11⚠ Jung atau Kim?

2.7K 155 3
                                    

Vote sama komennya gaes 💕

Kalau ada typo komen ya biar bisa author perbaiki langsung😚



........................................................................

Harin terdiam. Raganya terus memaksa otaknya untuk berpikir keras. Mengingat siapa orang yang lancang memeluk dirinya sekarang. Ia meronta memaksa agar laki laki dihadapannya mau melepaskan pelukannya

"astaga kamu kenapa sih?" laki laki itu melepaskan pelukannya ia mengamati gadis dihadapannya dengan heran. Gadis ini tampak sangat ketakutan berhadapan dengannya "jangan bilang kamu lupa ya sama aku" jelasnya yang membuat harin mengernyit. Ia menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal lalu menggeleng pelan.

Menggemaskan, pikir pemuda itu.

"kamu siapa?" ia menatap pemuda itu dari atas sampai bawah lalu mengulangnya beberapa kali

"coba tebak" pemuda itu memasang wajah tidak berdosanya lalu menaik turunkan alisnya seperti seorang laki laki yang sedang menggoda pacarnya.
Harin menatap jengah pemuda itu.

Dia terlalu sibuk jika untuk berbicara dengan pemuda tidak jelas satu itu

"sinting" ujarnya tanpa ragu berlalu meninggalkan pemuda itu yang tengah memanyunkan bibirnya kesal

"heh" pemuda itu mencekal lengan harin lalu memaksanya untuk duduk ditempat harin mendudukan kai tadi. Harin terhuyung. Tenaga laki laki itu terlalu besar untuk badan harin yang hanya sebesar lidi. Untung saja pemuda itu cekatan. Ia memegang erat lengan harin agar tidak jatuh "yawla gitu aja mao jatuh. Gimana nanti gue pake tenaga dalam" ia tersenyum remeh memandang harin dengan tatapan iba melihat kondisinya yang sangat lemah

"bacot ya anda"

"hehehehe" kekehnya "btw lo beneran lupa sama pangeran tampan nan gagah ini?" ujarnya menatap lurus kedepan dengan rasa bangga yang menggelora dalam dirinya

Harin menahan sesuatu yang memeberontak untuk keluar dari perutnya. Rasanya mual sekali. Ingin sekali harin memuntahkan isi perutnya tepat pada wajah laki laki didepannya. Harin tak mengubris lalu kembali berkutat dengan pikirannya sendiri. Mencoba mengingat ngingat siapa gerangan pemuda tolol nan pede disampingnya ini

"Hanbin. Gue Hanbin" jelasnya. Harin menatapnya. Mencoba mengingat kembali pemuda yang mengaku namanya hanbin ini. Alisnya mengerut memperhatikan setiap inci dari wajah pemuda didepannya ini. Hidung, mata, bibir bahkan rahang dari pemuda itu seperti tidak asing baginya.

Hening sampai akhirnya harin menyadari sesuatu. Matanya membola bersamaan dengan mulutnya yang tebuka lebar.
"astaga gue lupa bu yoona manggil gue. Fak"

Hanbin yang tersenyum kemudian menunjukan raut kecewanya. Ia mengira gadis disampingnya sudah mengingatnya ketika berekspresi seperti itu. Tetapi sepertinya salah.

Kenapa sulit sekali untuk gadis itu mengingat kembali dirinya. Apa yang salah dengannya? Apa yang berubah darinya?

"gue duluan ya Hanbin" harin berlari meninggalkan Hanbin yang menatap kepergiannya. sesekali juga  harin berbalik untuk melambaikan tangannya pada Hanbin

Siapa dia?

.............................

Para siswa berhamburan keluar ketika bel istrahat berbunyi. Harin merapikan semua yang ada diatas mejanya lalu menaruhnya dalam tas.

Ia berjongkok untuk mengambil kembali penghapusnya yang terjatuh dibawah meja "sedang apa kamu?"

Bug!

Harin mengaduh. Mengusap kepalanya yang berdenyut sakit. Ia menarik kembali kepalanya sambil tetap mengusap ngusap kepalanya. Tangan orang itu terulur untuk mengusap kepala harin dengan lembut. Sesekali ia juga meniupnya

"lain kali hati hati" harin tersenyum kikuk. Tubuhnya menegang memperhatikan gerak gerik orang dihadapannya yang dengan telaten mengusap rambutnya dengan lembut "kuy ke kantin" laki laki itu menggenggam tangan harin sepanjang jalan kenangan eh maksudnya sepanjang jalan menuju kantin.

"Kim Harin!" pekik seseorang dibelakang mereka. Sontak kedua insan tersebut berbalik dan menatap seorang pemuda yang tengah berdiri dengan kokoh dengan mata yang memerah

"Kim? Kai manggil kamu? Kok pake kim sih?" tanya pemuda yang berada disebelah harin dengan sedikit berbisik. Harin tidak merespon. Mata dan pikirannya tertuju pada laki laki yang tengah menatap nyalang padanya. Langkahnya tergesa mendekati gadis yang tengah ketakutan yang berada disamping pemuda tampan itu

"Kim Harin" desisnya pelan. Menekankan kata kim seraya tetap tak melepaskan pandangannya terhadap harin

"bentar, nama lo bukannya jung harin? Kok jadi kim?" pemuda disamping harin kini bersuara. Harin meringis menatap keduanya bergantian "tunggu deh, kok kalian berdua kayak deket gitu ya? Lo ada hubungan apa sama kai, rin?"

"sebaiknya jauhin harin kalau lo masih mau gue anggep sebagai sahabat gue" sehun mengeryit tak mengerti. Ia masih belum mengerti arah pembicaraan kai yang sebenarnya

"maksud lo?"

"jauhin harin. Jangan pernah berpikir untuk menyukainya" ekspresi kai tenang. Namun, kai tidak terlalu pintar untuk menyembunyikan amarah yang terdengar dari suaranya

Kai menarik harin menjauh dari sehun. Ia mencengkram pergelangan tangan harin dengan sangat kuat hingga ringisan kecil terdengar dari bibir gadis malang itu

"kai sakit" rintihnya. Kai berhenti dan melepaskan genggamannya pada pergelangan tangan harin. Ia menatap gadis itu lekat lekat hingga menusuk matanya

"jangan berbicara dengannya lagi" kai menyandarkan tubuhnya pada tembok kelas dibelakangnya melipat kedua tangannya didepan dada. Harin mengangguk tanpa menatap wajah kai. Tanpa disadari, kai tersenyum melihat harin yang begitu nurut padanya.

Dengan tatapan angkuh kai berjalan meninggalkan harin yang masih tertunduk

........................................

Harin terduduk dengan mata sembapnya. Menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Ia mengedarkan pandangannya pada setiap sudut sekolahnya. Ia tersenyum kecut meratapi betapa menyedihkannya masa smanya.

"woe!" harin terlonjak. Ia menolehkan wajahnya untuk melihat siapa yang telah berteriak kepadanya

Ia mendengus. Pemuda yang mengaku bernama hanbin tadi terkekeh atas teriakannya tadi "maaf ya udah buat lo kaget heheh"

Harin tidak merespon, ia kembali menikmati terpaan angin diwajahnya. Sesekali helaian rambutnya bergerak mengikuti irama angin "ih sombong ya sekarang" pemuda itu menarik salah satu earphone yang dipakai harin lalu mendengarkan musik yang berdentum melalui irphone itu

Alis pemuda itu kini bertautan. Ia Mencopot lalu memasang kembali earphone itu "kok lagunya g nyala? earphone lo rusak? Gue beliin yang baru deh nanti"

Harin terkekeh. Pemuda itu terlalu banyak bicara sebagai laki laki. "emang dari tadi lo ngira gue dengerin lagu gitu?" ia mengambil alih earphone yang dipegang oleh hanbin yang tengah membolak balikannya "itu nggak rusak. Dari tadi gue cuman masang doang nggak gue nyalain lagu" ia kembali terkekeh berjalan menjauhi hanbin yang kini tertawa. Entahlah ia sedang menertawai apa

"jadi gue dibodohin nih?" tanyanya setelah berada disamping harin. Ia berdiri didepan harin menghalangi pergerakannya

"perasaan gue nggak pernah bodohin lo deh. Keknya emang lo bodoh dari sononya" tawa harin pecah melihat hanbin yang mendecak sebal atas kebodohannya sendiri

"udah ya gue balik ke kelas dulu" Hanbin menahan lengan harin. Ia tersenyum "pulang bareng kuy"

Harin tersenyum kecil. "maaf gue nggak bisa. abis ini gue ada urusan"





.........................

Maaf telat up soalnya author UAS jadi ya nggak bisa up karna harus belajar. Kantung mata author aja udah keliatan banget. Maaf sekali lagi 😥

Vote sama komennya gaes 💕

Hard with You⚠ | Kai ExoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang