Agency

20.2K 1.2K 9
                                    

"Papa~ apa paman chimin ada dicini?" Tanyanya lirih, Taehyung tengah digendong Namjoon saat ini. Berjalan bersisihan dengan Seokjin yang mendorong troli berisi tubuh gempal Jungkook yang tertidur.

"Papa tidak tau, bagaimana kalau kita menuju praktice room untuk bertemu paman Hobby dulu? Papa dengar dia sangat merindukan Taehyungie~"

Ucapan Namjoon sukses membuat kedua pipi anak itu merona lantaran senang, "Benalkah papa? Benalkah?"

Seokjin lantas mencubit pipi tembam Taehyung karena gemas, setuju jika putra sulungnya dinobatkan sebagai anak tertampan periode ini. Omong-omong Taehyung cukup terkenal di kalangan masyarakat berkat paman mereka -Jimin yang notabenenya adalah penyanyi sekaligus pelatih disini- sering membagikan foto kebersamaannya dengan anak pasangan Kim. Tak lupa baik Namjoon maupun Seokjin turut andil membagikan visual anak mereka via akun pribadi.

"Taehyungie inin belnyanyi belcama paman chimin."

"Taehyungie suka menyanyi hum? Papa akan mendebutkan Taehyungie jika besar nanti." Namjoon terkekeh begitu mendapati raut tak mengerti dari putranya, berbeda dengan Seokjin yang suka rela mencubit lengan suaminya lantaran berbicara sembarangan.

"Kita tidak bisa memaksakan keinginan Taehyungie, yeobo."

"Tapi Taehyungie memiliki bakat yang bagus dibidang seni. Aku akan dengan senang hati menciptakan lagu bersama Yoongi dan Hoseok untuknya."

"Dia masih kecil." Seokjin terlalu malas meladeni suami kelewat cerdas seperti Namjoon, demi tuhan putra mereka bahkan masih beluh fasih bicara.

"TAEHYUNGIEEEEE~"

Pekikan kencang dari arah belakang sontak membuat ketiga orang disana terkejut. Begitu sampai dihadapan Namjoon tangan pemuda bermarga Park terulur meminta Taehyung untuk digendong.

"Paman chimin~ Taehyungie linduuuu~"

"Ahahha! Paman chimin juga rindu Taehyungie." Memeluk tubuh mungilnya sebelum membungkuk pada pasangan Kim. Membuat Taehyung kecil menjerit tertahan.

"Nah Taehyung- apa kalimat untuk aku merindukanmu hum?" Namjoon mencoba mengajari putra sulungnya berbagai macam kalimat, karena kecerdasannya ini bahaya jika saja Taehyung mengikuti apa yang orang dewasa bicarakan.

"Bogocipoo~"

"Awwss!! Youre so cutie baby!" Pandangan Namjoon beralih pada Jimin, "Jim bisa titip Taehyungie sebentar? Aku harus kembali bekerja dan Jinseok ingin mengobrol sebentar dengan Yoongi. Apa jadwalmu hari ini?"

"Dengan senang hati hyung, aku tidak punya jadwal apapun kecuali menemani Hoseok hyung melatih dance anak-anak."

"Paman, Taehyungie inin menali juda."

"Tentu sayang, kami pergi dulu hyung. Ucapkan salam pada mama papa Taehyungie."

Lantas Taehyung meminta Jimin mendekati orang tuanya, mengecup bergantian bibir masing-masing.

"Kookie~" Jimin yang mengerti keinginan Taehyung langsung merunduk, mendekati si bayi dan-

Cup

Adegan dimana Taehyung begitu mencintai adiknya terekam jelas dibenak tiga orang dewasa disana.

"Aigooo gemasnya~"


❤❤❤



"Eyyy- Taehyungie welcome!!" Suara Hoseok memenuhi ruangan. Menyambut gembira sang keponakan yang berlari setelah diturunkan Jimin dari gendongan.

"Taehyungie sendiri? Kemana Kookie?"

"Mama~"

"Dengan mama?"

Kepalanya mengangguk lucu, membuat helaian halus rambut Taehyung bergerak. "Paman, Taehyungie inin menali juga!! Papa bilang paman ajalkan campai bica."

"Oh? Papa bilang begitu? Baiklah kajja kita menari. Taehyungie ingin lagu apa? Pororo?" Sekedar evaluasi, Taehyung itu seleranya cukup menakjubkan. Mungkin pertanyaan Hoseok yang salah.

"No no no!! Taehyungie inin lagu hyung itu."

Kedua alis Jimin dan Hoseok menyatu, begitu netranya mengikuti jemari mungil Taehyung menunjuk ke arah televisi yang menayangkan sekumpulan anak remaja membawakan lagu salah satu boyband korea.

"Rrr- itu lagu orang dewasa. Lagu yang pantas dengan Taehyungie itu seperti poro-"

"Noooooo~ inin itu!"

Tidak ada pilihan lain selain menuruti keinginan Taehyung, anak itu cukup keras kepala juga ternyata.

"Taehyungie sudah makan? Ingin membeli sesuatu?" Tawaran Jimin ditanggapi antusias oleh Taehyungie.

"Inin ec klim cetlobeli dan pelmen!."

"Baiklah~ Let's to shopping time~"

Hoseok disudut ruangan mendesus batal menekan tombol play, memilih mengikuti Jimin dan keponakannya.




❤❤❤


"Paman tau tidak?"

"Tidak tau!"

"Iihhh Taehyungie belum celecai bicala!"

Bagian paling favorite menggoda Taehyungie disaat begini, mencoba abai pada tatapan antusias dari wanita sekitar mini market depan agency.

"Kemalin, Taehyungie mimpi hantu." Wajahnya berusaha serius, namun begitu menggemaskan dimata yang melihat.

"Lalu hantunya bagaimana?"

"Celam! Taehyungie takut."

"Eyyy! Hantu tidak boleh ditakuti sayang, nanti makin menyeramkan." Ujar Hoseok mengintrupsi.

"Tapi Taehyungie pelnah liyat hantu tawu?"

"Ehh- mana?" Tanya Jimin, omong-omong Jimin ini sedikit penakut soal itu. Apalagi Taehyung digendongannya masih belia, orang tua dulu-dulu percaya jika seusia Taehyung masih bisa melihat hal yang mungkin tidak bisa orang dewasa lihat.

Kedua telapak tangan mungilnya menangkup wajah Jimin, membuat sang paman mengeryit curiga karena anak itu justru terkikik dan memasang wajah jail yang teramat lucu.

"Ada hantu-" katanya, "Di depan Taehyungie cekalang."





WHAT??!



Abaikan Jung Hoseok di belakang Park Jimin yang tertawa terpingkal-pingkal setelah melihat raut menjenggelkan Jimin.






TBC



Vote comen vote juseyoooo~

Little FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang