HOPE

703 105 7
                                    

Disclaimer : BTS belongs to God, their parent, family and Fans. And Big Hit ent.

Warning : this story contain BL!AU, dominan,carrier and others.

*special for HWIMANG ,fanfic ini full family drama dan dominasi percakapan sebagai point cerita.

Happy reading dan silahkan dikoreksi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Alternatife universe
Hoseok!dom×Tae!carrieer

.

.

.

Berhasil ya ?
-Hwimang-

.

.

.

3. Jika sebelum lima belas hari terjadi sesuatu hal yang tidak diharapkan oleh salah satu atau kedua belah pihak. Maka surat kesepakatan ini bisa bisa dibatalkan.

.

.


Hwimang merasa seperti tokoh cerita fiksi. Saat pertama membuka mata, yang terasa sangat lengket. Pandangannya buram perlahan menjadi jelas. Kedua alisnya mengeryit, bau khas karbol dan cemara yang samar tercium. Dan paling penting, ini bukan kamarnya atau kamar tamu tuan Jung. Jendelanya tinggi dan dengan ukuran standar. Bukan jendela kaca besar dengan tirai peach mewah yang menjuntai. Langit masih gelap atau sudah gelap.

Hwimang blank sementara.

Sampai napasnya terkesiap, otomatis terduduk. Memori liburan musim panas dua tahun yang lalu berputar di kepalanya. Seperti polaroid yang dilempar acak. Hari yang terik, cicadas yang berderik dari pohon Ginko belakang rumahnya yang terang penuh sinar matahari. Suaranya nyaring memanggil sang ibu.

"Mom..! Aku ingin semangka !" Hwimang kecil hanya mengerjap bingung. Kemana ibunya. Melangkahkan kaki pendeknya ke lantai dua. Letak deretan kamar-kamar keluarga Kim.
"Mom ?! Kau didalam ?" tapaknya melewati single bad ditengah ruangan kamar sang kesayangan.

"Mom ?!" masih tidak mendapat jawaban. Pintu kamar mandi yang sedikit terbuka memancing Hwimang untuk melongok kedalam. Dan detik itulah, Namjoon yang baru saja keluar dari studio pribadinya, berlari secepat yang dia bisa saat mendengar Hwimang berteriak histeris berkali-kali.

Dan tidak ada yang menyadari riwayat dari mesin pencari di ponsel Taehyung, yang hancur berserakan di pojok kamar mandi yang memerah dan bau anyir.

Hwimang nyaris berteriak ketakutan sebelum seseorang menariknya kedalam dekapan aman. "Hey, tenang sayang. Tenang.."
Dan Hwimang berhasil mendapatkan lagi napasnya.

"Hematophobia, rasa takut yang ekstrem pada darah. Baik melihat ataupun hanya dengan memikirkan dan membayangkan sumber ketakutan, mampu membuat pasien terserang kecemasan antipasif. Rasa cemas, takut, dan panik yang tiba-tiba dan sangat besar. Hal ini bisa disebabkan karena pengalaman atau masa lalu yang memancingnya takut berinteraksi dengan sumber ketakutannya. Seperti, pernah mengalami pendarahan hebat atau melihat kejadian yang berhubungan dengan darah yang menurut pasien itu terlalu mengerikan. Pasien mengalami penurunan tekanan darah yang drastis, namun jantungnya memompa sangat cepat karena panik. Membuat fisiknya tidak terkendali, mengakibatkan kejang, kesulitan bernapas dan kehilangan kesadaran."

HWIMANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang