✂✂✂
"Makan apa?" tanya Sasuke ketika ia memasuki kamar hotelnya dan mendapati sang istri yang tengah sibuk dengan salad buah dan menikmati pemandangan kota Swiss dari ketinggian."Kau mau?" tanya Sakura seraya mendongak ke belakang di mana Sasuke berdiri.
"Aa," pemuda itu mendekat dan berjongkok di samping Sakura seraya membuka mulutnya ketika sang istri memasukkan sesendok salad buah.
"Siapa yang membelikanmu?" tanya Sasuke curiga karena ia sedari tadi pergi untuk bertemu sebentar dengan salah satu rekan kerjanya. Awalnya ia menolak keras ketika Yamato dengan mudahnya menghubungi Sasuke dan meminta ia bertemu dengan salah satu orang penting yang akan bekerjasama dengannya yang kebetulan sedang berlibur di Swiss.
Alhasil, Sasuke menemuinya tadi. Meninggalkan istrinya yang tidak mengerti apa-apa di kamar hotel mereka. Dan setelah pulang, pemuda itu malah mendapati sang istri yang sudah mendapatkan salad buah.
"Ronald. Tadi aku tidak sengaja bertemu dengannya terus aku di belikan salad buah," jawab Sakura tanpa sadar jika air wajah Sasuke sudah berubah keruh.
Merasa tidak ada sahutan dari suaminya, Sakura dengan cepat kembali menyuapi Sasuke dan menatap suaminya, "Dia hanya membelikanku ini setelah itu aku pergi," jelas Sakura ketika merasakan aura lain dari suaminya.
"Enak?" ketus Sasuke yang di jawab anggukan semangat dari Sakura.
"Makan terus sampai sukses," ucap Sasuke seraya bangkit dan duduk di hadapan Sakura dengan mengalihkan pandangannya.
"Sasuke, kau tahu tidak mobil yang sejenis Agya itu?" tanya Sakura seraya menatap Sasuke yang hanya meliriknya sinis.
"Tidak. Kenapa? Kode?" tanya Sasuke datar.
"Ish, bukan. Aku hanya bertanya," sahut Sakura kesal sendiri karena Sauske tidak kunjung menjawabnya.
"Ayla," jawab Sasuke ketus. Masih tidak mau menatap istrinya yang diam-diam tersenyum lembut ketika tahu jika suaminya itu tengah tidak percaya diri sekarang.
"Owh iya, pemandangannya indah ya, Boo?" tanya Sakura mengalihkan pembicaraan. Dan Sasuke pun menatap istrinya melalui ekor matanya. Sakura masih memakan salad buah itu dengan santai.
"Hn,"
"Kau tahu tidak apa bahasa Inggrisnya?" tanya Sakura lembut.
"Tanya saja di Eyang gugel," jawab Sasuke cepat.
"Bukankah kita saling memberitahu jika salah satu di antara kita tidak tahu? Kenapa harus ada orang ketiga? Nanti kalau aku asyik sama Gugel, kamu marah. Yang di salahin siapa?" tanya Sakura lembut.
"Aku, yang nyalahin kamu," jawab Sasuke datar dan terlampau cepat.
Sakura pun terkekeh gemas dan membuat Sasuke menatapnya.
"Apa bahasa Inggrisnya?" tanya Sakura kekeh.
"View," jawab Sasuke.
"Kalau di sambungin sama Ayla tadi apa?"
"Aylaview,"
"Aylaview tu," dan Sasuke pun dengan cepat menoleh dan menatap istrinya yang tersenyum manis kepadanya. Ia baru sadar jika sedari tadi Sakura berusaha membuatnya tidak cemburu. Kan, manis sekali istri mungilnya ini.
Sasuke pun sedikit bangkit dan meraih hidung mungil Sakura. Membuat istrinya terkekeh lucu namun juga berusaha melepaskan tarikan pelan Sasuke pada hidungnya.
"Siapa yang mengajarimu menggombal hn?" tanya Sasuke masih dengan senyuman tipisnya.
"Ronaldowati takkutik kutik pala botak," jawab Sakura asal nyeplos dan sukses membuat Sasuke tergelak menahan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE COMPENION
Fanfiction[Sequel MY PERFECT BADBOY] END! "Sayang, tetaplah bersamaku. Jadi teman hidupku," "Aku mencintaimu, sayang,"