Part 36

803 72 20
                                    

Jimin mengendarai mobil dengan kecepatan yang tinggi. Selama dalam perjalanan ia terus berdoa agar tidak terjadi apapun pada Dahyun. Jimin tidak memerdulikan gengsinya saat ini. Ia lebih memilih untuk menyelamatkan Dahyun. Ia mengumpat dan memukul stir saat lampu merah menyala. Mengetukkan jarinya, kemudian merogoh ponsel yang ada di saku celana. Mencoba untuk menelpon Dahyun namun sayang, panggilan sedang dialihkan, artinya Dahyun sedang menelpon seseorang. Jimin semakin panik, ia berpikir Dahyun mengangkat panggilan dari penelpon yang katanya "meneror" Dahyun. Saat lampu berubah menjadi hijau. Jimin segera mungkin menancapkan gasnya. Ia menyalip mobil-mobil yang ada di depannya dengan gesit.


















































"Aku menemukan Jin Hyung...... cepatlah kumohon"

Badan Dahyun memanas, tangannya bergetar.

"K kau ada dimana?"tanyanya dengan gugup.

"Sudah ku kirimkan alamatnya, kumohon cepatlah...

aku tidak yakin aku akan selamat,

Dahyun-ah..."ucapnya dengan suara lemah.

"Oppa ... Oppa! Oppaaa!! Kumohon bertahanlah"

Tiba-tiba terdengar suara gertakan seorang pria dari seberang. Lalu terdengar suara pukulan, kemudian panggilan itu terputus.

"Oppaa!!! " Dahyun segera mengecek pesan yang dikirimkan Taehyung padanya.

"Bos tolong antaran aku ke alamat ini, kumohon bantu aku"ucapnya sesenggukkan.

"Baiklah, ayo kuantar"




Dahyun dan Yoongi bergegas keluar untuk pergi ke tempat yang alamatnya sudah dikirimkan Taehyung. Namun saat mereka membuka pintu, disana terdapat Jimin yang berdiri di depan pintu dengan nafas yang terengah-engah. Melihat Dahyun dan Yoongi keluar bersama membuat Jimin merasa ditipu oleh Dahyun. Sedangkan Yoongi menatap Jimin dengan tatapan penuh emosi. Dahyun segera menarik kedua tangan mereka dan membawanya ke mobil Yoongi. Ia membuka pintu belakang lalu menyuruh Jimin untuk masuk. Dan Yoongi berjalan menuju kursi kemudi. Dahyun duduk di samping Yoongi.

"Sekarang bukan waktunya kalian bertengkar, aku membutuhkan bantuan kalian, jadi tolong hilangkan gengsi kalian"ucap Dahyun sembari memasang self belt.



Jimin tidak tahu harus berbuat apa. Ia melihat Dahyun yang terus menangis dengan memegang ponsel ditangannya. Yoongi melajukan mobilnya sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Dahyun. Sebenarnya Yoongi sedikit tidak mengerti dengan arahan Dahyun. Karena Dahyun berbicara sambil menangis. Akhirnya Jimin mengambil ponsel Dahyun dan mengintruksi Yoongi. Dahyun terlihat sangat panik, sedari tadi ia menggigit kuku-kuku jarinya. Bermenit-menit perjalanan, memang lokasinya lumayan jauh. Terletak di daerah pedalaman. Mereka sampai pada sebuah jalan kecil yang sangat menyeramkan. Mengingat hari sudah malam.


"Kau yakin ini alamatnya"tanya Yoongi pada Jimin.

"Aku hanya mengikuti petunjuk, depan itu belok ke kanan"jawab Jimin.

Dahyun terdiam saat memasuki hutan yang gelap. Tidak ada penerangan selain cahaya mobil dan cahaya yang berasal dari sinar rembulan. Jimin dan Yoongi menatap Dahyun, mereka tahu bahwa Dahyun adalah orang yang penakut.

"Hei kau! ambilkan senter yang ada di belakangmu"ucap Yoongi.

"Aku punya nama!"kesal Jimin.

Kemudian Jimin keluar terlebih dahulu kemudian disusul oleh Yoongi. Dahyun? Ia tak berani keluar ia masih terdiam dan sesenggukan. Dibukanya pintu mobil oleh Yoongi kemudian ia menyuruh Dahyun untuk keluar.

"Dahyun-ah kau ingin disini bersama para hantu yang menemanimu atau kau ikut aku yang sudah jelas manusia?"ucap Yoongi. Raut wajah Dahyun berubah semakin pucat, dan ia langsung keluar dari mobil.

"Jangan menakutinya"sahut Jimin.

"Apa urusanmu?"Yoongi menatap Jimin dingin, sangat dingin.

Yoongi langsung menggenggam tangan Dahyun lalu berjalan ke arah yang dimaksud Taehyung. Jimin dengan perasaan kesal yang bercampur sesak mengikutinya dari belakang. Saat mereka sedang mencari tempat yang diduga sebagai tempat penyekapan. Mereka menemukan sebuah mobil yang terparkir disana.

Mereka juga menemukan jalan setapak yang sudah ditumbuhi rumput-rumput yang tidak terlalu tinggi, namun masih bisa terlihat. Sebelum mereka mengikuti arah jalan itu, mereka menelpon polisi.



Dahyun terus menggenggam erat tangan Yoongi. Jimin yang melihatnya merasa kesal. Ingin rasanya Jimin menarik Dahyun, namun ia tidak bisa melakukannya.

Sampai akhirnya mereka menemukan sebuah rumah yang sudah tidak terawat. Bahkan beberapa tiang penyangga rumah itu sudah roboh.

"Matikan senternya"ucap Yoongi.

"T tapi" sahut Dahyun.

"Tidak apa, pegang tanganku"jawab Yoongi.

"Dasar modus" batin Jimin.









Mereka berjalan mengendap-endap memasuki rumah itu. Rumahnya tidak terlalu besar jadi kemungkinan mudah untuk mencari keberadaan Seokjin dan Taehyung.

Terlihat sebuah pintu dimana didepan pintu tersebut ada 4 orang penjaga. Yoongi dan Jimin membuat strategi, mereka akan memancing ke empat orang itu. Dan Dahyun akan masuk ke dalam ruangan.

"Hei bung, kalian sedang apa?"ucap Jimin dengan santai menghampiri keempat pria itu. Jelas keempat pria tersebut langsung terkejut lalu mereka berdiri.

"Siapa kau?"ucap salah seorang pria itu.

"Kesinilah berkenalan denganku"ucap Jimin.

"Kurang ajar"

Akhirnya mereka terlibat perkelahian. Yoongi kemudian membantu Jimin. Dahyun mengendap-endap memasuki ruangan. Saat berada didalam ruangan ia melihat Seokjin dengan kedua tangannya dirantai, badannya berlumuran darah serta Taehyung yang tergeletak tepat di samping Seokjin.

Ia menangis tertahan kemudian menghampiri keduanya. Ia hendak melepas rantai yang mengikat tangan Seokjin namun rantai itu terkunci. Dan ternyata kunci itu berada di tangan sang penjaga yang tengah tertidur di kursi samping pintu. Dahyun dengan perlahan mengambil kunci itu tanpa membangunkan si penjaga.

Seokjin tak sadarkan diri, Taehyungpun juga. Setelah melepaskan rantai dari tangan Seokjin. Ia lalu membuka ikatan tangan Taehyung. Dahyun berusaha memeriksa keadaan Seokjin dan Taehyung. Masih bernafas namun detak jantung Seokjin lemah. Ia mencoba untuk membangunkan keduanya tapi nihil.

Yoongi dan Jimin memasuki ruangan itu dengan polisi di belakangnya. Polisi sudah menangkap para pelaku. Dan sisanya membantu Dahyun untuk membawa Seokjin dan Taehyung ke Rumah sakit.






















Tbc

Aduh ini aku ngantuk banget jadi gatau ini kalimatnya kek gimana😂

Semoga kalian paham
Besok kalo sempet aku benerin deh

Maap yak 😗

Only ThenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang