"sayang, percaya sama aku ya.. semuanya akan baik baik aja kok. okai?" tanya mark sambil ngegenggam erat tangan lui.sekarang mereka berdua lagi ada di rumah lui. rencananya mereka mau ngomong masalah kehamilan lui ke bundanya.
"kalo aku diusir dari rumah, gimana mark? kalo aku gak dianggep anak lagi gimana? pasti──"
"sssst, gak mungkin sayang. calm down. ayo, kita gak punya banyak waktu sayangku."
lui nunduk. tetep aja dihantui rasa takut kan kalau begitu mah.
"sayang, kamu percaya kan sama aku? aku siap bertanggung jawab, untuk kamu. tenang."
"mark..."
"aku bakal selalu ada buat kamu. udah, tenang aja." mark senyum manis, buat nenangin gadisnya.
lui akhirnya ngangguk.
mau gak mau, siap gak siap emang dia harus bilang ke sang bunda. harus siap terima konsekuensinya.
"luiii!"
lui sama mark nengok barengan── "yujin? kok disini?" tanya lui, bingung.
yujin nyengir, "gue... mau nemenin lo. gapapa kan? siapa tau lo butuh gue nantinya?"
lui senyum tipis, inilah yang seharusnya dia sebut 'sahabat' selama ini. bukan dua orang yang udah ninggalin dia disaat dia terjerat dalam masalah.
"makasih ya. sini duduk."
"em. by the way, si anu── siapa tuh yang ngehamilin lo? dia gak diajakin sekalian?" tanya yujin.
dahi mark berkerut, "ngapain ngajakin dia? yang ada nanti bikin masalah lagi."
"gak, gak mark bukan begitu. jangan kebawa emosi dulu. mau denger pendapat gue gak?" tanya yujin.
mark melempar pandangannya ke lui, saling tatap. sampe akhirnya lui ngangguk.
"yaudah, silahkan." kata mark.
"jadi kalo menurut gue ya, mending kalian juga ajak dia kesini aja deh. soalnya, meskipun nantinya emang elo yang bakal nikahin lui── tapi kesalahan yang sebenernya disini adalah si dia. jadi, dia tetep harus mengakui kesalahannya lebih dulu gitu. supaya keluarganya lui juga gak memandang buruk ke elo mark. paham gak sih?"
lui diem, mencerna omongan yang keluar dari mulut yujin. sama halnya dengan mark.
"gue takut jin." ucap mark.
"takutnya karena?"
"kalo nanti akhirnya malah bundanya lui nyuruh taeyong yang nikahin lui. gue takut itu. gue gak mau kehilangan lui." tatapan mark kosong.
yujin sama lui liat liatan.
lui juga sama sebenernya, takut kalo itu terjadi. dia gak akan mau dinikahin sama taeyong.
sumpah.
"itu bisa dibicarain nanti mark. yang penting bicarain kejujurannya dulu disini."
mark ngehela nafas.
"baiklah, kalo itu yang menurut kalian baik. silahkan panggil taeyong kesini."
lui ngusap pundak mark, "tenang mark. i will choose you." mark ngangguk dan nyium kening lui.
"yaudah lui, lo line dianya dulu deh silahkan."
"em.. okay."
ty
kak |
p |
ini lui || ALHAMDULILLAH
| akhirnya diunblock
| iya, kenapa lui?
| kamu butuh saya?
| kenapa kamu?
| diapa apain sama mark?
KAMU SEDANG MEMBACA
wrong, mark lee. ✔️
Short Story"Take the risks, im not scared anymore. Its for her, i do it all for her, even though i know its really wrong." Published on 2018.