(37) Jauh Disana

1.4K 141 75
                                    

"Kita dijebak."

Yuju merasa rasa pusing mendadak menghantam kepalanya. Ia setuju dengan ucapan Jin, mereka berdua pasti dijebak. Mengingat jumlah antis mereka melonjak sejak mengungkap hubungan masing-masing bersama pasangan.

"Tapi siapa yang jebak coba?" Lirih Yuju frustasi. Jin menoleh kekanan dan kekiri, ia tak merasa ada yang mengintai, namun tetap saja otaknya memberi sirene peringatan waspada yang keras.

"Kita ga bisa nebak itu sekarang, lebih baik kita berdua pergi dari sini." Ucap Jin sambil beranjak dari tempat duduknya. Yuju mendongak menatap Jin, ia menghela nafas lemah. Tubuhnya terasa lemas sekali. Yuju bingung kenapa masalahnya datang bertubi-tubi? Jin tersenyum lembut melihat Yuju yang terlihat kacau, ia mengulurkan tangannya.

"Ayo bangun." Ucap Jin tanpa menghilangkan senyum di wajahnya. Yuju mengangguk dan menyambut uluran tangan Jin.

"Pokoknya kita harus semangat dan temuin si pembuat onar itu!" Ucap Jin semangat, Yuju mengangguk menyetujui.

Semoga ini hanya jebakan iseng yang tidak akan membuat hari esok terasa rumit untuk di lalui.

Yah semoga saja...

---

Yuju terbangun sebelum alarm membangunkannya. Matanya telah terbuka sempurna daritadi, otaknya tak berhenti memikirkan si penjebak antara dirinya dan Jin sehingga ia susah untuk tidur nyenyak.

Yuju dan Jin membuat kesepakatan untuk tidak memberitahu siapapun mengenai jebakan yang mereka alami, termasuk kekasih mereka masing-masing. Karena jika orang-orang tahu, bisa saja si pelaku menghilang dan membuat jebakan kembali, entah kapan itu. Apalagi jika Jungkook sampai mengamuk untuk mencari pelakunya, tentunya akan semakin sulit.

Jadi mereka berfikir, jika mereka diam tanpa mengambil tindakan, pelaku mungkin akan terus melayangkan jebakan beruntun tanpa khawatir kedoknya ketahuan. Hal itu akan memudahkan mereka menemukan si pelaku, dan membuatnya ketahuan suatu waktu ketika Yuju dan Jin sudah bisa membaca pergerakannya.

Sebenarnya Yuju bisa saja tak ambil pusing akan masalah ini, namun ia takut terjadi kesalahpahaman antara dirinya dan Sowon. Meskipun seharusnya Yuju menghawatirkan perasaan Jungkook juga, namun Yuju percaya bahwa orang-orang yang menyayanginya akan selalu mempercainya.

Ya. Selalu...

Yuju berjalan mengambil ponselnya yang ia taruh di atas meja belajar. Ia harus mencaritahu berita apa saja yang muncul di group VHS sekarang, namun ia lupa untuk men-charger ponselnya. Ia mengangkat bahunya acuh dan memilih untuk masuk ke kamar mandi, hari ini rasanya ia lelah sekali bergerak, bahkan untuk sekedar men-charger ponsel.

---

"Morning brotha..." Sapa Yuju sambil mendudukan bokongnya diatas kursi. Ia bertopang dagu sambil memandang Suho yang tengah mempersiapkan sandwich untuk mereka sarapan.

"Nyetrika dulu sana, mukanya kusut banget. Pasti gara-gara baca group kan?" Pertanyaan Suho spontan membuat Yuju mengernyitkan dahinya.

"Emang di group kenapa?" Tanyanya bingung. Suho balik mengerutkan dahinya.

"Lo ga baca group? Lo lagi dibicarin tuh, lagi pada panas semua..." Ucapan Suho langsung saja membuat Yuju membulatkan matanya.

"Gue yakin lo ketemuan sama Jin itu bukan buat saling ngerusak hubungan kalian masing-masing, jadi lo harus ngadapin masalah ini dengan kepala dingin, oke?" Ucap Suho sambil mengelus punggung Yuju, mencoba menguatkan hati perempuan yang tengah kebingungan itu.

"Maksudnya apa, Ho?" Tanya Yuju sambil mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Foto lo sama Jin ada di group. Disitu pas banget kalian lagi kayak pegangan gitu. Lo ga ada cek hp emang?"

Cold Enemy - YuKook (REVISI SEBAGIAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang