16

32 8 0
                                    

"HALLO ELISA LIONITA!"

"MAU APA KAMU KESINI?"

"SAYA HANYA MEMBERITAHU KEPADAMU JIKA SIDANGNYA DI PERCEPAT JADI SILAHKAN MENYEWA PENGACARA YANG PALING MAHAL!"

"OH TENTU SAJA, LIHATLAH PASTI ANNETHA GRISELIA AKAN MEMILIH AKU IBU KANDUNGNYA!"

"KAMU TERLALU PEDE, DIA PASTI AKAN MEMILIH AKU AYAH KANDUNGNYA!"

"MANA MAU DIA TINGGAL BERSAMA AYAH YANG SUDAH MENYAKITI HATINYA DENGAN MENIKAH LAGI DENGAN SEORANG JALANG!"

PLAK

"BAHKAN KAMU JUGA MEMILIKI JALANG BUKAN? JADI BUAT APA KAMU MERASA PALING BENAR!"

PLAK

"KITA TUNGGU SAJA DI PENGADILAN DUDE!"

Annetha menghembuskan nafasnya panjang, ada perasaan lega karena orang tuanya hanya bertengkar secara sekilas jadi Dia tidak perlu repot-repot untuk pergi clubing kembali malam ini.

Annetha mengambil ponselnya di atas nakas lalu memainkan game. Menurut google, jika stress lebih baik main game daripada pergi clubing tidak jelas karena jika pergi ke tempat itu Annetha akan mendapatkan banyak dosa nantinya.

'Ceklek'

Pintu kamar Annetha terbuka dan terlihatlah ELISA LIONITA, Mamahnya yang sedang berdiri di ambang pintu.

Annetha tidak terlalu perduli dan dia kembali memainkan game di ponselnya. Annetha mulai menyibukkan diri dengan bermain game daripada melihat ke arah Mamahnya.

"Boleh Mamah masuk?" Lagi-lagi Annetha hanya melirik sekilas dan kembali bermain ponsel. Tanpa menunggu jawaban dari Annetha, Mamahnya langsung masuk dan duduk di tepi kasurnya.

"Boleh kita bicara sebentar?" Annetha segera meletakkan ponselnya di atas nakas lalu berbaring di tempat tidur dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut berwarna ungu. Annetha sekarang menyukai warna ungu karena ungu adalah lambang dari Planet Pluto.

"Ngantuk!" Ucap Annetha ketus lalu memejamkan mata sambil memeluk gulingnya.

Mamahnya hanya menatap sendu anak gadis di depannya ini. Dia memilih untuk mengelus pucuk kepala anaknya lalu menciumnya sekilas kemudian dia pergi dari kamar sang Anak.

***

"Kemana aja lo Neth kok ngga sekolah kemarin?" Tanya Ozy sambil memakan Cilok yang ada di hadapannya.

Saat ini mereka berdua sedang berada di kantin karena Ika statusnya belum datang dan ini masih pukul 06:30.

Annetha hanya mengangkat bahunya acuh sambil mengaduk-aduk siomay di depannya tanpa minat untuk memakannya. Karena melihat Annetha yang sedang tidak mood makan, Fahrozy segera mengambil alih Siomay Netha. Bukan untuk di makannya melainkan untuk menyulangi Annetha.

"Makan dong Neth!" Annetha hanya menatap sendok yang berisikan siomay tersebut tanpa mau memasukkannya ke dalam mulut.

Fahrozy merasa kesal dan prihatin melihat temannya yang tidak mau makan ini. Dia memilih untuk membuka mulut Annetha lalu menyodorkan sesendok siomay tersebut kepada Netha. Dengan terpaksa Annetha memakan Siomay tersebut lalu meminum teh manis di hadapannya.

"Kaya emak tiri lo!"

Fahrozy hanya menyengir kuda saat melihat Annetha merasa kesal dan Fahrozy juga kembali melanjutkan memakan Cilok di depannya karena dia masih merasa lapar.

Annetha tidak dapat memakai topengnya saat ini. Bertahun-tahun sudah dia menjalani kehidupan dengan senyum palsu dan sekarang dia tidak bisa lagi menggunakannya.

Annetha terkejut bukan main saat merasa tubuhnya di peluk dari belakang. Dia menoleh dan menemukan Ika sahabatnya yang sedang memeluknya sambil menitihkan air mata. Dia sendiri bingung kenapa Ika melakukan hal ini.

"Lo kenapa?" Tanya Annetha dengan wajah khawatirnya. Bukannya menjawab, Ika justru malah semakin menangis.

Annetha dan Fahrozy segera berdiri lalu memeluk Ika dan mencoba untuk menenangkannya agar dia berhenti menangis.

"Lo kenapa Ka?" Fahrozy juga ikutan bingung melihat Ika yang semakin terisak tangisnya.

Ika melepas pelukan itu lalu menghapus air matanya dengan tangan. Annetha dan Fahrozy masih heran dengan prilaku Ika yang tiba-tiba aneh seperti ini.

"Maafin gue Neth," ucapnya dengan lirih. Annetha mengerutkan dahinya karena merasa jika Ika tidak punya kesalahan apapun padanya.

"Maafin gue karena ngga pernah bisa ngertiin lo!" Ucapnya lagi. Annetha semakin bingung dengan sahabatnya ini.

Annetha memegang kedua bahu Ika, "bahkan lo ngga punya kesalahan apalun sama Gue," ucap Netha. Ika menggeleng dengan sekuat mungkin, "gue salah Neth!"

Annetha melirik Fahrozy dan Fahrozy hanya mengangkat kedua bahunya tanda dia tidak mengerti dengan ucapan Ika.

"Gue ngga tahu kalo selama ini lo adalah perempuan lemah di balik topeng palsu!" Ucapnya. Annetha langsung bungkam karena pernyataan yang di ucapkan oleh Ika benar nyatanya.

"Lo pemain drama paling hebat Neth!"

Annetha langsung mengeluarkan cairan bening dari kelopak matanya dan dengan segera dia menghapusnya karena kantin juga sudah mulai ramai dengan kedatangan para lelaki hits dan di ikuti para fansnya.

"Maafin gue," ucap Annetha dengan lirih.

Ika langsung menggeleng, "yang salah disini gue Neth, gue selama ini ngga tahu kalo lo punya seribu masalah yang bisa buat lo kapan aja bunuh diri!"

Annetha langsung membekap mulut Ika karena takut jika ada yang mendengar pembicaraan ini selain mereka bertiga.

"Lo mabuk kemaren kan?"

Annetha mengangguk lesu karena tidak tahu harus mengatakan apapun lagi. Rahasia yang selama ini di tutupinya selama 6 tahun terbongkar sudah.

"Gue ngga pernah tahu kalo lo punya banyak masalah di rumah dan bodohnya gue nganggap lo adalah anak mami!"

Annetha terbungkam. Dia membisu seribu bahasa karena kosa-kata yang ada di otaknya hilang seketika. Tubuhnya juga mulai melemas karena sejak pulang dari rumah Ardito kemarin dia tidak makan apapun. Dan dia juga sudah jarang makan juga.

"Bibir lo pucat Neth!"

"Gue ngga papa," jawabnya diiringi senyuman. Kepalanya  mulai terasa pusing dan semuanya terlihat hitam saat ini.

Bugh

Dia pingsan di hadapan kedua sahabatnya kemudian entah bagaimana mereka mengangkat dan membawa Annetha pergi ke UKS.

Jika sudah lebih dari 5 tahun orang menggunakan senyum palsu, mungkin semuanya akan ketahuan juga pada akhirnya karena si tukang senyum palsu mulai lelah dengan masalah yang tidak tahu kapan selesai.

BAWA AKU KE PLUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang