Part 28

420 49 38
                                    

Warning!!
⚠⚠⚠









🐳🐳🐳

Jihyo melangkahkan kakinya di ruangan besar. Mendekati pria berkacamata tipis yang sedang berkutat di meja kerjanya.  Pria tersebut sama sekali tidak menyadari kehadiran Jihyo. Ia memeluk pria itu dari belakang dan mencium pipi kirinya.

Pria tersebut, Yoongi sedikit terkejut namun ia sama sekali tidak menampakkan keterkejutannya. Yoongi mengusap tangan Jihyo yang ada dilehernya.

"Kau sibuk?"tanyanya sembari meletakkan dagu dibahu Yoongi.

"Hm, kenapa? Ingin mengajakku jalan-jalan?"Yoongi terkekeh pelan.

Jihyo hanya menampakkan senyumnya. Ternyata kekasihnya sudah tahu apa yang ada di pikirannya.

"Kalau kau sibuk tak apa aku bisa pergi sendiri"ucapnya masih memeluk Yoongi.

Yoongi terdiam, dalam batinnya ia menduga bahwa itu adalah kesempatan Jihyo untuk berselingkuh lagi darinya. Ia takkan membiarkan hal itu terjadi. Ia tak ingin disakiti juga tak ingin menyakiti orang lain.

"Baiklah nanti jika pekerjaanku sudah selesai, tak akan lama"

"Oh iya kemarin kau ada dimana? Di apartement tidak ada, tadinya aku ingin mengantar tas yang kau inginkan waktu itu"lanjutnya.

"A aku em aku pergi ke rumah saudaraku, dia sakit jadi aku menemaninya, yah aku menemaninya"jawab Jihyo terbata-bata.

"Apa dia sudah baikkan? Apa perlu kita jenguk lagi?"

"A ah tidak d dia sudah baik, kemarin katanya hanya pusing saja"

Yoongi mengangguk. Dan meneruskan pekerjaannya. Jihyo sudah melepas pelukan, ia duduk di sofa. Jihyo asik memainkan ponselnya, entah apa yang ia buka. Sesekali ia tersenyum kemudian mengetik sesuatu disana.



































🐳🐳🐳

Keduanya sampai di salah satu pusat perbelanjaan. Mereka membeli barang-barang yang Jihyo sukai. Entah itu boneka, perhiasan, sepatu, tas, baju, bahkan masih banyak lagi. Yoongi sampai kuwalahan membawa barang belanjaan itu. Kedua tangannya penuh dengan barang-barang belanjaan. Berkeliling berjam-jam dengan membawa barang banyak sangat melelahkan bagi Yoongi. Tapi tak apa, demi membahagiakan orang yang disayangi ia rela melakukan apapun.

Dirasa cukup, Yoongi mengantarkan Jihyo untuk pulang ke apartemennya. Sepanjang perjalanan Yoongi hanya mendengar ocehan Jihyo yang menyesal karena tidak jadi membeli barang yang tadi ia lihat. Menyesal karena telah membeli barang yang ini bukan yang itu. Dan masih banyak lagi ocehan-ocehan kesal dari Jihyo. Sebenarnya Yoongi sudah tidak tahan mendengar Jihyo yang terus-terusan berbicara, namun ia juga tidak bisa memarahinya. Rasa cinta dan sayangnya pada Jihyo membuatnya bersabar.

Setelah sampai di apartemen Jihyo, Yoongi membantu menurunkan barang belanjaan dari bagasi mobil. Kemudian mengikuti Jihyo yang sudah lebih dulu menuju kamar dengan membawa boneka besar ditangannya. Yoongi meletakkan semua barang itu di sofa dan menghempaskan bokongnya disana.

Jihyo datang membawa segelas minuman ditangannya, meletakkan gelas itu di hadapan Yoongi. Kemudian Yoongi menenggak habis cairan berwarna oranye itu sampai habis tak tersisa sedikitpun.

Jihyo duduk disamping Yoongi. Menyenderkan kepalanya dibahu sang kekasih. Tidak lupa tangannya yang merangkul pinggang sang kekasih.

"Terima kasih atas semuanya, aku menyayangimu"

Only ThenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang