Tawu idak?

7.1K 588 74
                                    


"Yungie tawu idak?"

"Tidak tau."

"Ihhhh beyum ceyecai bicaya tawu!" Sungut Jungkook sebal, ia menatap Taehyung yang sibuk memasukkan buku dan kotak pensil ke dalam tas hitamnya. Anak itu sudah siap berangkat sekolah, tinggal pakai sepatu dan sarapan.

"Kookie mau apa? Mau susu?" Tanya yang lebih tua. Taehyung menatap Jungkook dari atas ke bawah.

Tak aneh.

Tak heran.

Jungkook tetaplah bayi gembul yang hobby pakai baju kedodoran mirip daster.

Atau hanya diapers pamer tummy luber.

Mata bulatnya mengerjap sesaat, ia sudah lupa ingin bicara apa tadi. "Idak tawu yupa!"

Taehyung hanya menatap datar adik gembulnya yang mulai berjalan mengelilingi kamar mereka, tangannya sibuk memegang segala macam benda yang ia lihat.

"Yungie tawu idak?"

Mulai lagi.

"Mwo?" Taehyung berusaha sabar, dia juga masih kecil jadi batas  kesabarannya tentu tipis.

Tangan gemuknya meraih benda di atas kasur. "Kookie puna ayon men bayu! Tukal jajan cindili!" Pamernya, ia memeluk miniatur iron man yang ia beli tempo hari bersama paman Hosoek.

Taehyung mengangguk mengiyakan, ia ingat kalau paman hypernya itu bercerita tentang Jungkook yang nyaris membuat dompet tebalnya kurusan. "Yakin pakai uang jajan sendiri?" Goda Taehyung.

"Ne~ tukal uwang jajan cindili~ kookie pintal."

"Ehh?" Taehyung menatap adiknya yang sibuk memainkan miniaturnya sembari berjalan ke arahnya. "Kookie sudah pintar?"

Kepala Jungkook mengangguk lugu.

"Tidak kiyowo lagi? Tidak yeopo lagi?"

Kepala Jungkook mendongak menatap Taehyung seolah ucapannya keliru, ia memiringkan kepalanya lucu sebab kebingungan.

"Idak iyowo?" Cicitnya masih bingung, sedetik kemudian kepalanya menggeleng brutal tanda tak setuju. "No no no! Kookie iyowo! Iyowoooooooo!"

"Hahahaa.." Taehyung tertawa senang berhasil menjahili adiknya sampai suara dari pintu menyadarkan keduanya.

"Ada apa ini? Taehyungie cepat ke  bawah papa sudah menunggumu sarapan-" Seokjin memasuki kamar buah hatinya dan menatap Jungkook yang kini turut mendongak. "Dan kookie juga sarapan ayo!"

Jungkook senang saja digendong mama, ia masih terlalu kecil jika harus menuruni tangga seorang diri. Kalau tangga luar masih bisa terlampaui namun jika tangga dalam anak itu masih takut.

"Mama tawu idak?"

Seokjin berdehem menjawab celotehan Jungkook, mama muda itu sedang sibuk menggigiti pipi tembam Jungkook yang hanya pasrah saja.

"Mama tawu idak?" Ulangnya.

"Tidak tau." Jawab Seokjin singkat, ia masih senang menggigiti pipi bayinya. Pantas Namjoon sangat suka melakukan hal itu, kenyal-kenyal seperti ada sensasi geregetnya.

Antara ingin menggigit keras atau tidak.

"Ihhh! Kookie beyum ceyecai bicaya tawuuu! Mama idak oke!"

Seokjin mengeryit, bukankah bayinya bertanya tadi? Kenapa sekarang ia marah. Letak kesalahan Seokjin dimana?

"Oke. Kita ulang. Kookie mau memberi tau mama apa hum?"

Little FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang