16⚠ Kebenaran

2.2K 156 3
                                    

Luv luv💕

Kalau ada typo kasih tau author ya🙈






Btw selamat ujian:v

...........................................................


"Ssshh"

"Tahan sebentar lagi"

"Sakit No"

Ringisan demi ringisan terdengar dari bibir Harin. Luka yang ada ditangan dan pipinya terasa sangat menyiksanya apa lagi saat sentuhan obat yang diberikan Jeno.

Jeno menghela nafasnya kemudian membersihkan isi kotak obat yang berserakan dibuatnya. Ia terlalu khawatir dengan kakaknya hingga membuat semuanya menjadi berantakan.

"Kenapa bisa begini?" Tanyanya penasaran. Sedari tadi Harin tidak menceritakan apa pun pada Jeno, hal itu semakin membuat pemuda itu kesal kepada Harin.

"Bukan apa apa, udah lupain aja" Elaknya. Jeno yang semakin penasaran tidak membiarkan saudarinya lolos begitu saja, bagaimana pun ia harus tau apa dan kenapa ini semua bisa terjadi

"Yaudah kalo gitu biar Jeno yang tanya langsung sama bang kai" Jeno bangkit dari duduknya, kemudian tanpa menghiraukan panggilan Harin ia berteriak memanggil nama Kai

Tanpa memperdulikan rasa sakitnya, Harin berlari kearah Jeno kemudian menghadangnya dengan merentakan kedua tangannya yang diplester

"Baik baik. Kakak akan cerita" Ujarnya pasrah. Jeno tersenyum simpul, setelah ini ia tidak akan membiarkan kakaknya tersakiti untuk kedua kalinya

Harin menarik lengan Jeno kemudian mendudukannya kembali ditempatnya duduk tadi. Ia menghela nafas gusar. Ia bingung harus memulai semuanya dari mana. Terlalu banyak cerita yang ia sembunyikan selama ini dan terlalu banyak luka yang ia coba sembuhkan selama ini, sendirian.

"Gini aja deh, kakak nggak tahu harus memulainya dari mana. Kamu aja yang tanya nanti kaka jawab" Jeno mengangguk semangat lalu mencari posisi paling nyaman untuknya duduk

"Sejak kapan ini semua terjadi?" Harin menggigit bibir bawahnya, ia tidak tahu harus berkata apa sekarang "Jujur sama Jeno" Tegasnya lagi

"Sejak kaka pindah kesini" Harin menunduk takut, takut jika suatu waktu amarah Jeno meledak

"Alasan bang Kai ngelakuin ini semua apa?" Tanyanya lagi

"Kakak juga tidak tau. Tapi yang pasti setiap kakak dekat sama laki laki lain dia pasti akan mengamuk. Kakak tidak tau dia cemburu atau apa. Tapi jika dia cemburu sudah pasti dia juga mencintai kakak, dan dia sekarang memiliki pacar dan sudah jelas Kai tidak mencintai kakak sama sekali" Jelas Harin panjang lebar

Jeno mengangguk paham, walaupun ia belum benar benar memahami situasinya tetapi setidaknya ia mengetahui alasan utama dari perubahan sikap Kai

"Pertanyaan terakhir. Kakak harus jawab jujur pertanyaan Jeno yang ini suapaya Jeno bisa bantu masalah kakak" Tangan Jeno terulur untuk mengusap tangan Harin, lalu ia tersenyum "Kakak mencintainya?"

..................................


Cucuran air shower begitu deras mengaliri setiap inci dari kulit cokelat milik pemuda itu hingga membuatnya memejamkan matanya merasakan betapa menenangkan sentuhan tetesan air tersebut

Ia menyisir rambutnya dengan jari jari kokoh miliknya ke belakang. Ia tersenyum miris ketika mengingat semua apa yang telah ia lakukan kepada seorang gadis yang tidak mengetahui apa apa.

Sejujurnya ia juga tidak terlalu suka ketika ia harus memperlakukan seorang gadis dengan begitu buruk, namun amarah yang tidak bisa ia kendalikan membuat semuanya mengalir di luar kendalinya

Beberapa saat kemudian, ia memutuskan untuk mengakhiri mandinya kemudian mengeringkan seluruh badannya dengan menggunakan sebuah handuk yang sudah tergantung di depan pintu. Ia mengumpat dalam hati saat melihat handuk itu karena pikirannya lebih memilih untuk mengingat Harin dibandingkan dengan yang lain.

Dasar handuk sialan!

Setelah memastikan penampilannya tidak mengecewakan, ia memutuskan untuk keluar untuk sekedar mencari udara segar agar pikirannya tidak terlalu stres

Beberapa saat hatinya tersentuh ketika melihat gadisnya yang selalu ia sakiti tengah membersihkan rumah dengan telaten. Matanya seakan tak bisa beralih dari gadisnya itu.

Namun sebuah suara sialan berhasil membuat konsentrasinya kacau

"Cih, beraninya cuma ngeliatin dari jauh, giliran deket aja disakitin"

Kai mengalihkan pandangannya. Ia menatap intens pemuda yang baru saja menuruni tangga. Matanya menyipit menyelidiki kenapa pemuda itu berbicara dengan begitu kasar padanya

"Jeno" Kai menarik lengan Jeno agar ia bisa berbicara dengan santai dengan Jeno

"Apa? Aku sibuk kak, aku harus ke rumah teman" Ujar Jeno tanpa minat menatap nyalang kearah Kai

"Lo kenapa?" Jeno tidak menjawab dan hanya mengedikan bahunya acuh terhadap Kai. Kekesalannya akan memuncak jika Kai terus berusaha berbicara dengannya

"Nggak papa kok kak. Yaudah ya aku pergi dulu" Ujarnya kemudian meninggalkan Kai yang mematung ditempat "Oh ya, aku udah tau semuanya kak. Kak Harin udah cerita semuanya. Sekarang aku cuma mau bilang kalau kakak sayang sama kak Harin, pertahanin. Tapi kalau kakak nggak sayang bahkan benci sama kakak aku, lebih baik kakak tinggalin. Dan satu lagi aku bisa saja bawa kak Harin pergi dari sini, tapi karena kebodohannya, rasa bencinya tidak bisa mengalahkan rasa cintanya untuk kakak"


Tbc^^________

Aku harap kalian nggak bosan sama cerita aku😂

Btw aku lagi USBN tapi daqu nyempetin buat up wkwkwkw

Btw egen, tadi temanku bilang kalau part sebelumnya buanyak typo🙈 maapqeun daqu😭

Salam istri sah pisiway💕

Hard with You⚠ | Kai ExoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang