Ditinggal seseorang adalah perkara yang paling menyakitkan, apalagi jika yang meninggalkan adalah seseorang yang paling kita kasihi.
Pagi sekali sekitar jam 5, Kim Jungkook merajuk dengan isakan lirih sendirian. Bayi gembul itu seperti biasa hanya berbalut diapers tebal tanpa atasan, duduk memeluk kedua kakinya dan menumpuhkan wajah disana.
"Hiks.." mata bonekanya bengkak berair, bibirnya mencebik kebawah, hidung dan pipi memerah. Persis bayi-bayi Kim ketika menangis.
Seokjin mendengus geli, ikut duduk di belakang punggung bergetar bayinya. "Baby~ kemari, kau harus minum susu dulu." Bujuknya. Seokjin melirik kesamping dimana Namjoon pun turut bergabung, menarik kecil diapers Jungkook sekedar meminta atensinya. Membuat si bayi mundur menjauhi sudut tembok.
Menarik diapers?
Karena bayinya tengah telanjang dan tak ingin disentuh.
"Baby~ kemari, lihat papa-"
"Hiks ... idak mawu!" Jungkook kembali menghampiri sudut tembok dengan menyeret bokong besarnya. Jika diperhatikan, kalimat ini adalah kalimat favorit si bayi. Setiap hari pasti ada saja.
"Baby kenapa hum? Marah pada papa sampai menolak minum susu dan menangis?" Tukas Namjoon.
"Hiks... am co cad! Co cad!!" (I'm so sad! So sad!) Sembari menggeleng brutal dengan tangan berkacak pinggang. Pipinya menggembung dengan perut tummy tumpah tak dipakaikan baju.
Fff- floWer!
Gemas!!!
Namjoon dan Seokjin terperangah, bayinya paham apa soal Sad?
"Hiks.. yung pigi~ tidal kookie huwaaaa... kookie cindiyi~ am ayoneee~ huwaaaa..." (hyung pergi~ tinggal kookie.. kookie sendiri~ I'm alone~)
Bayi Kim kembali menangis.
Alasannya klise, Kookie sedih karena sejak semalam papa dan mama membicarakan perihal sekolah untuk hyungie. Yang mana Taehyung langsung terlonjak senang bisa pergi pagi pulang pagi lagi sih- kan TK. Seokjin kemarin pergi mengurus ini, meminta kepala sekolah selaku teman dekatnya agar mengizinkan putra sulungnya bersekolah di sana.
Karena semua sekolah menolak ketika Seokjin berkata putranya masih tiga setengah tahun.
Padahal mereka belum tahu kejeniusan Kim Taehyung seperti apa. Jika masuk Paud, rasanya percuma karena disana anak-anak hanya sibuk bermain dan berkenalan. Sedangkan Taehyung sudah terlampau pintar dan paham materi sekolah setara Taman kanak-kanak.
Atau bahkan lebih.
Lagipula Seokjin sengaja mendaftarkan Taehyung di sana, disamping dekat dengan pemiliknya. Ia juga bisa meminta agar Taehyung di sekolahkan umum, biar anak itu bermain seusianya saja. Tidak mau terburu-buru.
Berangkat jam 8 dan pulang jam 11 akan efektif bagi Taehyung.
Dan Jungkook yang sedikit memahami bahwa hyungnya akan pergi meninggalkannya sendiri adalah berita buruk.
"Huwaaaaa.... idak boyeh pigi~ yungie kookie cayang... boyeh cuyum cuyum... idak pigi... huwaaa..."
Kasihan. Kepalanya mendongak dengan badan berbalik menatap kedua orang tuanya. Menjulurkan tangan pada Seokjin yang mana segera digendong.
Seokjin membuka dua kancing kemeja atasnya setelah duduk di sofa, membiarkan Jungkookie minum ASI sepuasnya.
"Aigoo~ kau haus sekali ya?" Gumam Seokjin, mengusap air matanya lantas membubuhkan satu ciuman di pipi. Lucu sekali bayinya. Jungkook hanya diam saja, kelamaan menangis membuatnya haus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Family
Short StoryKeseharian Namjoon dan Seokjin serta kedua bayinya. Kim Namjoon 25 yo Kim Seokjin 27 yo (gs) Min Yoongi 26 yo (gs) Jung Hoseok 25 yo Park Jimin 24 yo Kim Taehyung 3 yo Kim Jungkook 1 yo