19.2 Mwo

1K 187 225
                                    

"Tuan, rencana A sudah berhasil kami lakukan dengan baik".

"Bagus, lalu bagaimana dengan rencana B?"

"Agen kami juga sudah berhasil melakukannya. Tuan akan segera bisa mendengarnya dengan software yang Tuan miliki".

"Baiklah, rencana C akan aku lakukan sendiri sebab aku bisa melakukannya dengan mudah. Ah, sudah kau pasang chipnya?"

"Ya, Tuan. Aku sudah berhasil memasang chip di bawah meja. Itu punya kemampuan mendengar dengan radius cukup luas, jadi Tuan bisa mendengarnya walau ia sedang ada di luar ruangannya".

"Bagus. Aku akan segera mencobanya, okay?"

"Okay, Tuan. Ah satu lagi Tuan, saya sudah berhasil menemukan potongan adegan yang hilang sejak satu bulan yang lalu. Agen kami berhasil membobol kuncinya. Tapi mungkin akan sangat banyak klip yang nantinya anda terima, karena agen kami membobol sampai ke tiga bulan yang lalu".

"Nah, ini yang kutunggu. Tak apa, nanti aku akan mengkajinya sendiri. Segera berikan rekamannya padaku, aku akan segera mentransfermu dengan nominal yang kau inginkan. Tulis saja dalam pesan teks, okay?"

"Baik, Tuan. Terima kasih banyak".

"Aku yang berterima kasih karena kau mau bekerja sama denganmu. Ah, minta anak buahmu untuk terus mengikuti keduanya. Tapi jika mereka sudah masuk ke dalam rumahnya, jangan pantau mereka. Karena itu akan melanggar privasi".

"Baik, Tuan. Agen satu dan dua masih terus mengikuti mereka dan memberikan laporan pada kami. Kami akan segera mengirimkannya melalui surel pada anda tentang laporan dua hari ini. Sejauh ini kami belum menemukan sesuatu yang janggal, Tuan".

"Baiklah kalau begitu. Terus hubungi aku jika ada sesuatu seperti ini. Termasuk jika ada kekurangan biaya, jangan sungkan untuk mengatakannya padaku".

"Baik, Tuan".

"Bolehkah aku memberi kalian satu pekerjaan lagi?"

"Ya, tentu Tuan. Ada apa?"

"Tolong kawal laki-laki yang bernama Park Jihoon. Entah mengapa, aku merasakan ada hal buruk yang akan terjadi padanya setelah mendengar semuanya".

"Baik, Tuan. Kami akan memberikan pengawalan penuh padanya".

"Bagus. Awasi dia dari jauh, oke? Jangan sampai kalian terlihat mencurigakan atau sampai terlihat olehnya. Aku akan mengirimkan lokasi di mana ia berada sekarang pada kalian".

Sambungan terputus. Suara kekehan terdengar darinya kemudian. Ia melepas kacamatanya, kemudian meletakkannya di atas meja sampai menimbulkan bunyi antara plastik dan kayu yang terantuk.

"Know your enemy first, sweetheart", ujar lelaki itu pelan.

-989 Monete-

Sudah sebulan lebih berlalu sejak Jihoon pulih. Kini, mereka semua disibukkan dengan rencana pernikahan Hyungseob dan Woojin. Keduanya akan berangkat minggu depan, dan akan berada di Amerika selama kurang lebih dua minggu. Jihoon lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Hyungseob dan Daehwi sekarang, karena keduanya ingin menikmati masa lajang Hyungseob yang akan berakhir sebentar lagi.

Ketiganya kini berada di sebuah kafe, menikmati segelas kopi milik mereka masing-masing sambil bertukar cerita. Walau lebih banyak Hyungseob yang bercerita, tapi dua temannya setia untuk mendengarkan ceritanya. Mereka berharap supaya mereka bisa sampai di tahap yang Hyungseob dan Woojin capai.

Hyungseob tampak sangat bahagia. Jihoon sebagai sahabat yang sudah bersamanya sejak lama dapat melihat raut kebahagiaan yang terpancar dari wajah Hyungseob. Ia turut senang, karena akhirnya Hyungseob bisa berbahagia dengan sang kekasih. Jihoon berpikir, akankah ia bisa bersatu dengan orang yang ia cintai? Tapi ㅡia tak mempunyai bayangan mengenai hal itu.

989 Monete ; panwink ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang