⚠Part 16⚠

989 55 2
                                    


Mohon kebijaksanaan para pembaca yang masih dibawah umur tolong jangan baca part yang ada tanda seperti ini⬇
➡ 🌚🌚🌚⬅
[17+]
Dimohon dengan sangat!!
Jika anda sudah menemukan tanda seperti diatas, Silahkan skip dan menunggu Part berikutnya
Terima kasih!















🐳🐳🐳

Matahari yang cerah menyambut pagi hari ini. Dahyun yang masih dengan pakaian tidurnya duduk di meja makan, tentunya ia sudah mencuci wajahnya yang kusut. Di samping kanan Dahyun sudah ada kakak iparnya dengan pakaian yang rapih dan sedikit polesan make up di wajahnya. Sedangkan kakaknya, Seokjin tidak memakai kemeja dan jas putihnya. Melainkan memakai pakaian santai. Sepertinya ada yang akan pergi hari ini.

"Kalian mau kemana? Kenapa rapih sekali?"tanya Dahyun sebelum memasukkan roti panggang ke mulutnya.

"Kami akan berlibur 5 hari ke Pulau Jeju, kau disini saja,jaga rumah jangan sampai hilang" jawab Seokjin sembari memotong rotinya.

"APA?!" Dahyun berteriak sampai kedua insan yang ada di dekatnya terlonjak kaget.

"Kenapa baru bilang?? Tega sekali kalian. Eonni itu tidak benar kan??"yakin Dahyun bergelayut di tangan Mina.

"Mianhae Dahyunie, Eonni lupa memberitahumu semalam" ucapnya dengan senyum kikuk.

"Lalu aku bagaimana? Bagaimana nanti jika ada pencuri? Jika ada yang menggangguku? Jika ada yang ingin menculikku? Dan dan dan bagaimana jika nanti ada yang membunuhku? Apa kalian tega meninggalkanku sendiri? Oppa~ Eonni~ jangan pergi ne?"ucap Dahyun panjang lebar dan memberikan puppy eyesnya di kalimat terakhir.

"Kau ingin ikut?"tanya Seokjin dengan tenang.

"Bolehkah?"mata Dahyun berbinar.

"Tentu saja, tapi kau jadi pengusir nyamuk nantinya"jawab Seokjin dengan menahan senyum di bibirnya.

Sang istri yang mendengarnya hanya terkekeh. Melihat interaksi lucu antara suami dan adik iparnya.

Sedangkan Dahyun langsung memasang wajah datar. Kemudian berakting dengan menekuk bibirnya ke bawah berpura-pura bahwa dia akan menangis.

"Kalau kau menangis Oppa akan menambah harinya, 10 hari mungkin cukup kan sayang?"Ucap Seokjin menatap istrinya dengan genit.

"Kurasa masih kurang"jawab Mina ikut menggoda Dahyun.

"Apa yang kalian bicarakan, aku tidak akan menangis, baiklah baiklah. Kalian boleh pergi asalkan nanti pulang bawakan aku keponakan yang lucu"ucap Dahyun sembari tersenyum nakal.

"Yak! Siapa yang mengajarimu berbicara seperti itu?"Seokjin memukul kepala Dahyun menggunakan garpu yang dipakainya.

"Aw~ appo, memangnya bicara apa? Aku kan hanya ingin keponakkan"ucapnya dengan mengelus kepala.

"Sudahlah cepat habiskan, sebentar lagi kita harus berangkat"ucap Mina dengan wajah yang memerah.











🐳🐳🐳

Ketiga orang tadi sudah berada di depan pintu dengan barang bawaan yang diletakkan di lantai.

"Kau hati-hati di rumah, jangan membawa Jimin ataupun pria lain ke rumah, jangan takut, di rumah tidak ada hantu, jikapun mati lampu lilin ada di lemari biasa. Kau bisa mengajak Chaeyoung atau Tzuyu untuk menginap tapi tidak dengan Hoseok. Dan jikapun Jimin main kerumah jangan berbuat macam-macam! Arraseo?" Ucap Seokjin dengan panjang dan lebar menasihati adik perempuan satu-satunya.

Only ThenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang