1 | 06. mantan dan postingan

4.2K 627 18
                                    







"pagi sayang." mark ngerangkul aku yang baru aja sampe dikampus. iya, aku lagi diparkiran sekarang.

"iya, pagi juga mark."

"udah sarapan?"

aku geleng, karena emang tadi gak sempet sarapan. bunda belum masak apa apa tapi udah pergi dari abis subuh. sial.

"mau makan dulu gak? gak disini tapi."

"terus dimana?"

"kita ke nasi goreng pak gomin aja gimana? lama gak kesana berdua kan?"

"ih ngaco, jam segini mah belum buka kali." kataku sambil ngeliat ke jam tangan yang aku pake. masih jam delapan anjay, gak mungkin warung nasi goreng itu udah buka.

"hmmm, yaudah ke warung bubur depan situ aja?"

"kenapa gak dikantin aja sih?" tanyaku, ya kan soalnya kalo kantin mah udah pasti bukanya.

mark geleng, "gak mau. ada mina."

oh, ternyata ada mina. mina itu mantannya mark, mantan yang diputusin secara sepihak karena mark milih aku.

emang kayanya mark ini buta, soalnya jelas jelas cantikan mina daripada aku. dan dia malah milih aku, bodoh kan.

"kenapa kalo ada mina? takut?"

"takut?"

"iya, takut gak bisa move on dari dianya."

"gak bisa move on gimana sih maksud kamu? udah jelas aku sama kamu, mana mungkin aku masih belum bisa move on dari mina."

"gak ada yang gak mungkin, mark."

"ini udah lebih dari tiga tahun, lui. gak usah ngaco, tolong."

"aku cuma bilang. siapa tau kamu emang belum bisa move on, kan aku memastikan."

"lui?!"

"buktinya kamu takut ketemu sama mina, bisa jadi karena kamu emang bener bener masih sayang sama dia kan? iyakan mark?"

"kamu apa apaan sih? tolong jangan pancing emosiku. ini masih pagi, lui. come on." mark ngacak rambutnya.

emang kalo udah bahas mina, kita pasti ribut.

"yaudah."

aku jalan ninggalin dia, gak mikirin sarapan lagi. udah kenyang ribut sama mark soalnya.

"lui! berhenti!" panggilnya, dan aku gak berhenti.

"lui kamu dengar aku gak sih?!" sepertinya mark lari kecil ngejar aku, ah bodo amat.

grep

dia peluk aku dari belakang. sinting, ini dihalaman kampus. berani beraninya dia.

"apaan sih?!" aku berusaha ngelepas pelukan mark.

"kamu yang apaan?! kamu yang mancing ngomongin mina, tapi kamu juga yang marah. maunya apa?!"

mark ngebentak aku.

dan, aku benci dibentak.

"maunya kamu pergi darisini!" teriakku. gak tau, lagi gak bisa kontrol emosi kali ini.

"apasih lui! kamu kenapa?" mark megang pundakku, dan gak tau kenapa aku malah nangis.

kenapa aku ngerasa ini ngedrama banget ya?

"kok nangis? hey hey, stop it." mark ngedeket, meluk tapi aku dorong badannya. lagi gak mau dipeluk.

"weh weh, ngapain siah!" aku ditarik kebelakang sama seseorang yang baru datang ini.

wrong, mark lee. ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang