari rumahnya." Cegah Jeongyeon.

"Jimin? Jimin memangnya bersekolah juga?"

"Tidak, dia mau mengantarku pagi ini." Jeongyeon menahan senyumnya. "Nah itu dia."

Jimin keluar dari rumahnya dan menghampiri mereka ber empat.

"Pagi Jim. Wah, kau terlihat tampan hari ini. Apa untuk Jeongyeon?" Seungkwan lagi- lagi mengganggu Jimin. Langsung saja, satu pukulan keras dari Jeongyeon mendarat di pundak Seungkwan. "Astaga, ganas sekali anak ini." Jeongyeon melotot menatap Seungkwan.

'Memang kok.'

"Hah?!" Mereka ber empat terkejut. "Memang apa?" Tanya Hoseok.

'Memang untuk Jeongyeon.'

Astaga Park Jimin. Hentikan! Batin Jeongyeon.

"Lihat kan Jeong. Benar kan? Untukmu." Seungkwan mengedip- ngedipkan satu matanya.

Jangan terbawa suasana Jeong... Batin Jeongyeon.

"Yasudah ayo berangkat." Ajak Taehyung. Seungkwan, Hoseok, dan Taehyung mengkayuh sepedanya terlebih dahulu. Sedangkan Jeongyeon dan Jimin masih saling pandang satu sama lain.

'Kamu cantik sekali hari ini.' Jimin malu- malu memberikan secarik kertas pada Jeongyeon. Jeongyeon yang menerimanya lebih gugup dari Jimin. Ia menundukkan wajah merahnya.

"Tidak kok." Geleng Jeongyeon pelan. Membuat Jimin tertawa gemas.

"Hey yang dibelakang sana! Berhenti berduaan, nanti Jeongyeon terlambat." Seperti biasa, Seungkwan selalu meledek.

Merasa diperhatikan oleh teman- temannya, Jimin langsung menggaruk tengkuk dan mengambil alih sepeda Jeongyeon. Tanpa diperintah, Jeongyeon juga menaiki sepeda tersebut dan menyusul Taehyung, Hoseok, dan Seungkwan.

●●●

'Aku tidak bisa menjemputmu nanti pulang. Hoseok akan memboncengmu pulang.' Jimin memberikan kertas pada Jeongyeon.

'Tidak apa. Baiklah terimakasih Jim.' Jeongyeon menuliskan balasan dikertas yang sama.

"Ayo Jeong. Aku harus mengantarmu ke ruang guru." Hoseok menggerak- gerakkan tangannya mengisyaratkan Jeongyeon untuk mendekat.

"Aku pergi dulu Jim." Jeongyeon melambaikan tangan kecil pada Jimin yang ada dihadapannya.

Jimin menatap Jeongyeon yang berlari kecil mendekati Hoseok. "Tenang Jim, aku akan menjaganya untukmu." Goda Hoseok sambil mengangkat jempolnya tinggi- tinggi.

A Quiet Love [PJM] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang