Bab 28 : Star

891 163 26
                                    

Dia termenung menatap keluar jendela yang kini tampak berembun. Menghela nafas karena tak semua bagian tubuhnya bisa ia gerakkan. Iris hitamnya menekuri kaca jendela yang menjadi pusat perhatiannya sejak semalam.

Dia tidak bisa bergerak dengan bebas ㅡmeski dirinya juga enggan bergerak terlalu banyak karena masih merasa sangat lemas. Lelaki itu hanya bisa menghela nafas, sesekali menatap ke arah jarum infus yang melekat di tubuhnya sejak beberapa hari yang lalu. Kembali teringat dengan ucapan sahabatnya ㅡKang Daniel, semalam.

Sahabatnya menyampaikan pesan yang bersumber dari Kakak tertuanya, Park Hyungsik ㅡyang sudah mengetahui penyebabnya sampai bisa seperti ini. Kakaknya dengan tegas memberinya dua pilihan yang sangat berat, yaitu menikah ㅡatau membangun perusahaan dan meninggalkan dunia seni yang selama ini dia geluti. Dia baru saja sadar dari fase kritisnya dua hari yang lalu, dan Hyungsik sudah memberinya beban baru untuk dia pikirkan.

Memangnya menikah semudah itu? Lagipula, dia harus menikah dengan siapa? Walaupun Hyungsik dan Chanyeol berkata keduanya akan mencarikan Jihoon pasangan hidup, tapi tentu saja itu tidak mudah. Tak mudah untuk menemukan seseorang yang klop denganmu dalam waktu beberapa hari saja. Terlebih, seorang Park Jihoon punya banyak preferensi tersendiri untuk pasangan hidupnya ㅡdan ia belum mampu berpaling dari seorang Lai Kuanlin.

Dia menatap lengannya yang kini terbalut dengan perban yang cukup tebal. Sudah tak ada darah yang merembes keluar dari perbannya, pertanda baik. Ia menghembuskan nafas lega.

Jihoon menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong. Pikirannya sungguh berkecamuk, memikirkan tentang bagaimana masa depannya. Tentang dua pilihan yang harus dia putuskan secepatnya karena Hyungsik dan Chanyeol akan segera mempersiapkan semuanya untuk dirinya. Lelaki itu sampai saat ini masih tidak tahu yang mana yang harus dia pilih. Apakah ia harus mengorbankan mimpinya untuk menjadi seniman atau dia harus mengorbankan perasaannya?

Lelaki itu kembali menghela nafas berat, membuat seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruang rawat inapnya mengerutkan kening. Siapa lagi jika bukan Kang Daniel? Seseorang yang selalu menemani Jihoon sejak seminggu yang lalu. Sekarang dia baru saja kembali dari pekerjaannya, dia sempat meninggalkan Jihoon selama beberapa jam. Dia sudah bisa lebih leluasa untuk mengerjakan pekerjaannya, juga mengulik permasalahan yang selama ini terjadi tanpa terlalu memikirkan Jihoon -walau Jihoon tentunya tetap bersarang di benaknya. Tapi setidaknya, dia bisa lebih tenang karena sudah memerintahkan beberapa pekerjanya untuk menjaga ruang rawat inap Jihoon dengan pengawasan ketat.

"Ada apa?"

Jihoon menoleh, menemukan Daniel berdiri tidak jauh darinya dengan sebuah plastik berwarna merah muda di tangannya. Jihoon tahu pasti apa yang dibawa oleh Daniel, selusin donat kesukaannya yang selalu menemani Jihoon di rumah sakit, selalu dibawa oleh Daniel setiap Daniel berkunjung ke ruang rawat inap Jihoon. Tapi, dia saat ini tidak terlalu ingin menjamah donat-donat berlapis gula itu karena ada yang mengganggu pikirannya sejak semalam, membuat dirinya tidak ingin menyantap makanan apapun.

Mungkin bisa dibilang Jihoon masih terlalu syok. Bagaimana tidak syok? Dia baru saja sadar dari fase kritisnya dan langsung diberundung dengan tekanan yang menurutnya sangat berat. Ya, sangat berat. Karena Jihoon harus mengorbankan salah satu dari hal yang sangat berpengaruh dalam hidupnya. Cinta -atau jiwanya?

"Masih memikirkan perkataan Hyungsik?"

Jihoon menganggukkan kepalanya. Sudah berapa kali disebutkan jika seorang Kang Daniel adalah seseorang yang sangat peka? Bahkan tanpa Jihoon berkata satu patah kata pun, dia sudah bisa menafsirkan apa yang sedang mengganggu pikiran seorang Park Jihoon. Yah, lelaki itu terlewat peka. Mungkin para wanita atau submisif di luar sana sangat mengidamkan seorang Kang Daniel sebagai pendamping hidupnya salah satu alasannya adalah hal itu.

989 Monete ; panwink ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang