confused

629 125 28
                                    


Votenya dong :')

"Hey Jim, beberapa hari lalu Jeongyeon diganggu anak sekolah." Hoseok menghampiri Jimin yang sedang duduk ditepi sungai. Menyaksikan Jeongyeon, Seungkwan, Jungkook, Mingyu, dan Taehyung yang asik mencipratkan air ke segala tempat, hingga semua pakaian dan rambut basah.

Jimin mengernyitkam dahi. 'Diganggu?'

"Iya diganggu. Jeongyeon sampai marah-marah kemarin." Hoseok ingin mengatakan bahwa Jeongyeon menggemaskan saat marah, tapi ia takut Jimin curiga jika ia menyukai Jeongyeon. "Tapi aku yakin sih. Jeongyeon akan membuat laki-laki yang mengganggunya itu risih. Lagipula Wonwoo tidak hanya mengganggu satu perempuan saja."

Jimin mengangguk-angguk kembali melihat Jeongyeon yang tersenyum hingga memperlihatkan deretan giginya dan kembali bermain dorong-dorongan dengan Seungkwan. Seungkwan menjadi bahan bullyan hari ini. Jungkook dan Mingyu menciprati Seungkwan dengan air hingga Lelaki itu kesusahan bernafas. Tapi bukan Seungkwan kalo diperlakukan seperti itu saja marah. Dia malah tertawa dan mendorong tubuh kecil Mingyu dan Jungkook hingga menabrak Jeongyeon dan Taehyung dihadapannya. Mereka berempat tumpang tindih tidak karuan.

"Jungkook kamu berat!" Jeongyeon berteriak dan mencubit lengan Jungkook keras.

"Aduh sial, aku makin gepeng." Taehyung pasrah saja tertimpa Jeongyeon, Jungkook, dan Mingyu.

"Hey Taehyung wahahaha..." Hoseok tertawa melihat wajah Taehyung yang melas dan rambutnya yang basah kuyup.

"Sudahlah, aku lelah." Taehyung berdiri dan berjalan gontai mendekati tepi sungai dan duduk bersama Jimin dan Hoseok.

"Seharian kemarin kamu tidak kelihatan Jim. Kamu kemana?" Tanya Taehyung sambil menyisir-nyisir rambut basahnya.

'Aku?' Jimin ragu menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, kamu."

'Di rumah saja.' Jawab Jimin dengan gerakan bibir dan sedikit gerakan pada tangannya singkat.

"Tidak menggembala domba?" Tanya Hoseok.

Jimin mengangguk. 'Menggembala kok. Tapi sedikit lebih awal karena mendung.'

Hoseok dan Taehyung mengangguk-angguk dan kembali terfokus pada empat orang dihadapan mereka yang masih asyik bermain air. Minggu pagi ini Jimin sudah janji untuk mengajak Jeongyeon bermain di sungai dengan teman-temannya yang lain. Jimin sangat senang hanya melihat Jeongyeon tersenyum sangat cerah, dan mungkin tertawa riang dengan keras.

Jimin teringat tawaran dari Ibunya untuk pergi ke kota, memasang alat bantu pendengaran untuknya. Jimin sangat ingin mengiyakan tawaran tersebut, tapi melihat total harganya yang sangat mahal jika dilihat dengan gaji Ibunya Jimin jadi berfikir seribu kali untuk menerima tawaran tersebut. Ada lebih banyak keperluan yang lebih penting. Nenek juga sedang tidak enak badan belakangan ini. Batuk berdahaknya semakin parah dan total harga obatnya juga lumayan mahal.

"Jim." Taehyung menyenggol pundak Jimin. "Kenapa melamun?"

'Tidak kok.' Jimin menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Oh iya Jim. Pinjam notes mu ya." Taehyung meraih notes kecil dan bolpoin yang ada di leher Jimin. Jimin mengangguk dan memperhatikan Taehyung yang menuliskan sesuatu di situ.

'Maaf aku menguping percakapan Ibumu dan temannya. Mungkin kamu juga sudah tau tentang tawaran alat bantu pendengaran itu Jim. Aku harap kamu menerimanya.' Taehyung mengembalikan notes kecil itu kepada Jimin.

'Mahal Tae...' Jimin menghembuskan nafasnya.

"Ambil saja Jim. Jika Ibumu menawarkan pasti Ibumu bisa membayarnya Jim. Percayalah padaku Jim." Jimin terkejut dengan tatapan serius Taehyung. Ia belum pernah melihat Taehyung serius, dan memang Taehyung tidak cocok serius seperti ini.

"Kau tidak mau mendengarkan suaraku ya?" Gurau Hoseok sambil mengerlingkan matanya membuat Jimin bergidik.

'Baiklah, aku bicarakan lagi dengan Ibuku.' Jawab Jimin, membuat kedua temannya tersenyum.

●●●

"Jim." Jeongyeon menepuk-nepuk pundak Jimin yang sedang membolak-balik majalah milik Jeongyeon.

'Kamu ingat danau yang pernah kita datangi?' Jeongyeon menyodorkan notes kecil pada Jimin.

Jimin mengangguk. 'Ingat. Kenapa? Mau ke sana?'

Jeongyeon mengangguk sambil tersenyum malu-malu. "Tempatnya bagus Jim. Kemarin kurang lama." Gadis itu melempar-lempar bantal sambil berbaring di sofa.

'Mau ke sana kapan? Sekarang?' Tanya Jimin.

"Besok-besok saja sih. Kalau hari ini panas." Jeongyeon mengipaskan tangannya menandakan panas. Ya memang siang ini terasa lebih panas dari kemarin. Jeongyeon jadi malas untuk keluar.

Jimin menganggukan kepalanya sambil terus membolak-balik setumpuk majalah yang ada di bawah meja. Entah ia tiba-tiba teringat tawaran Ibunya. Jimin menatap Jeongyeon yang sedang sibuk dengan aktivitasnya.

Aku ingin dengar suara Ibu. Suara nenek juga. Tentu Jeongyeon dan teman-teman yang lain. Kata Taehyung suara angin menenangkan, aku juga ingin dengar. Kata Hoseok suara katak mengerikan, aku jadi ingin tahu semengerikan apa suaranya. Seungkwan bilang suara petir akan membuatnya menangis, suaranya memang seperti apa? Iya. Aku harus menerima tawaran Ibu. Jimin menggigit ujung kuku jempolnya.

"Jim" Jeongyeon memandangi Jimin. "Kamu melamun ya?"

Jimin mengerjapkan matanya. 'Aku harus pulang Jeong.'

"Oh, baiklah. Sampai Jumpa nanti malam ya Jim. Di jendela." Jeongyeon nyengir menampakkan gigi-giginya.

'Baiklah.' Jimin mengacak rambut Jeongyeon membuat Gadis itu cemberut sambil membenarkan rambutnya.

●●●


"Soal tawaran Ibu, Ibu pikir kamu bisa memikirkannya lagi." Nyonya Ahn berbicara dengan bahasa isyarat.

'Apa Ibu tidak apa? Nenek juga sedang sakit.' Jimin menggaruk kepalanya yang gatal.

"Jangan pikirkan itu. Ibu sudah menghitung dan membagi biayanya. Jangan khawatir." Nyonya Ahn menggenggam tangan Jimin.

'Baiklah kalau begitu Bu... aku menurut kata Ibu.'










Maaf sekaliii karna selalu slow update😭 lagi pekan UTS. Semangat yaaa yang UTS💜

Untuk kesekian kalianya aku mau ucapin terimakasih buat siapapun yang sudah baca cerita ini. Terimakasih banyak😭💜💜 Kadang klo lagi belaja aku suka kepikiran cerita ini selalu slow update.

Maaf part ini membosankan..

Gimana TXT? Kerennnn kann ehee💎 lagu fav kalian apa?

Don't forget vote and comments😊

Thank you💜

-Alfa

A Quiet Love [PJM] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang