8⚠ Kai gila!?

4K 195 30
                                    


Vote adalah semua kewajiban umat ff ini:"

Dan maaf kemarin aul sempet apus chapter ini:"




💋

Matahari sedikit demi sedikit mulai menyembunyikan dirinya. Ia sepertinya sudah mulai lelah menampakan diri dan mengeluarkan tenaganya untuk menerangi alam semesta

Bagi sebagian orang, saat saat seperti inilah menjadi saat yang paling dinanti, dimana orang orang bisa menikmati pemandangan indah diatas langit. Senja, hal yang paling disukai banyak orang. Selain warna langitnya yang begitu mempesona, saat senjalah semua anggota keluarga menikmati kebersamaannya

Tidak untuk harin. Wanita itu hanya bisa menatap lekat kearah benda pipih persegi panjang yang sedang menampilkan gambar seseorang yang sangat ia sayangi. Seseorang yang selalu ia khawatirkan, seseorang yang selalu ia jaga, dan seseorang yang paling bisa mengerti dirinya.

Ia menghela nafas panjang. Beban dalam hidupnya seakan selalu saja bertambah. Tidak pernah habis.
Ia sudah terlalu lelah menghadapi kenyataan yang selalu saja menyakitinya

Ia menyesali dirinya sendiri yang tidak bisa berbuat apa apa untuk adiknya. Selama adiknya dirumah sakit, ia sekalipun tidak pernah menjenguknya. Bahkan menghubungi saja tidak pernah. Ia terlalu sibuk dengan dunianya sendiri.

Katakanlah harin itu egois.

Tapi bagaimana? Ia seperti berada dibalik jeruji besi. Bahkan hidup tahananpun mungkin lebih layak dibanding harin sekarang.

Harin menghela nafas untuk kesekian kalinya. Entahlah harin terlalu malas untuk menghitung berapa kali sudah ia menghela nafasnya mencoba untuk sedikit demi sedikit meruntuhkan beban dalam hidupnya

"maafin kakak no"

Harin menyimpan kembali ponselnya lalu bangkit dan memilih untuk turun kebawah. Mencari kesibukan untuk menenangkan pikirannya

Ia memeriksa lemari pendinginnya dan tidak menemukan apa apa didalamnya. Benar benar kosong. Sepertinya ia harus membeli kebutuhan bulanan mereka lagi.

Dengan langkah gontai ia kembali berjalan menuju lantai atas. Tepatnya menuju kamar monster yang selama ini mengurungnya.

"kai" lama ia menunggu sahutan dari dalam, tapi kai tidak kunjung keluar ataupun menyahuti panggilan harin

"kai bisa aku masuk?" lagi lagi tidak ada jawaban apapun yang harin dapat. Ia mengusap kasar wajahnya kesal. Sedang apa dia didalam?

"kai, bahan makanan sudah habis, bisakah kau memberikan uang untuk membeli keperluan dapur?" harin kesal. Lagi lagi tidak ada jawaban. Ingin sekali harin menendang keras pintu kamar manusia sialan didepannya ini.

Harin membuka pintu kamar kai dengan berhati hati, ia tidak mau mendengar makian dari setan brengsek satu itu

Harin mengernyit bingung. Ia memincingkan matanya meneliti setiap sudut dari kamar kai, namun bayangannya pun tidak terlihat.
Ia berdoa dalam hati semoga si sialan itu pergi selamanya

Tingnong

Lamunan harin buyar begitu terdengar bunyi bel yang ditekan oleh seseorang. Baru saja ia merasa bahagia atas kepergian kai, kini ia harus kembali beristighfar dalam hati

Ia berjalan cepat menuju pintu rumah lalu membuka pintu itu dengan cepat agar ia tidak mendengar umpatan dan makian dari lelaki monster

Kakinya terasa lemas seketika ketika melihat seseorang yang berdiri didepan pintu dengan tatapan sendu namun senyuman lebar tetap tampak pada wajah orang itu

Hard with You⚠ | Kai ExoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang