BROTHER (1)

298 18 0
                                    

  Jeon Jungkook, 2014

"Aaa...ibu...... aku kesiangan...." pagi ini aku bangun dengan tergesa gesa. Hari ini ada audisi yang harus aku ikuti. Aku izin tak masuk sekolah pada guruku. Untungnya guruku itu adalah  teman ibuku. Jadi, aku gampang untuk meminta izin.

 "Ibu......sepatuku dimana??"
  
"Sabar kook, ini. Ibu doakan kamu lolos ya nak" Ibuku selalu mengacak ngacak rambutku setiap kali aku memiliki hal penting yang akan aku lakukan.
  
Akupun pergi sembari memakan sebuah roti dimulutku.

"Kook, tidak sarapan dulu??" teriak ibuku yang memanggilku namun aku sudah berlari menjauh dari rumah.

"Tidak bu, dah ibu"

   Kemudian aku berlari menuju halte bus. Namun sayang, bus lewat begitu saja didepanku saat aku berlari menuju halte.

" hei tunggu.....sial" ini  sungguh membuatku frustasi. Namun, karena ambisiku untuk menjadi seorang idol sangat kuat, maka aku terus berlari dengan kekuatanku yang masih tersisa. Setelah lama aku mengejar bus tersebut akhirnya bus itu berhenti di sebuah halte. Aku segera berlari mendekati bus itu dengan cepat dan bergegas memasukinya.

"Aish......kenapa kau berangkat sebelum aku naik??" omelku pada supir bus itu yang memang sudah akrab denganku.

"Ya!!! Mana aku tau kau mau pergi??apa kau bilang padaku kalau kau mau pergi, tidak kan??" ujarnya memarahiku, seharusnya aku yang marah pada dia, tapi kenapa dia yang lebih marah padaku??

   Meninggalkan perkelahian itu akupun duduk di kursi paling depan belakang supir. Sembari menetralkan nafasku dan meredakan amarahku, dia pun memberikan botol air mineral padaku.

"Ya!! Ambil ini"

"Gomawo" akupun mengambil botol air itu dan meminumnya.

"Memangnya kau mau kemana kook?"

"Aku akan mengikuti audisi di Big Hit Entertaiment"

"Mwo?? audisi katamu?? Hahahaha...memangnya kau bisa bernyanyi kook?? Hahaha..kau ini macam macam saja" ia hanya tertawa dan tertawa, dengan wajah tak bersalah padahal dia sudah menghinaku.
 
Aku tak membalas ocehannya itu. Aku hanya fokus dan fokus serta berdoa pada tuhan. Setelah sampai ditujuan akupun mengancam sopir bus tersebut "pokoknya kalau sampai aku diterima, kau akan sulit mendapatkan tanda tanganku nanti" akupun keluar dan mengambil nafas panjang mengambil keberanian sembari menatap gedung Big Hit dan aku sudah melihat banyak orang yang akan mengikuti audisinya. Aku mendatangi tempat daftar dan mengambil nomor urut. Yang aku lihat sekarang ini hanya manusia yang semuanya laki laki. Ada yang datang dengan membawa alat musiknya dan ada pula yang hanya membawa tangan kosong. Aku duduk di kursi yang sudah disediakan untuk menunggu giliran. Satu persatu orng mulai berkurang dari sini. Banyak dari mereka yang gagal namun banyak juga yang berhasil lolos.
Ketika aku sedang merenung, tiba tiba seorang pria datang mendekatiku.

"Annyeong, jeoneun Kim Seok Jin saramimnida"

"Ouh..Nee annyeong jeoneun Jeon Jungkook saramimnida"
  Aku terus saja memperhatikannya aku melihat kegelisahan diwajahnya.

"Apa kau gelisah??" tanyanya padaku yang sontak membuatku langsung terkejut.

"Eung....o..oh nee, aku sedikit cemas, tapi aku yakin aku akan berhasil karena ibuku sudah mendoakannku" dengan wajah polosku aku memberikan senyum padanya.
Diapun hanya tertawa mendengar jawaban dariku, yang membuatku bertanya tanya apakah jawabanku salah???

Tiba tiba seorang staf datang dan memanggil namanya. "Kim Seok Jin, giliranmu"

  "Eoh....ini giliranku" dia meniup niup tangannya yang mungkin terasa dingin karena cemas. Sama seperti yang aku rasakan saat ini rasanya aku ingin cepat tampil.

"Semoga beruntung"  ucapku

   Masih dalam keadaan yang sama ketika lelaki yang baru ku kenal itu masih di dalam dan aku masih diluar menunggu giliranku masuk.

Klek, suara pintu terbuka dan aku mekihat pria yang kegirangan karena ia diterima.

"Selamat ya" ucapku padanya.

Jeon Jungkook, gikiranmu masuk.

Konsentrasi ku terbuyarkan karena panggilan itu,
"Semoga berhasil" ucap pria itu padaku.

Akupun memasuki ruangan itu itu dan memberi salam pada ke 5 juri.

"Annyeong haseyo, jeoneun Jeon Jungkook saramimnida," Aku pun menyanyikan sebuah lagu paforitku dan menunjukkan kebolehanku dalam ber-dance.
  Setelah juri mempersilahkan, akupun mulai bernyanyi dengan sepenuh hati, mengeluarkan semua kegelisahan yang tadi di backstage aku rasakan. Menampilkan kemampuanku.
   Ketika aku selesai bernyanyi, aku mendengar tepukkan tangan yang begitu riang, sehingga membuatku meneteskan air mata.

"Hey, apa kau baik baik saja?? Jangan menangis, itu tadi luar biasa aku sangat sangat menyukainya". ucap salah satu juri yang hanya aku jawab dengan ucapan terimakasih.

"Nee, aku setuju suaramu itu sangat khas. Aku suka" lagi lagi hanya kubalas dengan ucapan terimakasih.
Setelah juri memutuskan akhirnya aku diterima harus bersiap untuk masa training besok katena hari ini adalah hari terakhir audisi.
Aku keluar dengan sangat bahagia. Aku akan tunjukkan pada sopir bus tadi bahwa ia sudah sakah mengejek seorang jungkook. Jalan menuju kesuksesanku terbuka satu langkah.

"Bagaimana??" tanya seok jin hyung.

"Ya, aku berhasil...baiklah ayo kita pulang, besok kita harus kembali kesini bukan??" setelah itu, kami berdua pun meninggalkan ruangan dan menuju hakte bus. "Hyung, bus ku sudah datang, aku duluannya.........oh besok kita bertemu disini lagi ok"
Akupun menaiki bus itu dan langsung memperlitakan tiket lolosku pada supir itu. "Ahjushi, lihat kau salah"

"Benarkah?? Coba ku lihat....woah daebak selamat kook...kau akan jadi seorang idol terkenal aku yakin itu" ucapnya padahal tadi pagi dia menertawaiku..dasar plin plan..

"Besok aku akan pergi pagi pagi tunggu aku di halte" suruhku
"Baiklah kook"

***

MY IDOL TO BE MY LOVE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang