(40) Usaha Yang Sia-sia

869 149 113
                                    

Plak!

Yuju menatap Suho dengan tatapan tak percaya sambil menutupi sebagian wajahnya.

Tanpa menunggu lama, genangan air di pelupuk matanya pun berkumpul, siap-siap untuk jatuh dari wadahnya.

"Gue bahkan belom selesai ngomong, Ho..." Ucap Yuju, ia menatap Suho dengan raut kekecewaannya yang mendalam.

"Gue ga nyangka ternyata lo sejahat itu! Padahal gue udah percaya sama lo." Ucapan Suho tak pernah sedingin itu terdengar ditelinga Yuju. Ia melirik beberapa murid yang mulai mengelilingi mereka sambil berbisik-bisik.

Yuju meraih tangan Suho dan hendak mengajaknya pergi dari tempat itu, namun Suho menghempaskan tangannya begitu keras sampai-sampai Yuju terhuyung karenanya.

"Suho--please kasi gue ngejelasin semuanya." Ucap Yuju memohon. Mendengar Yuju yang masih kekeuh membela diri, Suho makin melonjak.

"Lo mau jelasin apa lagi?! Lo sadar ga? Sikap emosian lo itu udah berlebihan!" Kata-kata yang Suho keluarkan sungguh membuat Yuju tidak mampu membalasnya.

Percuma jika ia ingin meluruskan kesalahpahaman ini, Suho tidak akan mau mendengarkannya.

Yuju menunduk, ia menutupi wajahnya yang dipenuhi aliran air matanya. Apa yang harus ia lakukan agar orang-orang percaya kepadanya?

Ia menggeram dalam hati. Tidak. Seharusnya ia tidak selemah ini, bukannya ini resiko atas pilihannya sendiri? Sekarang yang harus ia lakukan adalah mengembalikan kepercayaan orang-orang padanya.

Yuju menghapus air matanya, ia mendongak dan menemukan Irene menatapnya dari Belakang kerumunan orang-orang.

Yuju menghapus air matanya, ia mendongak dan menemukan Irene menatapnya dari Belakang kerumunan orang-orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuju tertawa dalam hati, Irene menatapnya seolah-olah sebagai perempuan yang tersakiti. Dan lagi ia sangat pintar, perempuan itu benar-benar memotong rambutnya bahkan sampai sebahu demi menjatuhkan dirinya. Yuju tau, dalam hatinya sekarang Irene tengah tertawa puas melihat keadaannya.

"Lo lebih percaya cewek yang lo suka itu dibanding gue?" Tanya Yuju pada Suho. Suho menghela nafas kasar dan semakin melayangkan tatapan yang kian tajam. Itu topik sensitif untuk Suho, dan Yuju tau itu.

"Ga ada gunanya lo ngebela diri lo sendiri, mending lo minta maaf daripada terus kukuh sama pendirian egois lo itu!" Ucap Suho sambil menunjuk wajah Yuju.

Yuju tertawa kecil, tak lama kemudian tawa itu kian membesar dan semakin membuat Suho muak menatap wajahnya.

"Gue ga bakal pernah minta maaf, karena gue ga salah apa-apa!" Teriak Yuju frustasi. Suho menggelengkan kepalanya berkali-kali melihat sikap keras kepala sepupunya itu.

"Egois." Ucap Suho sebelum kakinya beranjak keluar dari kerumunan itu.

Yuju mengepalkan tangannya erat-erat, kata-kata yang sebelumnya berupa bisikan kini terdengar keras. Ia ingin menutup telinga-nya, kata-kata itu terlalu kejam dan menusuk untuk didengar. Yang ia bisa lakukan kini hanya menunduk sambil menunggu kerumunan pengganggu ini menghilang. Namun semakin lama bukannya lenyap, jumlah orang malah semakin banyak.

Cold Enemy - YuKook (REVISI SEBAGIAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang