LC | Enam

10.8K 768 26
                                    


✂✂✂

"Kenapa bisa seperti ini?" tanya Sasuke tajam ketika melihat pergelangan kaki Sakura yang tampak membiru dan membengkak.

"Jatuh tadi di tangga," jawab Sakura seraya meringis pelan ketika Sasuke menyentuhnya.

"Kenapa bisa jatuh?"

"Ya aku juga tidak tahu," jawab Sakura dengan bibir yang mengerucut lucu. Membuat Sasuke yang tadinya khawatir berubah menjadi gemas.

"Makannya jangan ceroboh," sahut Sasuke seraya mengambil salep dari loker meja di samping sofa. Kemudian sedikit mengusap pergelangan kaki Sakura dengan pelan. Walau pelan, kaki Sakura yang di tumpangkan di atas pahanya tampak bergerak gelisah karena rasa nyeri yang di rasakan Sakura teramat sangat.

"Wah wah, ada apa ini?" sebuah suara yang berasal dari arah pintu memperlihatkan seorang pemuda dewasa dengan kemeja dan jas yang tampak rapi melekat di tubuh kekar itu. Diikuti seorang gadis yang mengenakan pakaian simple yang sangat cocok di pakai tubuh mungilnya.

"Kenapa dengan kakimu Sakura?" tanya Shion pada Sakura yang masih tampak meringis sesekali.

"Jatuh tadi," jawab Sakura dengan tatapan lucu menatap Shion.

"Seharusnya kau lebih berhati-hati jika berjalan," sahut Shion seraya mendudukkan dirinya di sofa yang berhadapan dengan Sakura dan Sasuke. Merasa tidak sopan, dengan perlahan Sakura menurunkan kakinya dan menatap Shion dengan bibir yang mengerucut lucu.

"Kenapa jadi aku yang di salahkan? Kenapa tidak tangganya? Kalian menyebalkan," gumam gadis tersebut. Membuat Shion dan Itachi tertawa pelan. Sedangkan Sasuke hanya terkekeh kecil.

"Kenapa kalian kesini?" tanya Sasuke seraya mengambil sebelah tangan Sakura dan menggenggamnya lembut.

"Memangnya tidak boleh jika aku menjenguk adikku sendiri? Lagipula aku hanya mampir setelah dari rumah sakit," jelas Itachi.

"Siapa yang sakit, Itachi-nii?" tanya Sakura.

"Tidak sakit. Kami hanya memeriksakan kandungan Shion," jawaban Itachi membuat Sasuke dan Sakura menatap Shion yang kini tersenyum dengan tatapan memastikan.

"Shion-nee hamil?" tanya Sakura. Shion pun mengangguk, membuat senyuman Sakura terbit begitu saja. Karena setahunya, pasangan suami istri di hadapannya itu belum memiliki anak semenjak pernikahannya setahun yang lalu. Dan Sakura turut senang jika Tuhan memberi kepercayaan pada Shion dan Itachi yang akan menjadi orang tua.

"Selamat," ucap Sakura dengan senyuman manisnya. Bahkan ia tidak sadar jika Sasuke memperhatikannya sedari tadi.

"Kalian tidak ingin menyusul?" pertanyaan menggoda Shion membuat seringai tipis Sasuke terbit begitu saja saat Sakura menatapnya.

"Kita akan menyusul bulan depan," jawab Sasuke membuat Itachi terkekeh ketika melihat wajah merona Sakura.

"Kalian akan menikah bulan depan?"

"Hn," angguk Sasuke merespon pertanyaan Shion.

"Lebih cepat memang lebih baik," respon Itachi.

Sakura terdiam. Ia bingung ingin menyahuti apa. Wajahnya bahkan sangat matang saat ini.

"Jika kalian ingin menginap. Pergilah ke kamar dan jangan menggangguku dengan Sakura," ucapan Sasuke berhasil menarik perhatian Sakura. Dan tanpa gadis itu duga, kekasihnya mengangkat tubuhnya dan langsung membawanya ke lantai atas. Dimana kamarnya dan kamar Sasuke berada.

LIVE COMPENIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang