4⚠

4.3K 218 45
                                    


"Kelemahan terfatalku adalah tidak bisa meninggalkanmu walau aku terus tersakiti"
CokelatLope

Aka

Author cans❤


-

--------------------------------------------------

"kau ingin kemana?" tanya harin kepada kai yang tengah berjalan menuju pintu

"kenapa?" tanya kai menatap harin yang tengah membersihkan rumah

Harin mengalihkan perhatiannya dari guci yang sedang ia bersihkan lalu menatap kai kembali "hm? Ah tidak papa aku hanya bertanya" jawab harin sembari tersenyum manis

Kai kembali berjalan meninggalkan harin yang sedang menatap kepergiannya bingung. Pikirannya kembali memutar kejadian kejadian yang terjadi dulu saat kai memperlakukannya seperti binatang

Ya, harin takut itu semua akan terulang

....................

"Yo what's up" sapa seorang laki laki pada kai dan duduk didepannya. Kai menatapnya jengah lalu meneguk minuman yang ia pesan tadi

"kemana yang lain yeol?" tanya kai. Kai mengambil ponselnya lalu memainkannya

"biasa, paling juga kejebak macet" laki laki bernama chanyeol itu tertawa renyah setelah menyelesaikan ucapannya lalu memanggil pelayan untuk membuatkan minuman untuknya

"gimana lo sama harin?" tanyanya tiba tiba membuat kai berhenti pada aktifitasnya. Kai menatap datar chanyeol yang sedang menunggu jawaban darinya

"biasa aja" balas kai sekenannya bersamaan dengan ia mengalihkan pandangannya kearah lain

"lo nggak ada perasaan apa apa gitu sama harin?" kai menghembuskan nafasnya kasar lalu menatap nyalang chanyeol

"jalang tetaplah jalang" okay. Chanyeol mengangguk mengerti. Ia tidak habis pikir dengan kai. Bagaimana bisa Wanita selugu dan sebaik harin disebut jalang? What the hell batin chanyeol

"gue bingung sama lo, setau gue dia wanita baik baik tapi lo malah bilang dia jalang. Oh ayolah" kai menatap nyalang chanyeol. Yang ditatap hanya bisa menelan salivanya berkali kali

"shut up your mouth man, lo g tau apa apa tentang dia" ingin sekali rasanya chanyeol mencuci otak kai dengan Jazz one perontok super agar otaknya kembali bersih dan kai dapat bepikir dengan jernih

..........

Jam dihandphone harin sudah menunjukan pukul 01:17 dini hari namun kai belum juga menunjukan batang hidungnya sama sekali. Mata harin mulai terasa berat. Ingin sekali ia merebahkan badannya diatas kasur empuk miliknya. Tapi rasa kantuknya tidak bisa mengalahkan rasa cemas dan khawatirnya pada kai

"kau dimana?" monolog harin. sesekali ia mengusap usapkan jarinya pada gelas kopi yang ia pegang, ia khawatir kai akan kembali dengan keadaan yang seperti kemarin. Ia takut kai akan mabuk berat lalu ia yang akan menjadi sasaran amukan kai

Tidak tahan dengan pikiran pikiran negatif yang berputar dikepalanya, harin bangun dari duduknya lalu berjalan kearah kamarnya. Mengambil mantel dan kunci mobil miliknya lalu meninggalkan pekarangan rumahnya untuk mencari keberadaan kai.

Baru saja harin berada di ujung gang perumahannya ia melihat mobil kai berlalu dan diikuti beberapa mobil hitam dan putih lainnya dibelakangnya

Harin memutar kembali arah laju mobilnya dan kembali pulang kerumahnya. Benar saja mobil mobil itu berhenti tepat didepan pagar rumah miliknya

"dimana kai?" tanya harin begitu ia turun dan menghampiri orang orang yang baru keluar dari mobil mobil itu

"ada dimobil, dia mabuk. Kami mengantarnya pulang karena khawatir akan terjadi sesuatu jika kai mengemudikannya sendiri" jawab salah satu dari mereka

"maaf sudah merepotkan kalian" ucap harin. Ia membukukan badan untuk meminta maaf pada mereka. Harin merasa tidak enak hati karena telah merepotkan banyak orang lebih tepatnya teman teman kai

"tidak apa apa. Sekarang cepat buka pagarnya agar kami bisa membawa kai masuk ke dalam" harin mengangguk lalu merogoh kantung celananya untuk mengambil kunci pagarnya

"aish dimana tadi aku menyimpannya" ujar harin gelisah.

"hei tenanglah. Tenangkan dirimu dulu, kai tidak papa. Kami ada disini, jadi kau tidak perlu khawatir" ucap salah satu dari mereka. Dia yang paling tinggi diantara mereka

"ah maaf" harin membungkukan badanya lagi lalu berusaha untuk menetralkan dirinya. Setelah dirasa cukup baik ia kembali mencari kunci pagarnya dan finally she found that

/author sok ingris asw/

"silahkan masuk" ucap harin setelah pintu pagarnya terbuka dengan lebar.
Mereka mulai memasukan mobilnya satu persatu begitu juga dengan harin

"dimana kamar kai?" tanya laki laki yang paling pendek diantara mereka

"ayo ikut aku" ucap harin lalu menuntun mereka masuk kedalam kamarnya kai

"kau tinggal sekamar dengannya?" tanya salah satu dari mereka

"tidak. Kami tidak tinggal bersama. Kamarku ada disebelah kamar ini" jawab harin gugup "kalian menginap saja disini. Ini sudah sangat larut kebetulan masih ada 2 kamar yang kosong di bawah"

Mereka semua saling melihat satu sama lain. Mungkin mereka sedang mempertimbangkan penawaran harin. Selang beberapa detik mereka mengangguk bersama dan dibalas senyuman oleh harin

"baiklah ayo ikut aku"

Mereka semua keluar dari kamar kai lalu mengikuti harin ke kamar yang dimaksud harin

Entahlah mereka semua merasa iba pada harin. Wanita selugu dan sebaik harin diperlakukan seolah seperti binatang liar oleh temannya.

"kalian semua belum makan? Aku memasak banyak hari ini, kalau kalian mau aku akan menyiapkannya" ucap harin sambil tersenyum kearah mereka

"jika kau tidak keberatan, kami sangat mau. Kebetulan kami belum makan hehehe" ujar yang paling cantik diantara mereka. Teman temannya yang lain menatapnya seperti ingin membunuh dia. Hahaha dia sangat lucu batin harin

"yasudah ayo"


"Skenario kehidupanku terlalu rumit untuk dijalani. Bahkan sutradara ternamapun tidak bisa membuat drama serumit kehidupanku"

----------------

semoga kalian suka💕

Vote sama komen jangan lupa ma bro💋

Oh ya buat teman sekelas aku yang terus terusan marahin aku karna acu tak ap stori ni baca ini sekarang. Acu ap kan? Awas aja sampe g vot sama komen gue pites pala lo:"

Hard with You⚠ | Kai ExoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang