"Jadi sebenarnya lo kenapa?"
Setelah berjam-jam hanya diam membisu, Yuju membuka suaranya terlebih dahulu. Ia melirik Yein yang masih asik memilih-milih barang yang akan ia beli.
"Gue? Gue ga kenapa." Sahut Yein sambil tersenyum ria. Wajahnya bahkan tak menunjukan penasaran dengan maksud pertanyaan Yuju.
"Oh iya, Ju! Bagusan mana ya? Yang pink atau yang kuning?" Tanya Yein sambil menunjukan dua potong baju di kedua tangannya. Yuju melirik etalase di sebelah kanannya.
"Yang item."
"Selera lo payah." Ucap Yein sambil menaruh kedua baju di tangannya, dan kemudian memutuskan membayar baju berwarna hijau.
Sejujurnya Yuju muak. Dia tak habis pikir dengan tingkah laku Yein yang membuatnya emosi dalam hati. Yuju masih tak paham apa alasan teman sekelas yang sebenarnya tidak memiliki hubungan dekat itu menghubungi dirinya, kemudian berkata bahwa hanya ialah satu-satunya orang yang dapat membantunya.
Namun apa yang terjadi disini? Bukannya mendengar keluh kesah, Yuju hanya merasa dirinya seolah sebagai supir perempuan tersebut, sekaligus sebagai dayang-dayang yang membawa belanjaan-nya. Yuju melirik kedua tangannya yang dipenuhi tas-tas berbagai merk pakaian.
Setelah sekian menit, akhirnya Yuju dan Yein keluar dari salah satu butik pakaian di mall yang mereka kunjungi. Yuju berjalan cepat menuju sebuah bangku dan segera memijat tumitnya yang pegal.
"Yuju, lo ngapain duduk? Gue mau ke butik sebe--"
Dug!
Seluruh belanjaan Yein yang Yuju pegang terlempar tak jauh dari mereka berdua. Yein menganga dan menatap Yuju tak percaya. Meskipun banyak orang berlalu lalang yang tak peduli, tetap saja beberapa pasang mata nampak menatap mereka dengan raut penasaran.
"Lo tau gue kesini bukan untuk jadi budak lo?" Tanya Yuju dengan raut sinis-nya.
"Gue ga bermaksud jadiin lo budak, gue cuma minta tolong doang..." Sahut Yein yang dengan sigap mengambil ponsel dan mengotak-atik sesuatu disana.
"Lo ga ngehargain gue ya? Ini yang lo bilang ga memperbudak gue? Gue jemput lu, gue yang ngangkat barang-barang lo, dan sekarang gue lagi ngomong pun lo ga hirauin?" Ucap Yuju emosi. Yein berhenti dan menaruh ponselnya di tas.
"Emang gue ada nyuruh lo buat jemput gue? Lo sendiri yang nawarin diri buat jemput gue, seharusnya lo ga usah fitnah kalau gue memperbudak lo!" Yuju berdecih saat Yein membalas ucapannya tanpa mengatakan maaf.
"Lo emang ga tau tata cara menghargai atau berterimakasih ya? Minimal tata cara minta maaf deh." Ketus Yuju sambil melangkah mendekati Yein.
"Gue ga salah apa-apa, lo yang terlalu bawa perasaan." Balas Yein tak terima dengan apa yang Yuju katakan.
"Gue ga tau apa alasan sebenarnya lo ngajak gue yang bahkan ga deket sama lo, tapi yang gue tahu sekarang bahwa lo itu licik banget."
"Dengan dasar apa lo berani bilang gue licik?" Desis Yein.
"Lo pikir gue bodoh, hah?! Gue tau lo ngedeketin Jungkook padahal lo tau Jungkook pacar gue."
"Lo napa sih, Ju? Lo ga seneng banget ya sama gue? Gue salah apa sama lo, Ju?"
Yuju kebingungan ketika Yein mendadak memilukan suaranya. Yuju yakin ada yang tidak beres dengan perempuan licik didepannya.
"Ga usah mancing gue, gue mau lo jauhin Jungkook, jangan ganggu hubungan gue dan jangan ganggu hidup gue!" Ucap Yuju sebelum akhirnya ia membalikan badannya dan hendak berlalu pergi karena perasaannya benar-benar tidak enak. Namun perkataan Yein kembali mengintrupsi perbuatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Enemy - YuKook (REVISI SEBAGIAN)
FanfictionChoi Yuju, gadis cuek nan misterius yang mampu membuat VHS gempar itu ternyata memiliki banyak kemampuan spesial. Contohnya saja ia dapat meluluhkan seorang Jeon Jungkook, si pemikat hati yang terkenal keras dan dingin. Selain kemampuan spesialnya...