Kalau ada typo bilang ya biar bisa acu perbaiki langung💋
Btw votenya jangan lupa komennya juga
..................^.^..........................
"pokoknya kamu nggak boleh sekolah! Titik!" jeno mendecak sebal. Ini sudah kesekian kalinya ia memohon kepada harin untuk mengijinkannya ke sekolah. Tapi kakaknya itu terlalu keras kepala
"gue bosen dirumah kak, sepi. Nggak ada orang yang bisa gue ajak ngomong" harin memegang pundak jeno lalu mendudukannya diatas tempat tidurnya. Ia menatap jeno intens sembari mengoceh tidak jelas yang membuat jeno semakin kesal
"ngerti kan?!" jeno mengacak ngacak rambutnya frustasi lalu merebahkan dirinya dengan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Telinganya benar benar sakit sekarang
Harin menarik kembali selimut yang dipakai jeno sampai leher lalu mengelus kepala adiknya itu "kakak nggak mau kamu sakit lagi. Kakak khawatir sama kamu. Kakak janji deh besok kamu boleh ikut ke sekolah lagi" jeno tidak bergeming dan lebih memilih untuk tetap pura pura tidur membelakangi harin yang tengah mengusap kepalanya
Harin membenarkan posisi bantal adiknya lalu keluar menuju meja makan dimana disana sudah ada dua laki laki yang menunggunya
Kedua alisnya mengerut, ia bingung melihat sungwon yang hanya menatap makanan didepannya tanpa menyentuh sama sekali. Sedangkan kai sibuk dengan ponselnya.
"kenapa tidak ada yang makan?" harin mendekati mereka lalu mengambil piring untuk menyajikan makanan untuk kai. Hanyak untuk kai.
"bang kai bilang nunggu kakak dulu. Jadilah gue cuma bisa mantengin makanannya terus. Jadi kasian gue sama cacing pita diperut gue, udah pada bakar bakar ban eh tapi belum diberi makan juga" sungwon memutar bolah matanya malas, sedangkan kai meliriknya dengan tajam. Harin hanya bisa menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan kelakuan kedua saudara ini
"buat gue mana kak?" tanya sungwon, harin yang mengerti hanya bisa diam. Ia bingung harus berbuat apa
"lo punya tangan sama kaki buat ngambil makananya sendiri. Nggak usah manja jadi cowok" ujar kai tanpa melirik sungwon sedikitpun dan tetap fokus pada makanannya. Sungwon mencibir kai tanpa henti sampai mereka selesai makan
"nggak capek apa tuh mulut?" dan akhirnya sungwon pun dia
................
Mereka bertiga berjalan beriringan di koridor sekolah. Kai berdiri ditengah, menjadi pembatas antara sungwon dan harin. Sesekali sungwon sengaja menggoda harin yang membuat kai kesal setengah mati.
Tangan kai terulur untuk menepis tangan nakal sungwon yang mencoba untuk merangkul pundak harin. Sungwon terkekeh melihat tingkah saudaranya lalu ia melirik harin yang sekarang wajahnya sudah berubah menjadi seperti warna pantat babi yang baru lahir
"eh bocah. Bisa diem nggak sih?" kai menjitak kepala sungwon lalu mencibir sungwon. Tidak kalah dengan kai, sungwon juga ikut mencibir kai yang menjitak kepalanya membuat dirinya mengaduh kesakitan
"apasih? Sensi banget lo!" pekik sungwon tak terima dengan perlakuan kai. Kai kembali menjitak kepala sungwon membuat sungwon kembali mengaduh. Ia menyikut perut berAbs milik kai dengan sangat keras lalu berlari sekencang mungkin agar kai tidak bisa membalasnya.
Kai mengumpat dan mengabsen banyak penghuni kebun binatang. Ia sekarang sangat kesal setengah mati. Ingin sekali ia melempar sungwon sampai ke Madagascar agar tidak bisa mengganggunya lagi
Harin yang melihat kai yang kesakitan memutuskan untuk membantu kai duduk di kursi panjang yang ada di koridor sekolah "kau tidak papakan?" kai menggeleng. Ia tidak ingin menunjukan rasa sakitnya kepada harin.
Ia tidak ingin dicap lemah oleh gadis yang selalu ia tindas
"nggak" ia menghempaskan tangan harin yang bertengger di bahunya lalu memalingkan wajahnya. Harin tersenyum lega karena tidak terjadi apapun pada kai. Bukannya ia khawatir, tapi harin hanya kasihan melihatnya. Ia tidak mau orang orang berpikir dia membuat kai menderita karena hidup bersamanya
Seseorang melambaikan tangannya kearah kai dan juga harin. Kai memincingkan matanya mengamati seseorang yang tengah berjalan menuju kearahnya
"sayang" sapanya setelah sampai dihadapan kai dan juga harin. Kai tersenyum menatap gadis didepannya ini. Gadis itu melirik kearah harin, lalu menatapnya tajam
"g ada kerjaan lain apa selain gangguin pacar gue?" ia menarik kai untuk menjauh dari harin dan berdiri ditengah tengah mereka
Harin hanya diam. Menatap jennie tanpa eksperesi. Ia hanya malas untuk meladeni pacar dari jodohnya ini.
"aku pergi" jennie menarik kerah belakang harin yang berniat untuk pergi "heh bitch!" harin terdiam. Ia benci mendengar kata itu terlontar untuknya. Apalagi orang yang mengatakannya juga adalah Bitch
"lepas!" harin menghempaskan tangan jennie dari kerah belakang bajunya. Ia tidak suka jika ada orang yang berani menyentuhnya
"oh wow. Lo berani sama gue?" jennie menatap harin tidak percaya. Berani sekali harin membentaknya
"jennie udah sayang udah" kai menarik jennie menjauh dari harin lalu membawanya pergi dari hadapan harin
Sarangeulhaetda urigamanna~~
Dering ponselnya membuat harin memutuskan pandangannya dari jennie dan juga kai. Ia menatap layar ponselnya cukup lama sebelum mengangkatnya
"iya?"
"oh ok"
"ini lagi didepan ruang kepsek. Iya iya"
Setelahnya ia berjalan menuju kelasnya
"kamu harin?" ujar seseorang yang berada dibelakangnya. Harin membalikan badannya dan menatap laki laki didepannya dengan penuh tanya
Ia mengangguk "kenapa?"
Laki laki itu tersenyum lalu memeluk harin "gue kangen sama lo"
..............
Oh ya kalian juga boleh rekomendasiin cerita aing ke teman teman kalian, saudara, tante, om, guru, pacar, suami, adik, kakak, oppas, ibu kantin, tukang ojek, penjual bakso, mang cireng, emak, nenek, kakek, buyut, buyut dari buyut kalian juga boleh:v
Dah byeeee sayang sayang qoeh
Umwacchhh💋💋💋💋💋Bayangkan betapa girangnya aq jikalau guru olahraganya kayak gitu:")
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard with You⚠ | Kai Exo
Fanfiction#1 sungwon (17/2/2020) 📍13th+ Harin, wanita yang selalu diperlakukan seperti se'ekor binatang oleh Kai Kai, pria yang tidak pernah sama sekali menghormati se'orang Harin seperti seorang perempuan ⚠Bahasa Baku⚠ *tapi kalau lagi khilap ya maapqeun T...