"Yuju? Lo ngapain kesini? Lo gila ya?!"
Yuju memegangi dadanya karena terkejut akan kehadiran Sinbi dari belakang tubuhnya. Sinbi mengenakan daster putih, serta menggerai rambut panjangnya dibawah payung transparan yang ia bawa.
Kalau bukan karena pencahayaan yang cukup terang, mungkin ia akan menganggap gadis didepannya ini hantu.
"Gila ya lo? Lo ngapain basah-basahan?" Pekik Sinbi sambil mendekatkan diri dan memanyungi Yuju bersamanya.
"Udah Bi, percuma gue udah basah." Ucap Yuju sambil mendorong Sinbi menjauh.
"Lo ngapain kesini?" Yuju menghela nafas lega ketika mendengar pertanyaan Sinbi yang terdengar penasaran dibanding dengan sarkastik.
"Gue boleh nginep dirumah lo gak?"
---
Sowon melirik kearah kasur nya, dimana Eunha tengah duduk bersila sambil ditemani sebuah snack ditangannya. Ia terlihat asik tersenyum memantau ponselnya, Sowon rasa temannya itu tengah chattingan bersama kekasihnya hingga senyumannya tidak pudar sedaritadi.
"Nha..." Panggilan itu membuat Eunha melirik sedikit. Namun ia kembali fokus kepada ponselnya tanpa menjawab.
Sowon berpikir, seandainya ada Yuju, mungkin gadis itu sudah melempar ponsel Eunha.
"Nha, gue serius manggil lu..." Ucapan Sowon membuat Eunhs berdeham.
"Hm, ngapa?"
"Masalah Yuju." Mendengar itu spontan Eunha berhenti bermain ponsel dan menatap Sowon jutek.
"Kenapa lo sebut-sebut dia?" Tanya Eunha malas.
"Aneh ga sih menurut lo?"
"Tentang dia? Emang aneh tu orang!"
"Bukan gitu maksud gue--masalah itu, masalah dia sama cowo kita berdua." Ucap Sowon pelan. Eunha mengernyitkan dahinya.
"Yang jelas deh kalau ngomong." Ucap Eunha, ia mulai tidak suka dengan topik yang dibicarakan.
"Aneh aja, dia bukan orang yang kayak gitu. Semisalnya emang dia berniat main dibelakang, aneh aja kan kalau langsung embat dua sekaligus?" Ucap Sowon sambil menggigit bibirnya gelisah.
"Lo ga pernah denger perumpamaan 'Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui' ya?" Tanya Eunha sarkas. Sowon terdiam.
"Kalau bisa dua, kenapa harus satu doang? Lo paham kan maksud gue?" Ucap Eunha tajam, kalau sudah begitu Sowon tidak bisa melakukan apa-apa.
"Ya, gue paham..."
---
Yuju keluar dari kamar mandi dengan kikuk, Sinbi yang tengah terduduk ditepi ranjang sontak bangun dan melemparkan handuk kecil kepadanya. Yuju spontan menangkap handuk tersebut dan menatap Sinbi heran.
"Pake dirambut lo biar cepet kering, hair dryer gue rusak soalnya." Ucap Sinbi. Yuju menepuk-nepuk rambutnya dengan handuk tersebut, ia melihat sebuah kasur mungil dilantai yang ia yakini itu sebagai kasurnya.
"Itu kasur gue?" Tanya Yuju memastikan.
"Iya. Lo ga terima? Kalau engga--"
"Gue terima kok, itu udah lebih dari cukup dibanding mesti tidur dijalan." Ucap Yuju sambil tersenyum senang. Sinbi hanya berdeham.
"Oke baguslah..." Ucap Sinbi. Ia kembali duduk diranjangnya dan bermain ponsel. Sementara Yuju sibuk mengeringkan rambutnya.
"Ehm, orang tua lo dimana?" Tanya Yuju setelah hampir setengah jam tidak ada pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Enemy - YuKook (REVISI SEBAGIAN)
FanfictionChoi Yuju, gadis cuek nan misterius yang mampu membuat VHS gempar itu ternyata memiliki banyak kemampuan spesial. Contohnya saja ia dapat meluluhkan seorang Jeon Jungkook, si pemikat hati yang terkenal keras dan dingin. Selain kemampuan spesialnya...