Happy reading guys
Suga menghembuskan asap rokok dari dalam mulutnya pelan, membuang puntung rokok yang tertinggal setengah itu ke lantai dan ia menginjaknya dengan alas sepatu sneckersnya sehingga rokok itu padam. Ia kini duduk diam diatas sofa lama yang berada di rooftop sambil menatap hamparan bangunan-bangunan yang bertingkat dihadapannya tanpa ekspresi.
Tak lama, ponsel yang terletak di saku celananya berdering. Ia mengeluarkan benda persegi banjang itu dan mengernyit bingung saat melihat nomor tidak diketahui menelponnya.
"..."
"Apa maumu?" Tanya suga dingin saat mendengar suara bariton di sebelah sana.
"..." Orang di seberang sana menjeda kakimatnya.
suga ikut terdiam dan sangat tidak berminat pada orang yang menelponnya saat ini.
"..."
Suga tersenyum miring saat mendengar umpatan yang keluar dari mulut orang itu.
"Robek sini. Lagian, lo kan belum selesai ngomong. Gak sopan dong kalau gw potong""..."
Suga tidak membalas dan memilih diam dengan senyum miringnya.
"Yeoja itu dalam masalah"
KLIK
Suga yang mulanya tersenyum menang kini mengerutkan dahinya bingung sambil menatap ponselnya. Beberapa saat kemudian, ia menggeram marah.
"Siapa lagi yang mau lo bunuh Brengsek???. Sialan!!!" Teriak suga frustasi sambil membanting ponselnya kelantai beton yang ia tapaki sehingga ponselnya pecah dan tidak tertolong karena benturan yang terlalu kuat. Ia mengusap wajahnya sambil menghela napas panjang.
Hening selama beberapa menit sebelum empat orang swag lainnya datang ke rooftop yang ditempati suga. Ia menoleh ke belakang dimana pintu kayu yang tertutup rapat itu terletak. Pintu terbuka, menampakkan wooseok yang sedang menggendong woojin di punggungnya, berjalan masuk dengan susah payah diikuti zico yang menggendong hwall di punggungnya juga.
"Turun sat!. Gw pegel tau gak?" Gerutu wooseok pada woojin yang masih memeluk lehernya tidak mau turun. "Masa naik tangga doang capek sih." Balas woojin santai dengan kakinya yang melingkar di belakang pinggang wooseok.
"Doang lu bilang?. Lo kira badan lo itu sekecil gigi? Gw udah gendong lu dari lantai dua sat. Turun cepetan sebelum gw lempar lo kebawah!" Ancam wooseok kesal karena ia menggendong woojin dari lantai dua hingga lantai rooftop yang terletak di atas lantai empat.
"Makanya, waktu itu jangan kibulin gw. Kena Azab kan" wooseok yang kini duduk di sebelah suga menatap woojin garang. Ia mengingat bagaimana woojin menggendongnya menuju bar malam itu.
"Lo kenapa ga?" Tanya hwall yang kini juga duduk di sebelah kanan suga. Suga dihimpit oleh wooseok dan hwall di sebelahnya sedangkan zico dan woojin duduk di matras berlapis persegi empat panjang yang muat diduduki oleh dua orang di hadapan suga.
"Si psyco gila itu habis nelpon gw. Katanya, yeoja itu dalam masalah. Dan gw gak tau siapa yang dia maksud" jelas suga frustasi membuat mereka mengseriuskan tatapan. "Lo deket sama cewek lagi emang?" Tanya zico. Suga mencoba mengingat-ingat.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAWS_er Psycho |END
RomanceMin suga, namja cool, swag, tampan, namun agak judes yang menyimpan masa lalu yang kelam sehingga membuatnya selalu merasa bersalah akan orang-orang yang mati oleh seorang psycopat tampan yang ia tidak sangka sama sekali. @_anarest