Jika cerita ini berkesan bagi kalian.... Silahkan tinggalkan jejak^.^
.........................................
"ais sakit sekali" eluh kai sembari memijat keningnya yang berkeringat
Kai menyibakan selimut yang ia pakai lalu bangun dan berjalan menuju sebuah ruangan lain yang ada didalan kamarnya
Ia mendudukan dirinya diatas kloset yang tertutup lalu kembali memijat keningnya. Ia merasa kepalanya dihantam beton yang sangat berat saat ini
Ia menggeleng gelengkan kepalanya kuat lalu berdiri dan membuka baju dan seluruh pakaiannya dan setelahnya berendam didalan bak mandi miliknya
Ia sangat menikmati cucuran air yang tiada hentinya mengenai kulit eksotisnya. Tidak setelah ia mendengar tawa seseorang yang begitu keras dari lantai bawah
Nafasnya memburu dan tangannya mengepal kuat bersiap untuk menghantam siapapun yang berani masuk kedalam rumahnya tanpa seijinnya. Kai bersumpah ia akan membantai laki laki yang berani memasuki rumahnya tanpa ijin
Buru buru ia memakai kembali seluruh pakaian yang telah ia bawa saat memasuki kamar mandi dan bergegas menuju ke ruang bawah.
Dengan amarah yang telah membuncah dan dengan tangan yang sedari tadi ia kepal ia buka kasar pintu kamarnya lalu tergesa gesa turun kebawah
"siapa lelaki yang berani kau bawa kerumah huh?"
Suara kai seakan menginstrupsi semuanya. Perhatian ketujuh temannya tak terkecuali harin kini hanya tertuju pada kai yang tengah mendidih karena amarah yang sedari tadi ia tahan
"kau sudah bangun jongin? Bagaimana keadaanmu?" tanya kyungsoo. Dia teman kai yang paling pendek kkkkk.
Tatapan kai teralihkan oleh suara lembut kyungsoo lalu sepersekian detik kemudian ia menatap harin kembali
"kenapa kau menampung mereka semua disini? Huh? Kau pikir ini rumah penampungan kaum duafa?" ujar kai berjalan kearah harin yang tengah menatap kai khawatir
"a-aku a-ku ha-hanya-.." ucap harin terbata. Perasaannya sekarang sangat sulit untuk dideskripsikan. Antara takut, khawatir, bingung semuanya menjadi satu bagai adonan kue
"hanya apa hm?" sarkas kai lalu mencengkram dagu tirus harin dengan kasar "baru saja aku berlaku baik padamu, kau sudah berani bertingkah hm? Ayo jawab" suara kai seakan membuat semua poros dirumah ini tertuju padanya
"hey hey ayolah kami tidak melakukan apapun. Kami hanya mengantarmu kembali kerumahmu kemarin. Tapi karena sudah sangat larut harin menawarkan kami untuk menginap. Cukup, itu saja, tidak lebih" jelas chanyeol padanya
"cih. Benarkah? Should I believe you?" tanya kai tidak menghiraukan ucapan chanyeol
/yawla kai sayang, suami author kamu gituin? Ayo sini mulutnya author cipok/
/author gblk. /*Plak/
"jongin hentikan! Yang dikatakan chanyeol benar. Itu semua adalah kebenaranya"
"turunkan tanganmu atau ku giling tangan mu sekarang juga!" baekhyun mematung. Ia tak berani melakukan apa apa lagi setelahnya. Niat baekhyun hanya untuk menenangkan harin, tapi sudahlah. Suara kai sangat menusuk bahkan suaranya terasa merasuk ke dalam tulangnya
Ok. Semuanya diam mematung dan hanyut dalam pemikirannya masing masing. Harin yang sedari tadi menangis tanpa suarapun hanya pasrah menatap kai dengan tatapan sendu
Sungguh rasanya chanyeol ingin sekali melindas tubuh kai dengan truk gandeng
Lain halnya dengan baekhyun yang sedari tadi sudah menyumpah serapahi kai dalam hatinya. Tentu saja hanya dalam hati jika mengatakannya langsung bisa bisa ia akan melihat tangannya dibuat campuran adonan bakso oleh kai
"kenapa?"
Harin. Wanita yang selalu diuji kesabarannya. Entah hatinya terbuat dari apa hingga ia mampu menahan semua penderitaannya sendiri
Kai menatap harin tajam. Berani sekali ia mengeluarkan suara disaat seperti ini. Ingin sekali ia menampar mulut lancang milik harin itu
"jika kau tidak bisa percaya padaku, setidaknya kau bisa percaya kepada teman temanmu bukan? Aku tidak mengerti kenapa kau sangat tidak mempercayaiku. Kau selalu menyebutku jalang, murahan, menjijikan. Katakan dimana kau pernah melihatku tidur dengan pria lain? Bahkan melirik pria selain kau saja aku tidak punya keberanian. Lalu dimana letak menjijikannya diriku?" ujar harin bersamaan dengan derasnya air mata yang keluar dari mata indahnya.
Hatinya sakit, raganya lelah karena terus mengahadapi manusia semacam kai. Jika bukan karena keluarganya, harin pasti sudah pergi jauh sejauh jauhnya dari manusia bernama kai.
"oh wow, kau sudah sangat berani sekarang ya" sebuah senyuman setan tampak pada bibir kai. Ia perlahan mendekati kai dengan api amarah yang sudah membangkitkan sisi lain dari diri kai
Kai meraih kasar guci kaca yang ada disampingnya lalu melemparnya tepat disamping wajah harin.
Oh tuhan selamatkan aku batin harin takut
"Kai aku tidak akan memaafkanmu jika kau melangkah lagi!" kai berhenti. Ia menatap tajam orang yang telah mengganggu aktivitasya. Suho menelan kasar salivanya. Jujur saja ia sangat takut melihat sosok kai sekarang, sumpah demi apapun.
Kai kembali menatap tajam harin yang sekarang sedang menundukkan kepalanya sambil menangis. ia berdoa dalam hati semoga hari ini bukan hari terakhirnya melihat rumah dan dunia ini.
"wah.Hebat. Aku tidak percaya ini. Fuck you bitch" ia berdecih kasar lalu berjalan keluar rumah. Ia meraih pintu dengan kasar lalu membantingnya dengan kasar pula
Sedetik kemudian tubuh harin ambruk. Ia menangis sejadi jadinya. Semua yang ada disitu menatap harin dengan tatapan iba. Mereka kasihan dengan harin, diusia semuda ini ia harus merasakan pahitnya kehidupan bersama kai. Ingin rasanya mereka semua membawa kabur harin dari sini, tapi nyali mereka tidak terlalu besar untuk itu.
"apa salahku....?"
"mah, harin hiks udah nggak tahan"
"harin sakit pah hiks bawa harin pergi hiks... "
Mata harin berat bersamaan dengan pandangannya yang mengabur. Gelap, itu yang harin rasakan sekarang.
(๏_๏)
Ting nong
Beberapa kali bel rumah berbunyi, akhirnya berhasil membangunkan harin yang tengah tertidur lemah. Ia mengusap wajahnya yang membengkak, ia dapat merasakan bahwa matanya sekarang sudah seperti mata panda
Setelah kejadian tadi pagi, mereka semua membawa harin kekamarnya lalu menidurkannya ditempat tidur sebelum mereka kembali kerumah masing masing
Lagi lagi bel rumah berbunyi. ia mendesah kasar, tamunya sungguh keterlaluan, kenapa tidak bisa bersabar? Berjalan menuju pintu juga membutuhkan waktu dan tenaga bukan?
Ia perlahan membuka pintu rumahnya dan sedikit demi sedikit melihat seseorang yang sedang berdiri dihadapannya.
Harin tersenyum lalu mengusap lembut puncuk kepala orang didepannya
"Kau sangat tampan" orang itu tersenyum begitu pula harin yang tampak tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Setidaknya ia tidak akan terlalu merasa stres hari ini
.......................
TBC:*
haeee mamaang kembali lagi bersama author cans:"
Jangan lupa vote sama komen. Tinggalkan keluh kesal kalian setelah membaca cerita
Istri sah cahyo:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard with You⚠ | Kai Exo
Fanfiction#1 sungwon (17/2/2020) 📍13th+ Harin, wanita yang selalu diperlakukan seperti se'ekor binatang oleh Kai Kai, pria yang tidak pernah sama sekali menghormati se'orang Harin seperti seorang perempuan ⚠Bahasa Baku⚠ *tapi kalau lagi khilap ya maapqeun T...