siang ini, lui ditemenin sama winwin bakal pulang kerumahnya.pokoknya winwin udah bersumpah gak akan memisahkan dirinya dari lui.
dia bakal jagain lui.
cklek
winwin ngebuka pintu dan membiarkan lui masuk duluan.
setelah dilihat, di ruang tamu gak ada bunda. lui pikir bunda masih di kamarnya.
"a, lui ke kamar dulu ya. ambil charger." winwin ngangguk, "aa disini ya."
dan setelahnya lui beneran jalan kearah kamarnya. sesuai yang dia bilang, mau ambil charger.
"luiㅡ"
lui langsung nengok, ada bundanya disana. "iya bun?"
"ikut bunda kebawah. bunda mau ngomong sama kamu, penting nak. ayo."
lui cuma ngangguk dan ngikutin sang bunda. entah apa yang bakal diomongin sama bundanya.
karena bahkan lui mikirnya semua udah beres. udah diomongin kemaren waktu ada taeyong juga kan?
setelah sampe di ruang tengah, winwin yang tadinya lagi nyender manja sambil ngemil wafer langsung duduk biasa.
"eh, bun."
bunda gak ngegubris, "lui, duduk silahkan."
lui menurut dan langsung duduk disebelah winwin.
"lui maafkan bunda, tapi bunda fikir bunda harus segera bicarakan ini ke kamu."
"iya bunda, silahkan."
bunda menghela nafasnya dulu, "bunda mauㅡ kamu angkat kaki dari rumah ini."
baik lui maupun winwin sama sama kaget. keputusan macam apa itu?
"gimana bunda?" tanya winwin. dia tau adeknya ini pasti shock karena itu.
"iya. bunda mau lui pergi dari rumah ini. secepatnya."
"ta-tapi kenapa bunda? lui mau disini bunda, lui mau sama bunda. tolong bunda." lirih lui.
bunda geleng, "bunda mau secepatnya kamu pergi dari sini lui. bunda gak mau saat perutmu membesar nantiㅡ bunda bakal jadi bahan pembicaraan tetangga."
"bun? bunda tolong jangan seperti ini. gimanapun juga lui adalah anak kandung bunda. lui berhak tinggal disini bun." tolak winwin.
"seandainya lui gak melakukan kesalahan, bunda gak akan usir dia win. sekarang biar lah. biar ini menjadi hukuman baginya."
"bunda kenapa tega?"
"bukannya bunda tega. tapiㅡ bunda sebagai orang terpandang disini. apalagi masalah agama. dan sekarang? kamu lihat apa yang lui lakukan ke bunda? mempermalukan bunda win!"
bunda bener bener marah. suaranya meninggi.
lui cuma bisa diam setelahnya. iya, dia sadar dia salah. tapi kan itu bukan sepenuhnya kesalahan dia?
"bunㅡ"
"udah lui. kalo memang itu yang bunda mau, ayo kita pergi. kemasi barang barangmu. aa bakal temenin kamu." cela winwin.
lui sendiri bingung harus gimana.
"t-tapi aㅡ"
"ayo. gak ada waktu buat disini lama lama." sepertinya winwin muak sama kelakuan sang bunda.
sementara lui lagi ngemasi barang barangnya, winwin nelfon mark. nyuruh cowok itu datang bawa mobil.
"mark udah di rumah aa, kamu masih banyak yang mau dibawa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
wrong, mark lee. ✔️
Short Story"Take the risks, im not scared anymore. Its for her, i do it all for her, even though i know its really wrong." Published on 2018.