Jungkook merajuk. Bibirnya mengerucut sebal dan menatap sinis siapa saja yang mencoba mendekati bayi gembul anak mama Seokjin itu. Badannya menghadap tembok berusaha menghindar dari orang-orang dewasa yang tengah mengawasinya dari belakang.
"Sudahlah bunny~ papa pasti akan pulang sebentar lagi." Jimin berujar dari atas sofa sembari memakan cemilannya. Hosoek di samping mengulum senyum gemas karena Jungkook masih mempertahankan egonya dan belum mau beranjak sejak lima belas menit yang lalu.
"Kookie kemari, paman Hobby punya coklat besar untukmu."
"Tipu~" cicitnya tanpa menoleh sama sekali, Jimin langsung tertawa keras mendengar jawaban lucu Jungkook.
"Tidak kok- paman benar-benar punya coklat. Makannya kemari dulu dan Kookie lihat sendiri."
"Idak mawu."
"Kookie maunya apa?"
"Mawu papa~"
Hosoek langsung menatap datar punggung kecil itu, mengendikkan bahunya sebentar dan meraih ponsel di meja melihat notif dari kekasihnya. "Haera bilang ia dan Seokjin noona masih sibuk di butik. Aku akan menjemput Taehyung di sekolahnya, jam berapa ini?"
"Sepuluh." Jawab Jimin cepat. "Bunny? Mau ikut paman Hoby menjemput hyungie tidak?"
"Ayolah baby~ jangan merajuk terus, nanti papa makin lama pulangnya kalau Kookie masih marah." Hosoek masih berupaya membujuk bungsu Kim yang merajuk lantaran pergi di tinggal Namjoon yang kepepet ada urusan mendadak.
"Mawu jajan.." rengeknya. Jungkook membalik tubuh gembulnya menghadap sang paman dan menjulurkan tangan minta digendong. Hosoek tentu dengan senang hati menggendongnya. "Mawu eccim~"
"Iya nanti beli es krim."
"Yima."
"What the-" mata Hoseok melotot lebar namun langsung menyendu saat Jungkook melengkungkan bibirnya nyaris menangis. "Oke. Lima."
"Hihi.. umawo~ cayange~"
"Nado cayange." Ucap Hosoek menirukan aksen cadel Jungkook.
"Paman Hoby? Paman Jiminie?" Beo Taehyung saat mendapati kedua pamannya berada di sekolah dengan sang adik. Ia tak banyak bicara namun matanya melewati pemandangan dimana Jungkook memberontak turun dari gendongan Hosoek dan melarikan diri kesana kemari saat mata bulat itu melihat banyak permainan di taman sekolah.
"Kookie jangan lari-lari aduhhh! Cepat sekali sih larinya."
"Hahahha! Bagus bunny lari terus." Sorak Jimin. "Oh Taehyungie? Sudah pulang?"
Anak itu mengangguk kalem. "Mama dan papa kemana?"
"Ada urusan. Kau tidak senang kami yang menjemputmu?"
"Hum?" Taehyung menatap bingung Jimin yang jauh lebih tinggi darinya itu. "Biasa saja. Juneya~"
Yang dipanggil langsung berlari tergepoh-gepoh menghampiri Taehyung padahal tadi ia sibuk memperhatikan kupu-kupu yang hinggap di bunga.
"Uncle belum menjemput?"
"Nde! June disuruh menunggu."
"Pulang denganku saja." Ajak Taehyung yang tak tega meninggalkan sahabatnya sendirian. "Paman Jimin dan paman Hoby menjemput."
"Nanti kalau papa mencari bagaimana?" Tanya June khawatir, pasalnya Jinan dan Hanbin selalu mewanti-wanti putranya agar menuruti perintahnya. Kalau disuruh menunggu ya harus menunggu. Hanbin harus menerapkan peraturan ini karena tau persis bagaimana June, ia akan mudah tergiur ajakan orang dan menghilang sesuka hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Family
Short StoryKeseharian Namjoon dan Seokjin serta kedua bayinya. Kim Namjoon 25 yo Kim Seokjin 27 yo (gs) Min Yoongi 26 yo (gs) Jung Hoseok 25 yo Park Jimin 24 yo Kim Taehyung 3 yo Kim Jungkook 1 yo