"MAU APA KAMU KE SINI?"
"SAYA KESINI KARENA INGIN MENCERAIKAN KAMU DAN MENGAMBIL HAK ASUH ANNETHA!"
"TIDAK AKAN PERNAH, SILAHKAN CERAIKAN SAYA TETAPI ANNETHA AKAN TETAP TINGGAL BERSAMA SAYA DI MANSION INI!"
"TIDAK, KAMU TIDAK BERES MENGURUS ANAK DAN BIARKAN ANNETHA TINGGAL DENGAN SAYA!"
"HAHAHA, APAKAH KAMU INGIN ANNETHA DI SIKSA OLEH IBU TIRINYA DAN KAMU AKAN DIAM SAJA MEMBIARKANNYA? OH TIDAK, SAYA TIDAK AKAN BIARKAN HAL ITU TERJADI KEPADA PUTRI SAYA!"
PLAK
"JAGA BICARA KAMU BAIK-BAIK YA! ISTRI BARU SAYA ADALAH WANITA DARI KELUARGA BAIK-BAIK DAN DIA TIDAK MUNGKIN MENYAKITI ANNETHA SEDIKITPUN!"
"JIKA DIA MEMANG BENAR WANITA BAIK-BAIK, DIA TIDAK AKAN MAU MERUSAK RUMAH TANGGA ORANG LAIN,"
PLAK
"SILAHKAN KAMU TANDA TANGANI SURAT PERCERAIAN INI!"
"BAIKLAH, TETAPI ANNETHA TETAP TINGGAL BERSAMA SAYA!"
"KITA TUNGGU DI PENGADILAN, MINGGU DEPAN SAYA AKAN NUNTUT HAK ASUH TERHADAP ANNETHA!"
"DAN KAMU HARUS SIAP-SIAP PULANG DENGAN TANGAN KOSONG DUDE!
BUGH
PLAK
Annetha menutup kupingnya rapat-rapat dengan kedua tangannya. Dia begitu pusing dan merasa ingin mati mendengarkan suara pertengkaran antara Mamah dan juga Papahnya. Dia sudah cukup merasakan penderitaan selama 6 tahun lamanya dan dia juga sudah merasa lelah.
Dia menangis dalam diam. Saat mendengar suara pukulan dan tamparan semakin hebat terjadi, dia menjambak rambutnya frustasi dengan sekuat tenagany. Dia adalah wanita lemah di balik senyum palsunya selama ini.
'Clubing!'
Annetha menggeleng cepat saat sebuah ide gila terlintas di fikirannya. Dia bisa kehilangan keperawanannya jika pergi ke tempat gila seperti itu dan dia tidak rela jika hal itu terjadi.
Tetapi keributan anatara kedua orang tuanya semakin menggila. Dia memutuskan untuk mengambil tasnya lalu pergi melewati jendela.
Dia menarik gorden putih hingga putus lalu mengikat gorden tersebut di pembatas balkon. Saat sudah merasa cukup aman, dia mulai turun dari gorden tersebut dengan hati-hati karena dia tidak ingin mati sia-sia.
Dia berlari semampunya menuju gerbang. Saat semua penjaga melihat dan menanyakan sesuatu kepadanya, dia bersikap seolah-olah baik-baik saja dan menjawab jika dia hanya ingin pergi keluar sebentar dan dia juga hanya menampilkan senyum palsu lalu memesan taksi online dan pergi menuju club.
***
Annetha sudah meminum 3 botol vodka dan dia mulai merasakan pusing yang menyerang seluruh kepalanya. Tetapi dia bahagia sekarang karena bisa melupakan sakit saat mendengar perkelahian antara kedua orang tuanya yang tiada habisnya.
Dia terduduk di sofa dan Dia juga sudah mulai meracau seperti orang gila. Ketahuilah jika kata-kata yang di ucapkannya saat ini adalah kata-kata yang selama ini di pendamnya sendirian tanpa ada satu orangpun yang mengetahuinya.
"Gila tuh si Adam sama si Elisa, berantemnya kaga pernah absen, bisa gila gue lama-lama,"
"Hihihi, mana tuh si jalang, tunjukin mukanya di depan gue deh mending biar gue bacok dia tuh pake tutup panci! Taunya ngerusak kebahagiaan orang melulu!"
"Zein, Zein, Zein, lo juga gila Zein, selingkuh di depan mata gue, untung gue banyak topeng kan jadinya gue biasa saja lihat lo begitu"
Saat dia hendak meraih segelas Vodka lagi, sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya dan menjauhkan botol itu dari hadapannya.
"Siapa lo? Makhluk Pluto lagi ya, hahaha"
Orang tersebut memandangnya sambil menggeleng-gelengkan kepala saat melihat gadis di depannya. Orang tersebut berfikir jika gadis di depannya ini belum pernah mabuk hingga tidak berdaya sama sekali.
"Woy makhluk Pluto, jangan deket-deket sama gue lagi hahaha nanti gue jatuh cinta sama lo kaya gue jatuh cinta sama Pangeran Om!"
Orang tersebut mengambil alih duduk di samping wanita yang sedang mabuk ini. Dia memegang dahi sang wanita tersebut dan lagi-lagi dia menggeleng.
"Lo bawa handphone?"
"Apa hahaha, jangan lo pegang hp gue, gue pukul lo nanti!"
Tetapi lelaki tersebut hanya menghiraukan ucapan wanita mabuk di depannya ini, bagaimana caranya wanita ini memukulnya jika dia saja sudah tidak mampu bergerak sedikitpun.
Lelaki tersebut mulai memeriksa HP Annetha. Dia bingung karena tidak ada satu kontakpun di Hpnya. Dia sudah memeriksa Wa, Kontak, Ig bahkan tidak ada sama sekali jejak yang di tinggalkan wanita ini.
"Lo cukup pintar karena ngga ninggali jejak sama sekali"
Annetha hanya tertawa sambil memegang perutnya yang terasa sakit karena tidak sanggup mengucapkan kata apapun lagi. Dia rasanya seperti terbang ke langit ketujuh dan dia juga merasa sangat bahagia karena sebelumnya dia tidak pernah merasa sebahagia ini. Ini adalah awal mula Annetha mabuk-mabukan tetapi dia sudah berani meminum 3 botol vodka sekaligus, nekat untuk mati.
"Jangan ambil keperawanan gue,"
Lelaki tersebut kembali menggeleng dan tersenyum menatap wanita di depannya ini. Di menaruh sebuah point lebih kepada Annetha karena elaki tersebut beranggapan bahwa tidak ada lagi wanita yang masih perawan yang berada di Club ini.
'Pasti ni bocah banyak masalah deh!' Batin lelaki tersebut.
Lelaki itu tampak sedang berfikir sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di meja. Dan terbitlah sebuah ide yang terlintas di kepalanya.
Dia melirik Annetha terlebih dahulu dan sesaat kemudian dia menggendong Annetha ala bridal style dan juga membawa Annetha pergi ke dalam mobilnya. Dia menjalankan mobil tersebut lalu melesat membawa Annetha pergi ke tempat yang di fikirkannya saat itu.
Alkohol hanya bisa membuatmu bahagia sesaat tetapi yang namanya masalah tidak akan pernah terselesaikan karena Alkohol.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAWA AKU KE PLUTO
Fantasy"Bawa aku ke Pluto" ucapnya dengan nada lirih diiringi air mata. Tiba-tiba terdapat sebuah cahaya yang menyilaukan indra pengelihatannya, "Portal?" Ucapnya tidak percaya. Menurutnya portal hanya ada di dunia fantasi, bukan di dunia nyata. Dengan pen...