Yuju menghentikan langkahnya ketika gadis itu menerima pesan dari ponselnya. Ia mencari tempat duduk yang rindang, kemudian mengambil air dari tasnya dan meminumnya.
Line
Namjoon: *share loc*
Namjoon: gw tunggu di cafe ini ya, jam 4Yuju menghela nafas pelan ketika mengetahui bahwa arlojinya masih menunjuk pukul 3 siang. Gadis itu memutuskan untuk menuju lokasi dengan berjalan, untuk menghabiskan waktu sekaligus menghemat uang.
Ketika setengah perjalanan, Yuju menghentikan langkahnya dan melirik sebuah toko bunga yang asing di pengelihatannya.
"Kapan toko ini buka?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Gadis itu lantas menutup mata ketika melihat jejeran mawar merah disisi depan toko.
"Ah sial, bunganya bikin mata gue sakit," gumam Yuju pelan. Namun pikiran gadis itu tiba-tiba terpikirkan Sinbi. Ia inginnya membalas baik budi gadis itu dengan memberikan bunga di atas mejanya.
Cara itu satu-satunya yang bisa ia gunakan agar ia tidak terlihat mengucapkan rasa terimakasihnya. Mau tak mau Yuju memasuki toko bunga itu.
Kring
Suara lonceng yang menggantung di pintu itu pun menarik perhatian sang penjual. Yuju sedikit menaikan alisnya ketika mengetahui sang penjual tidak asing di matanya.
"Tante Hani?" Panggilan itu membuat Hye Jin terkejut. Ia berjalan cepat menuju Yuju dan meraih tangan gadis itu.
"Yuju? Kabar kamu baik sayang?" Tanya Hye Jin sambil mengelus rambut Yuju.
"Ah baik tante," sahut Yuju. Hye Jin mendadak teringat perkataan Yein padanya. Ia melirik Yuju sedih, ia merasa kasihan kenapa salah satu putrinya harus menyakiti putrinya yang lain.
"Kamu cari apa?" Tanya Hye Jin sambil menggandeng tangan Yuju mengelilingi toko-nya.
"Bunga buat temen aku tante," ucap Yuju kikuk.
"Cow--"
"Cewe tante, bukan cowo hehe," potong Yuju cepat. Hye Jin tersenyum simpul.
"Kalau bunga untuk pertemanan, hm ada bunga matahari, ivy, mawar kuning, iris--"
"Saya mau tulip biru tante," ucap Yuju cepat. Hye Jin mengangkat sebelah alisnya.
"Kamu kayaknya tahu tentang bunga ya?" Tanya Hye Jin sambil menuntun Yuju ke sebuah keranjang berisi bunga tulip biru yang terlihat segar. Yuju hanya mengangguk polos.
"Kamu tau makna bunga ini?" Tanya Hye Jin sambil mulai merangkai bunga.
"Kesetiaan dalam persahabatan..." ucap Yuju menggantung. Gadis itu menyentuh daun bunga tulip itu dan tersenyum.
"Sahabat yang akan selalu ada disampingnya dan juga selalu memberi dukungan di situasi sedih atau senang," lanjut gadis itu. Hye Jin menghentikan kegiatannya beberapa saat dan memperhatikan Yuju yang masih menatap hamparan bunga itu dengan senyum tipis.
"Siapa yang memberitahumu tentang itu?" Tanya Hye Jin dengan raut wajah tegang.
"Euhm, seseorang yang saya tahu flower addict dan sangat ingin menjadi florist." Ucapan Yuju membuat Hye Jin termangu.
Jelas sekali gadis itu tengah membicarakannya. Bagaimana mungkin ia mengingat kata-kata itu? Bukannya gadis itu seharusnya tidak mampu mengingat apa-apa tentang masa lalunya?
"Yuju, apa kamu tidak bisa mengingat wajah orang?" Pertanyaan Hye Jin membuat Yuju menoleh dan memasang raut wajah kaget.
"Yunju pernah memberitahuku," ucap Hye Jin lagi. Yuju sedikit kebingungan mengapa tante-nya itu memberikan informasi tentangnya kepada perempuan didepannya itu. Apa mereka sedekat itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Enemy - YuKook (REVISI SEBAGIAN)
FanficChoi Yuju, gadis cuek nan misterius yang mampu membuat VHS gempar itu ternyata memiliki banyak kemampuan spesial. Contohnya saja ia dapat meluluhkan seorang Jeon Jungkook, si pemikat hati yang terkenal keras dan dingin. Selain kemampuan spesialnya...