"Ga usah bawa Yuna pergi!"
"Lepas! Yuna pergi denganku!"
"Mama...Yuna mau papa..."
"Yuna jangan berisik, nanti mama marah!"
"Papa..."
Yuju yang sedang tertidur tiba-tiba membuka matanya lebar-lebar. Ia beranjak dan duduk di tepi tempat tidur untuk menetralkan napasnya.
Mimpi yang kedua kalinya tentang insiden keluarganya di masa lalu membuat napasnya seperti lari sepuluh kali dilapangan sekolah.
Yuju melirik jam dindingnya. Masih jam 11 malam. Dengan langkah pelan Yuju beranjak dan pergi kedapur untuk mengambil minum. Tenggorokannya terasa benar-benar kering.
Yuju menekan tombol dispenser dan membiarkan air yang ada didalam dispenser itu mengalir dan menimbulkan suara ditengah kesunyian dapur.
Yuju meneguk air dalam sekali minum. Ia membiarkan matanya terpejam sejenak sebelum meninggalkan dapur.
Yuju menghentikan langkahnya didepan kamar Yunju yang berada didekat tangga karena mendengar sesuatu yang membuatnya penasaran.
"Berhenti mengganggu keluargaku lagi. Sejak lama kau bukan bagian dari keluarga kami lagi."
Yuju mengernyit heran. Kenapa tantenya itu terdengar marah?
"Apa kau bilang? Yuna? Yuna sudah tiada. Jadi cukup bertanya tentang Yuna kepadaku."
Yuju berdecih pelan ketika mendengar ucapan Yunju dari dalam kamar. Yuju sudah dapat menebak siapa penelepon yang diajak Yunju berbicara.
"Bukankah kau sudah punya keluarga bahagiamu, Hyejin? Untuk apa kau kembali mencari keluarga yang kau telantarkan, huh?!"
Yuju menutup kedua telinganya dan berlalu pergi menuju kamarnya. Setelah itu, secara bersamaan sakit kepala dan nyeri dada muncul menyakiti dirinya.
---
Hyejin menatap kearah pintu gerbang sekolah VHS dengan raut wajah kebingungan. Sekitar 30 menit yang lalu ia mengantar Yein sekolah, ternyata saat ia sudah kembali kerumah, buku pelajaran Yein tertinggal di meja makan.
Ia merutuki kecerobohan Yein. Niatnya membiarkan saja buku Yein yang tertinggal, namun entah kenapa hatinya berkata untuk membawa buku Yein ke sekolah.
Dan sekarang ia harus buru-buru ke suatu tempat agar kesempatannya tidak hangus. Jika ia harus masuk ke VHS akan membutuhkan banyak waktu keliling ke sekolah yang luas itu.
Hyejin seketika sigap saat melihat perempuan tinggi keluar dari taxi dengan headset masih tersemat ditelinganya.
"Permisi..." Perempuan tersebut menoleh dengan raut tanda tanya.
"Iya kenapa, tante?" Tanya perempuan yang tak lain adalah Yuju.
"Bisa minta tolong?" Tanya Hyejin. Yuju diam sebentar kemudian mengangguk ragu.
"Kamu kenal Yein? Jung Yein?" Pertanyaan Hyejin langsung disambut anggukan Yuju.
"Kenal. Kebetulan kami sekelas," ucapan Yuju membuat Hyejin bernafas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Enemy - YuKook (REVISI SEBAGIAN)
Fiksi PenggemarChoi Yuju, gadis cuek nan misterius yang mampu membuat VHS gempar itu ternyata memiliki banyak kemampuan spesial. Contohnya saja ia dapat meluluhkan seorang Jeon Jungkook, si pemikat hati yang terkenal keras dan dingin. Selain kemampuan spesialnya...