Cypher pt.14

420 40 0
                                    

Umji mulai mengerjapkan matanya perlahan lalu mendapati dirinya tengah terbaring di kasur rumah sakit. "Lo udah bangun?" Tanya suga memastikan sambil duduk di sebuah kursi tepat di sebelah brankar yang umji gunakan. Umji mengangguk. Ia ingat sekarang, ia tadi duduk di sebelah suga dan hilang kesadaran.

"Gw kenapa?" Tanya umji sambil mendudukkan dirinya. "Lo terlalu kurang tidur dan hal itu buat lo mimisan" umji terdiam. "kalau insomnia itu insomnia juga, tapi lo juga butuh tidur" tambah suga lagi terdengar judes.

Selama ini, umji menutup mata hitam beserta kantung matanya menggunakan make up sehingga orang-orang tidak tau jika ia selalu begadang. Jika pulang sekolah, terkadang ia tidur namun terbangun lagi di tengah malamnya bahkan hanya sesekali saja ia dapat tidur kembali.

"Kata dokter, lo bisa pulang dan gak perlu di rawat inap karena gak parah. Dan sekarang kita pulang" ujar suga cepat membuat umji menatapnya datar dengan mulut terbuka.

Ini seriusan?. Gw baru bangun dan langsung disuruh pulang, Wah.
.
.
.

Disinilah umji sekarang, berjalan dengan sesekali menghentakkan kakinya kesal sambil menenteng plastik obat dan membuntuti suga yang berjalan sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku sweter hitam yang ia gunakan. Ingat, umji tidak mengenakan sandal atau alas kaki apapun membuat ia meringis saat kakinya tertusuk benda kecil yang agak tajam di jalanan yang ia tapaki. Ia bahkan terlihat seperti orang gila karena hanya menggunakan pakaian rumahannya, rambut yang acak-acakan beserta menceker di atas bumi.

"Suga-sshi!, sebenarnya tujuan lo jadiin gw pacar untuk apa? Sedangkan lo aja bersikap kek gitu ke gw" protes umji ke suga saat namja itu membuka pintu mobil untuk dirinya sendiri. Umji merasa bahwa sikap dan hal-hal yang suga lakukan untuknya tidak seperti pasangan-pasangan seperti biasanya. Bahkan gaya bicara suga terdengar sangat kasar dan dingin.

"Lo mau gw anggap?" Tanya suga menyebalkan. Ia membiarkan pintu mobilnya terbuka dan ia masih menunggu jawaban umji.

"Ishh" kesal umji lalu membuka pintu, duduk di sebelah kemudi dan menutup pintu dengan kasar. "Yang nyuruh pulang bareng siapa?" Tanya suga santai tanpa menoleh saat ia telah duduk nyaman dan menutup pintu. Umji menahan emosinya yang mendidih sambil menatap suga kesal pake banget.

"Lo tuh maunya apa sih? Tadikan lo yang nagajak pulang" Gumam umji kesal sambil membuka pintu mobil dan hendak keluar sebelum lengannya ditarik masuk kembali. "Just kidding girl" ujar suga namun tetap merusak mood umji. Dan suga hanya mengidikkan bahunya acuh.

🎲🎲🎲


Di sebuah ruangan yang agak gelap, berair dan lembab yang hanya diterangi oleh cahaya-cahaya matahari yang menembus masuk melalui celah-celah tembok, terdapat seorang namja yang tengah dipukul dan ditendang habis-habisan oleh tiga orang dewasa yang berbadan kekar.

Decitan-decitan air terdengar menggema, dibalut dengan ringisan kesakitan yang keluar dari mulut  namja yang masih mengenakan kemeja putih sekolahnya itu. Tubuhnya dipenuhi lebam, darah dan luka-luka. Mulutnya bahkan juga mengeluarkan darah, namun tiga orang berpakaian hitam itu tetap mengeroyokinya tanpa ampun.


"Cukup" instruksi seseorang yang duduk di atas meja tua membuat tiga orang itu menghentikan aksinya. sebelah kakinya menapak di lantai dan satunya lagi berada di atas kursi Dan salah satu tangannya menggenggam tongkat baseball. Namja berambut hitam pekat yang berbaring tiarap di lantai dengan darah yang masih berbekas di dagunya kini menatap sosok taehyung yang duduk di atas meja di depannya dengan tatapan benci dan marah.

"Cukup senang huh?" Tanya tae seperti berbisik dengan seringainya kini berdiri di depan woojin yang lemah dan tak berdaya di lantai. Mereka sama-sama mengenakan kemeja putih. "Gw bicara sama lo" tekan tae dengan sedikit mengangkat dagu woojin menggunakan tongkat baseballnya.

GAWS_er Psycho |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang