Umji mengerem mobilnya secara mendadak di depan gerbang sekolah mereka, membuat aspal yang selalunya hitam bertambah pekat akibat gesekan ban mobilnya diikuti dua mobil lainnya di belakang.
"Ji!. Kok tumobil masih ngikutin?. Apa mereka gak terima yah kita kalahin?" Tanya wonwon sambil membuka sabuk pengamannya. Mereka tidak tau jika di dalam mobil lainnya itu satu sekolah dengan mereka.
"Oh my!. Kalau om om gimana? Ew... gak mau gw" gidik irene sambil melihat ke belakang melalui kaca mobil. "Liat aja dulu!" Ujar umji sambil membuka mobil diikuti yang lain.
Suga, hwall, zico dan woojin cengo melihat para yeoja yang keluar dari mobil sport merah tersebut. Berbeda dengan wooseok yang biasa saja. Dengan cepat mereka merubah ekspresinya menjadi swag dan cool saat keluar dari dalam mobil.
"Wah!. Most wanted sekolah dikalahkan oleh siswi biasa seperti kami? Daebak" ujar irene meremehkan sambil bertepuk tangan saat mereka semua berhadapan.
"Itu hanya kebetulan" timpal suga datar sambil memasukkan sebelah tangannya ke dalam saku celana.
"Kebetulan?. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Trust me" cletuk umji santai membuat suga memandangnya dari atas kebawah tidak suka dan berdecih kesal."Lain kali, kami akan menang" timpal wooseok yang lebih kelihatan agak ramah berbanding suga yang judes.
"Ahh~ sepertinya kita terlambat lagi" ujar Zico memandang pagar besi yang menjulang tinggi di depan mobil umji.
"Apakah kita harus memanjat pagar seperti biasa?" Tanya hwall melirik suga lalu woojin yang ada di sebelahnya namun tidak ada balasan membuatnya mendengus."Wah wah!!!! Kalian sungguh mengharukan sekolah. Kenapa kalian tidak sekalian saja datang jam 11 hah?" Teriak pak GD dari balik pagar. Pak GD adalah guru vocal dan Rap yang terkenal sangat kiler. Jika sudah ia yang tangani, tidak ada yang mampu ngeles atau modus karena tidak mempan.
¤¤¤
"Kalian itu siswa siswi yang berprestasi. Kenapa kalian bersikap seolah olah sekolah ini adalah rumah nenek kalian HAH? yang bisa kalian kunjungi jika kalian inginkan. Ini se.ko.lah. Jangan mentang mentang kalian itu berprestasi. Kalian itu bisa seenaknya keluar masuk sekolah. Percuma pintar jika sikap kalian seperti anak berandalan yang tidak terurus bla bla bla..."
Percayalah. Kalimat kalimat yang diucapkan pak GD tidak nyangkut apalagi singgah di otak mereka. Karena bicaranya itu kek ngerap. Very Fast~. Mereka hanya berjejer di lapangan sambil menunduk mendengarkan Rap yang bisa dijadikan sebuah melody.
Btw, mereka memang siswa siswi yang berprestasi di sekolah ini. Guru-guru dan hampir seluruh isi sekolah sudah mengetahuinya. Mereka sangat populer, ditambah dengan profesi orang tua mereka yang begelimangan harta membuat banyak sekali orang orang yang ingin memacari atau hanya sekedar mencari untung. Lagi pula, berpacaran dengan salah satu dari mereka bisa sangat dapat menguntungkan. Tajir? Iya. Ganteng, cantik? Iya and pake banget. Namun, gang mereka sangat sulit didapatkan.
"Sekarang kalian keliling lapangan 15 kali. Palliwa!" Teriak tegasnya membuat mereka semua tersentak kaget lalu mulai berlari.
"Kalau tau bakalan kek gini. Bolos dari tadi gw" gerutu zico sambil berlari. "Ihh~ mana lapangannya gede banget lagi. Kapan abisnya?" Kesal wonwon menatap pak GD tajam. Untung si GD gak ngeliat dia.
Apa yang wonwon bilang itu Ada benarnya. Lapangan sekolah mereka itu sangat besar. Mampu menampung puluhan bahkan hampir seratus mobil untuk parkir di dalamnya. Sekali keliling lapangan aja udah bisa bikin keriget plus ngosngosan, apalagi 15.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAWS_er Psycho |END
RomanceMin suga, namja cool, swag, tampan, namun agak judes yang menyimpan masa lalu yang kelam sehingga membuatnya selalu merasa bersalah akan orang-orang yang mati oleh seorang psycopat tampan yang ia tidak sangka sama sekali. @_anarest