Taman Bermain pt.2 ?

8.1K 547 93
                                    







Pagi sekali seperti pagi sebelumnya, Kim Seokjin tengah berkutat di dapur membuat sarapan untuk keluarganya. Kali ini menunya hanya nasi goreng kimchi dengan beberapa lauk tambahan juga semangkuk bubur untuk si kecil Jungkook. Kalau pagi, memang Jungkook itu masih terbiasa makan makanan lembek. Selain Seokjin yang masih khawatir pencernaan putra bungsunya belum kuat. Ada alasan tersendiri ia melakukan itu.

"Namjoonie, bisa tolong cucikan sayur disana?"

"Siap tuan putri~" Namjoon yang tengah malas-malasan di kursi bar langsung masuk ke dapur sesuai intruksi istri cantiknya. "Kau sudah siapkan keperluan yang akan ku bawa? Kalau belum biar aku saja." Celetuknya. Ia masih fokus mencuci sayuran.

Seokjin mematikan kompornya sejenak, "Sudah kok." Tangannya beralih mengambil piring di kabinet. "Kau yakin akan mengajak mereka berdua?"

"Yakin sayang~ hari ini adalah harimu. Pergilah ke salon, belanja di mall, hangout, nonton, pokoknya nikmati harimu dengan Jinan. Kau juga boleh ajak Yoongi dan Haera."

Seokjin menghembuskan nafasnya pelan, Namjoon sepertinya masih merasa bersalah perihal kemarin. Tapi selebihnya, suaminya itu hanya ingin menghargainya dan menghabiskan waktu bersama anak-anak. "Aku tak mungkin mengajak Yoongi, dia sibuk mengurus bayinya. Haera juga pasti sedang sibuk menyiapkan rencana pernikahannya dengan Hosoek."

For your information, pasangan Park mini-mini sudah punya bayi ternyata. Terpaut setahun setengah dengan Jungkook. Kehamilannya itu cerita lain.

Namjoon mengedikkan bahunya acuh, mencuri satu ciuman dari Seokjin dan mengusap kepalanya sayang. "Karena itu, aku membujuk Hanbin agar mau pergi bersamaku agar kau bisa menikmati kembali masa mudamu bersama Jinan."

"Tapi-"

"A-a-aa! Tidak ada bantahan, habiskan satu blackcardku bersama Jinan atau ku hukum untuk menghabiskan sepuluh blackcard lainnya."

"Haaa... baiklah yeobooo~"

Selain overprotektif Namjoon juga absolut. Perintahnya adalah hal wajib.

Tapi para reader justru tengah berdoa berharap ada Namjoon lain untuk mereka.

Minimal, yang peka soal finansial shopping-shopping.

Hehe.

Lain di dapur, lain pula di kamar Kim Kiddos. Taehyung yang pertama kali membuka matanya, berguling hingga ujung ranjang dan turun perlahan menghampiri kaca di pojok kamar.

"Handsome."

Meski pada kenyataan, kondisi rambut yang acak-acakan dengan wajah bantal luar biasa. Tak apa, dia kan turunan Seokjin. Hal pertama yang ia katakan ketika melihat wajahnya tentu saja tampan.

Ini rahasia, Seokjin itu sebenarnya narsis abis. Taehyung menuruninya.

Tak apa, selagi itu nyata.

Sementara di ranjang masih ada Jungkookie yang tidur dengan menyesap ibu jarinya lelap. Bayi gembul berusia kurang tiga tahun itu masih menikmati mimpinya tanpa terusik sedikitpun. Bahkan selimut masih tersampir menutupi hingga dagunya.

Kiyowo.

Taehyung masuk ke kamar mandi tak lupa meraih handuk dan melepas seluruh piyamanya. Ia sudah terbiasa mandi sendiri, dan tujuan utamanya adalah untuk buang air besar.

"Ini masih libur? Aku mau main ke rumah June." Gumamnya.

Jungkook menggeliat kecil, membuka sedikit matanya dan menguap lebar. Mata bulatnya menatap kosong sekitar sebelum menyerah dan kembali tidur lagi. Ia memang begitu, jika dulu akan menangis takut karena bangun tidur tidak ada orang maka sekarang ia akan tidur lagi untuk menghindari rasa takutnya.

Little FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang