Cup
Umji terkejut dan terdiam, menatap mata sipit yang beradu dengan matanya, seolah-olah menciumnya secara langsung. Ia bahkan menahan napas dan merasa getaran aneh sekaligus merinding entah kenapa. Jantungnya mungkin akan pecah sekarang, pecah karena berdetak terlalu kencang seakan tengah dikejar gerombolan anjing.
Suga terdorong dan terduduk setelah umji mendorongnya lantas menatapnya tajam dan tidak suka. "Jangan sentuh gw pembunuh" desis umji dingin.
Seakan tertusuk pisau dan kehilangan oksigen, itu yang suga rasakan sekarang. Ia merasa tertohok sambil menatap umji sendu. Dimana umji yang penakut? Dan dimana dirinya yang dulu?. Seingatnya, Umji tidak pernah sekasar ini. Kenapa dia berubah?. Batin suga bertanya.
"Jauhin taehyung" Ucap suga kemudian.
"Gak. Lo gak punya hak buat larang gw"
"Lo pacar gw umji." Tekan suga menegaskan.
Umji tertawa renyah beberapa saat. "Gw udah pernah bilang putus gak sih? Lucu yah, Sampe sekarang lo masi nganggep gw pacar lo. Padahal waktu itu gw bilang, kita udah ngak ada hubungan lagi." Umji menekan akhir kalimatnya dengan nada aneh.
"Gw gak peduli!. Intinya lo masih pacar gw" Suga mengatur napasnya yang mulai menggebu. Ia tidak ingin tersulut emosi.
"Oke kita putus. Detik ini juga. Gampang kan?" Umji yang penakut udah mati.
"NGAK! Kita ngak putus. Gak akan pernah" Suga memeluk tubuh mungil itu erat seakan tidak ingin kehilangan.
Umji meronta "Lepasih gw bgst!"
Namun suga semakin memeluknya erat. "Gw bakal lakuin apa aja biar lo jadi milik gw. Bahkan-" kalimat itu menggantung sesaat.
"Seutuhnya"
Bisik suga tepat di depan telinga umji. Yeoja itu sontak menegang dan refleks terdiam setelah otaknya menemukan arti dari bisikan itu. Namja itu mulai gila.
Umji mulai tenang dan pikirannya kosong setelah kalimat itu terucap bagaikan mantra sihir. Ia bahkan membiarkan suga mengusap punggung dan surainya. Ia membeku dan tidak tau harus berbuat apa.
"Gw minta maaf" Bisik suga lirih.
Umji tertegun, bersamaan dengan beberapa kalimat taehyung yang terngiang di kepalanya. Bagaikan tayangan masa lalu.
"Gw udah pringetin lo umji... dia gak baik buat lo"
Umji Dilema, apa yang harus ia lakukan?
"Pembunuh tetep aja pembunuh"
Napasnya mulai tidak teratur dan semuanya seakan menekannya, memenuhi otaknya dan mulai terasa sakit. Mamaksanya untuk mengeluarkan jawaban.
"Maafin gw ji" Gumam suga kemudian.
"NGGAK!"
Umji melepas peluk itu secara paksa lantas berdiri dan bergumam sinis. "GW GAK AKAN MAAFIN LO SEMUDAH ITU!"
"Gara-gara lo!" Tekan umji sambil kenunjuk suga yang terduduk di sofa. "Nyawa temen baik gw melayang" tekan yeoja itu menyiratkan rasa sedih dan tidak terimanya.
"Buk-" Suga ingin membela dirinya namun yeoja itu langsung menyelanya.
"CUKUP!. lo gak perlu bohongin gw lagi. Jangan tarik gw lagi. Gw mohon sama lo. Jauhin gw!, lo gak ngerti hah?. Lo gak punya rasa bersalah gitu? Setelah ngebunuh temen gw yang gak ada salahnya sama lo. Ngomong bareng aja gak pernah. Dia salah apa? Hah?" Perlahan-lahan cairan bening itu mengalir, seiring dengan isakan pilunya sambil menatap langit, berusaha untuk meminimalkan air matanya yang turun. Suga paham rasa sakit itu, ia tau rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAWS_er Psycho |END
RomanceMin suga, namja cool, swag, tampan, namun agak judes yang menyimpan masa lalu yang kelam sehingga membuatnya selalu merasa bersalah akan orang-orang yang mati oleh seorang psycopat tampan yang ia tidak sangka sama sekali. @_anarest