Part 18

440 46 13
                                    

"Ku kira siapa! ternyata kau!"ucap Dahyun seraya meletakkan minum di meja.

Yah, dan yang bertamu malam hari adalah Chaeyoung. Dia pergi ke rumah Dahyun karena Seokjin memintanya untuk menemani Dahyun. Sebenarnya Seokjin juga menghubungi Tzuyu tetapi kata Seokjin nomor Tzuyu tidak aktif, jadilah ia menghubungi Chaeyoung. 

"Setidaknya beri tahu aku! kalau begini kan kau menakutiku"kesal Dahyun.

"Mianhae"ucap Chaeyoung menampilkan lesung pipit dipipinya.

"Aku akan tidur dulu, terserah kalian ingin melakukan apa, yang penting jangan mendesain rumahku seperti kapal pecah, di kulkas ada beberapa minuman dan cemilan"Dahyun berjalan meninggalkan kedua sahabatnya yang masih duduk di ruang tamu.

"Kau memang yang terbaik Dahyun-ah!!"teriak Tzuyu.




Chaeyoung dan Tzuyu lebih memilih untuk memirsa televisi yang menayangkan drama tengah malam. Ditemani dengan beberapa cemilan dan minuman-minuman kaleng.

"Chaeyoung-ah"

"Eung wae?"balas Chaeyoung yang masih sibuk membuka bungkus snack ditangannya.

"Aku ingin bercerita, tapi kau harus menyembunyikannya dari Dahyun"ucapnya kemudian duduk mendekati Chaeyoung.

"Tentang apa? Kenapa harus menyembunyikannya dari Dahyun?"

"Ini tentang Jimin-

FLASHBACK ON

"Eonni kau tidak boleh kesana!!" Tzuyu berteriak dikala kakaknya berjalan menuju jalan raya. Ia kerepotan karena harus membawa tas besar yang berisi pakaian dan barang bawaan lainnya. 

Untung saja ada seorang wanita yang cepat menarik sang kakak sebelum sebuah mobil menabraknya. Tzuyu berlari meninggalkan barang bawaannya dan menghampiri sang kakak.

"Eonni astaga, Gwaencanhayo? "tanya Tzuyu sambil mengecek tubuh sang kakak.

"Kamsahamnida, untung saja ada kau "ia membungkukkan badannya pada wanita muda tersebut.

Kemudian seorang pria mendatangi mereka, pria yang tak asing di mata Tzuyu. Pria itu adalah Jimin. 

"Ada apa sayang?"tanya Jimin pada wanita itu. Jimin belum melihat kearah Tzuyu yang memandangnya tidak percaya.

"Ini, Kakaknya tadi hampir terserempet mobil jadi aku menolongnya"jawab wanita itu.

Jimin menoleh, menatap kedua orang yang di maksud oleh wanita tersebut. Jimin terkejut, sangat terlihat jelas dari raut wajahnya. Jimin dan Tzuyu saling bertatapan. Saat Tzuyu hendak membuka suara, Jimin menyelanya.

"Pergilah ke mobil dulu, aku akan membantu mereka terlebih dahulu"ucap Jimin pada wanita itu. Sang wanita menuruti perintahnya, kemudian pergi meninggalkan mereka. 

"Sayang?! . . . Kau memanggil wanita itu dengan sebutan sayang?! Bukankah kau dengan Dahyun? Lalu bagaimana dengan Dahyun?!"

"Jangan katakan apapun pada Dahyun, kau tidak tahu apapun"ujar Jimin menekankan. 

"Kau mempermainkannya?! Kenapa kau-

"Dia kakakmu?"tanya Jimin mengamati sang kakak dari atas sampai bawah dengan tatapan aneh.

Tzuyu yang melihat reaksi Jimin yang melihat kakaknya seperti itu merasakan sakit pada hatinya. Memang kakaknya tidak seperti orang normal pada umumnya. Kakaknya terkena Post-traumatic stress disorder(PTSD) atau bisa disebut gangguan stres pascatrauma. Itu didapatnya karena ia menjadi korban pelecehan yang hampir menghilangkan nyawanya. Dan ia baru saja keluar dari rumah sakit. Tzuyu menatap Jimin kesal.

"Jangan katakan apapun pada Dahyun, atau kau bisa saja kehilangannya"ucap Jimin menatap ke arah kakaknya yang sedang bersembunyi di belakang Tzuyu. Kemudian Jimin meninggalkan kedua orang tadi setelah mengucapkan ancaman pada Tzuyu.

FLASHBACK OFF

"Jadi maksudmu Jimin selingkuh dari Dahyun?"

"Aku tidak tahu, Jimin selingkuh dari Dahyun atau Dahyun yang menjadi selingkuhannya"

"Astaga, ternyata Jimin sejahat itu, Jimin tega sekali padanya"

"Dan kau tahu? kemarin saat aku pergi ke perpustakaan pusat kota aku bertemu dengannya, dia bersama wanita itu lagi, dan apesnya lagi dia memergokiku saat sedang melihatnya, dia juga mengancamku lagi tadi"

"Jadi kita harus bagaimana? Kurasa Dahyun juga tidak akan percaya jika kita mengatakan sebenarnya"

"Kita tidak bisa berbuat apa-apa, berdoa sajalah agar Dahyun bisa menerimanya suatu saat"

"Eoh, lalu bagaimana dengan Eonni? Kenapa kau meninggalkannya sendiri?"

"Momo Eonni tidak sendiri dia bersama bibi Lin"

Chaeyoung ber-oh ria. Mereka tidak tahu bahwa ada seseorang yang mendengar percakapan mereka dari tangga. Gadis itu mengurungkan niatnya untuk mengambil minuman yang ada di dapur setelah mendengar kedua sahabatnya sedang membicarakannya. Ia kembali menuju kamarnya dengan rasa penasaran.























TBC

Ada yang bisa nebak siapa 'wanita itu'? 😆







Typo bertebaran

Terima Saran & Kritik 😚

Only ThenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang