Part 19

408 43 36
                                    

"Dahyun-ah dimana remot tvnya?!!"Tzuyu berteriak sambil mencari-cari benda yang dimaksudnya di sekitar sofa dan meja tv.

"Ada di samping tv, kalau tidak ada ya di sofa"jawab Dahyun menghampiri Tzuyu yang berada di ruang tamu dengan membawa snack besar ditangannya.

Akhirnya benda yang dicari tersebut ditemukan di bawah sofa. Kemudian mereka duduk berdampingan di sofa panjang itu. Di rumah tersebut hanya ada dua orang, sedangkan Chaeyoung sudah pulang setelah sarapan tadi pagi. Tzuyu masih berada di rumah Dahyun karena jarak rumah Dahyun dengan rumahnya tidak terlalu jauh, maka dari itu ia memutuskan untuk pulang nanti saja.

Ting Tong

Suara bel rumah tersebut berbunyi bersautan dengan suara televisi yang lumayan keras. Setelah menyadari bahwa ada tamu yang datang, Dahyun berdiri hendak membukakan pintu. Namun Tzuyu lebih dulu berlari ke arah pintu tersebut. Ia pikir pesanan makannnya sudah datang. Dahyun kembali duduk di benda empuk itu dan melanjutkan tontonannya.


"Tunggu sebentar"ucap Tzuyu sambil berlari. Dibukanya pintu tersebut kemudian menampakkan seorang pria tinggi dengan senyum kotaknya. Pria itu berpikir bahwa yang membukakan pintu adalah Dahyun. Senyum itupun luntur saat mengetahui bukan Dahyunlah yang membukakkan pintu untuknya.

"Eoh, T taehyung oppa? A ada perlu apa kemari?"tanya Tzuyu dengan wajah bingungnya.

Sedangkan pria tersebut menatap bingung pada Tzuyu, ia bahkan tidak mengenal siapa Tzuyu.

"Kau mengenalku?"tanya Taehyung sambil menunjuk dirinya.

"Tentu saja! Kau tidak ingat denganku? T tapi ada apa dengan penampilanmu? Dimana kacamatamu? Kau bilang tidak bisa melihat tanpa kacamata itu, lalu pakaianmu? Woah Daebakk" tanya Tzuyu 

Taehyung masih berdiam mencerna kata-kata Tzuyu. Kacamata? Pakaian? Ah! mungkin maksudnya ini adalah Im Taehyung. 

"Kenapa lama sekali! Aku sudah lapar! Eoh! Taehyung Oppa?!"Dahyun terkejut kemudian segera membenarkan kuncir rambutnya yang berantakan. 

"Kenapa tidak kau suruh masuk? Kajja Oppa!"

Sedangkan Tzuyu menatap sikap Dahyun yang tiba-tiba saja berubah menjadi riang itu dengan tatapan bingung. Mereka bertiga kembali ke ruang tamu, dimana sampah snack berserakkan dimana-mana.

Ternyata kau belum berubah Dahyun-ah batin Taehyung tanpa sadar senyum tipis terukir di wajahnya.

Kedua gadis itu kalang kabut membersihkan sampah-sampah yang berserakkan itu. Kemudian membuangnya di tempat sampah yang ada di dapur. Sekaligus membuatkan minum untuk Taehyung.

Dahyun meletakkan segelas jus jeruk di meja tepat di depan Taehyung. Kemudian duduk di samping pria itu. Tzuyu menyusulnya lalu duduk di samping Dahyun.

"Kenapa dia disini Dahyun-ah? Ada perlu apa? Dan kenapa  penampilannya begitu berbeda?"bisik Tzuyu.

"Oh iya, aku lupa menceritakannya padamu"

Dahyun menjelaskan bahwa Taehyung yang ada disini bukanlah orang yang sama yang di temui di kampus. Ia menjelaskan Kim Taehyung yang ini adalah sahabat kecilnya yang sudah lama tidak bertemu. 

"Aku kira dia adalah Im Taehyung, Wajahnya mirip sekali mereka seperti anak kembar, bahkan aku tidak bisa membedakannya"

"Cukup bedakan penampilannya dan tahi lalat di bibir dan hidungnya, Im Taehyung Oppa tidak mempunyainya"ucap Dahyun sambil mengambil cemilan yang ada di depannya.

"Rupanya kau memerhatikanku sedetail itu ya?"tanya Taehyung dengan senyum miring.

"Aku sudah mengenalmu sejak kecil, jelas aku tahu" jawab Dahyun sambil memasukkan potongan cemilan coklat itu.

"Ow ow ow sepertinya aku telah mengganggu waktu kalian, sebaiknya aku pergi"ucap Tzuyu sembari berjalan ke arah kamar Dahyun.

"Yak shiapha yang mhenyuruhmhu phergi?!!"Dahyun berteriak namun setelah itu ia tersedak oleh makanan yang belum tertelan.

Taehyung langsung memberikan minumnya untuk Dahyun. Dahyun pun menenggak minuman berwarna oren itu sampai habis. Taehyung menepuk pelan punggung Dahyun sampai ia menetralkan nafasnya.

"Telanlah dulu baru bicara, kalau begini bahaya Dahyun-ah"

"Mianhae"

"Dahyun-ah aku pulang dulu, Eonni sudah mencariku, oh iya, aku tidak bisa menemanimu malam nanti, kau suruh Chaeyoung saja untuk menemanimu"ucap Tzuyu yang sudah siap membawa tasnya. Setelah berpamitan Tzuyu meninggalkan rumah tersebut , tidak lupa berpamitan pada Taehyung juga.




























🐳🐳🐳

Hanya tinggal berdua, Dahyun dan Taehyung. Keduanya tidak ada rasa canggung sama sekali. Mereka menikmati waktu dengan memirsa televisi, bermain game bersama, dan melakukan hal apapun yang membuat keduanya bernostalgia pada masa kecilnya. Keduanya menuju kamar Dahyun berniat untuk melihat barang-barang lama yang masih di simpan oleh Dahyun.



Mereka menemukan sebuah album foto lama yang sudah berdebu. Dahyun  menuju ranjangnya kemudian tengkurap di atas kasur dan Taehyung duduk di samping Dahyun. Melihat album foto mereka saat masih kecil hingga remaja. Halaman demi halaman mereka buka, sesekali saat melihat foto itu mereka menceritakan hal yang terjadi pada saat foto itu diambil. Sampai diakhir halaman itu terdapat foto seorang gadis dan seorang laki-laki yang merangkul pundak gadis tersebut. Senyum bahagia keduanya tercetak jelas di foto itu. Taehyung mengenal siapa anak laki-laki yang merangkul gadis kesayangannya itu. Tak lain adalah sahabatnya sendiri, Park Jimin. 


"Kapan foto ini diambil?"

"Tepat 1 hari sebelum kelulusan"

"Berarti saat aku sudah berada di Kanada? sejak kapan kau dekat dekat Jimin?"

"Setelah kau dan kedua orang tuaku meninggalkannku" ada raut sedih di wajah Dahyun setelah mengatakan kalimat itu.

"Orang tuamu pergi kemana memangnya? Kenapa aku tidak tau?"

"Mereka pergi ke tempat yang indah, dimana semua yang tinggal disana adalah orang yang baik"

"M maksudmu-

D Dahyun-ah mianhae aku tidak tahu, mianhae"

"Gwaencanha....
setelah kau meninggalkanku waktu itu, selang beberapa bulan orangtuaku meninggal, hanya aku dan Seokjin Oppa disini, dimana saat itu keadaan ekonomi keluargaku kritis, perusahaan Appa bangkrut dan sengaja di bakar oleh seorang yang tidak bertanggungjawab"Dahyun menghela nafas.

"Aku menjadi orang yang pendiam setelah itu, aku tidak mau bergaul dengan siapapun, aku tidak percaya dengan siapapun, dan saat itu juga ada seseorang dapat membuatku kembali menjadi Dahyun"lanjut Dahyun.

Taehyung merasa bersalah karena meninggalkan Dahyun, membiarkan Dahyun menghadapi hal sulit sendiri. Namun ia juga berterima kasih pada seseorang yang telah membuat Dahyun kesayangannya kembali menjadi dirinya.

"Kalau boleh tahu, siapa dia?"




"Jimin, Park Jimin, teman yang kau kenalkan padaku dulu"



Degg...
























TBC



Kurang panjangkah partnya?





Yang setuju Dahyun sama Jimin putus angkat kakinya 🙌

Dan kalopun putus kalian maunya Dahyun sama siapa?

A. Taehyung?

B. Jungkook?

C. Yoongi?

D. Hoseok?

Silahkan vote siapa yang kalian pillih😚



Typo bertebaran 

Terima Saran & Kritik😚

Only ThenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang