✂✂✂"Sasuke, kita mau kemana?" tanya Sakura ketika mereka sudah siap dengan pakaian yang sama. Kaos hitam polos di lapisi dengan jaket parka berwarna coklat muda dengan celana jeans dan sneekers putih mereka. Tak lupa dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung Sasuke membuat Suami muda itu tampak lebih mempesona dan memancarkan kharismanya.
"Honeymoon," jawaban singkat Sasuke membuat Sakura menatapnya cepat dengan pipi yang merona merah.
"Dimana?" Lirih Sakura.
"Nanti kau juga akan tahu," bertepatan dengan itu, mobil yang di kemudikan oleh supir pribadi Sasuke berhenti di Bandara. Sasuke pun keluar terlebih dahulu dan membukakan pintunya untuk Sakura yang masih terdiam.
"Ayo, Bee," dan gadis itu pun juga menuruti perintah Sasuke.
"Titip rumah," ucap Sasuke pada orang kepercayaannya.
"Baik Tuan," sahut orang tersebut. Dengan berat hati, Sakura mengikuti langkah kaki Sasuke yang berjalan memasuki Bandara. Mereka berhenti ketika ada seseorang yang mencegahnya dan menawarkan bantuan jasa. Apalagi kalau bukan dorongan untuk koper dan tas mereka.
Dan Sasuke pun menautkan kelima jarinya dan menyalurkan rasa hangatnya saat ini. Berbeda dengan Sakura yang masih terdiam. Sungguh, ia tidak menyangka jika bulan madunya tidak di negaranya sendiri. Dan itu bersama Sasuke, orang paling penting di hidupnya.
Saking sibuknya dengan pemikirannya, Sakura sampai tidak sadar jika mereka sudah berjalan menuju pesawat yang tidak ramai oleh orang yang akan memasukinya.
"Kok sepi?" tanya Sakura pada Sasuke ketika mereka sudah menaiki tangga pesawat.
"Memang," jawab Sasuke singkat.
Setelahnya, mereka duduk di dekat jendela dengan Sasuke yang berada di sampingnya.
Pemuda itu dengan perhatian memakaikan istrinya sabuk pengaman. Dan mengernyit heran ketika menatap wajahnya yang terdiam, "Kenapa? Kau mabuk?" tanya Sasuke lembut yang di jawab dengan gelengan kepala dari Sakura.
"Aku senang," ucap Sakura pelan dengan mata yang berkaca-kaca.
Sasuke pun tersenyum, namun sebelum ia menyahuti ucapan istrinya. Seorang pramugari menghampirinya dan menawarkan makanan untuknya. Karena Sakura tidak mau makan, mereka menolaknya.
"Kenapa pramugari itu mengenal kita?" tanya Sakura pada Sasuke.
"Karena ini pesawat pribadi milik keluarga Uchiha," jawab Sasuke seraya menepuk bahu kanannya dan membuat Sakura menjatuhkan kepalanya disana.
Sakura terdiam. Betapa beruntungnya ia memiliki Sasuke. Namun bukan itu yang ia syukuri, walaupun Sasuke tidak memiliki apapun ia juga akan tetap memilih dan mencintai laki-laki tersebut.
"Kenapa tidak memakai pesawat umumnya?" tanya Sakura pada Sasuke. Dengan lembut, ia menautkan kelima jarinya dengan kelima jari besar Sasuke. Dan pemuda itu tersenyum melihat perlakuan istri manisnya.
"Nanti ada yang lihat,"
Sakura menegakkan tubuhnya dan menatap Sasuke, "Lihat apa?" tanyanya.
Dan Sasuke mendekatkan tubuhnya hingga kedua bibir itu saling menempel. Hingga 2 menit, Sasuke masih menempelkan kedua bibir mereka. Dan di detik berikutnya, Sakura yang hendak membuka matanya kembali memejamkannya ketika Sasuke menggerakkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE COMPENION
Fanfiction[Sequel MY PERFECT BADBOY] END! "Sayang, tetaplah bersamaku. Jadi teman hidupku," "Aku mencintaimu, sayang,"