Epilog

778 80 23
                                    

Semuanya akan menjadi awal yang baru di sini..



..

Hwimang melangkah hati-hati di atas hamparan rumput. Meskipun, bocah Jenius ini sudah terbebas dari tongkat jalan yang merepotkan. Hwimang masih harus menggunakan akan alat medis di kakinya--sebenarnya berfungsi sama dengan gips namun bisa dilepas sewaktu-waktu-- (yang Hwimang belum tahu namanya, nanti akan Hwimang cari tahu nama alat ini) dan sukses membuatnya memperhatikan setiap langkah di antara orang-orang dewasa yang berseliweran. Dan satu lagi yang membuat Hwimang kesal bukan main, ia terlihat aneh, karena hanya memakai satu sepatu untuk melengkapi setelan jas pilihan Ucle Kookienya.

"Kenapa tidak pakai sandal saja jika memang harus tetap beralas kaki?" Hwimang menggerutu sendirian.

Dalam hati Hwimang meruntuk,

'Aku ingin kabur!'

Awalnya Uncle Kookie mengatakan bahwa, Hwimang akan punya teman di acara ini, tapi nanti, jika keluarga Wu dan keluarga Kim datang. Tapi, sepertinya sedikit meleset dari perkiraan. Ziyu, Zuya dan Taeoh belum nampak batang hidungnya sejak acara inti dimulai satu jam yang lalu, padahal salah satu orang tua mereka sudah hadir. Hwimang kan juga rindu pada mereka.

Dan di mana paman kelincinya itu berada?

Apa berduaan dengan Jimin Hyung di bawah kanopi bunga-bunga?

Aish! Bisa mati bosan Hwimang jika seperti ini, dia benar-benar ingin menggigit adik kesayangan ayahnya itu.

Oke! 

Untuk Kali ini Hwimang cukup bisa menerima disalahkan dan cukup merasa berdosa karena tidak memanfaatkan otak jeniusnya untuk berpikir. Karena, malam itu seminggu yang lalu. Saat ayahnya melamar ibunya di kamar tamu yang sudah menjadi kamarnya. Dan ibunya menjawab 'yes i do'. Sesuatu terlintas di  pikirannya dan terucap begitu saja, yang setelah dipikir-pikir lagi ternyata sangat konyol.

Tepat setelah yang paling tua membantu Hwimang, kembali berbaring dengan benar. Si ayah Jung Hoseok dan sang ibu, Kim Taehyung beranjak dari tempat tidurnya.

"Istirahatlah, love." Pemilik Hope Group ini kembali mencium puncak kepala Hwimang.

"Tidur yang nyenyak, Baby Hwimang." Kali ini ibunya, yang baru sempat mengumpulkan nyawa setelah gerakan reflek ayahnya yang tiba-tiba mencium bibir ibunya di depan Hwimang.

Dan ketika sang ayah hendak memutar knop pintu dan ibunya mengikuti di belakangnya, kebodohan seorang Jung Hwimang muncul begitu saja.

"Dad!  Mom! Where are you go?"

"Kami akan di luar love, kenapa?" Hoseok kembali menghampiri putranya dengan raut wajah khawatir.

"Ada apa, Hwimang? Kau merasa sakit?" Taehyung juga segera menaiki tempat tidur tempat Hwimang berbaring.

"Mom! Dad!"

"Ya"

"Yes, love?"

Dua orang dewasa ini menunggu dengan was-was. Wajah Hwimang terlihat sangat serius dari biasanya.

"Janganbuatkanakuadiksebelumkalianresmimenikahdanterdaftardikantorkependudukan." Serentet kalimat yang Hwimang ucapkan tanpa jeda dalam satu tarikan napas.

"Hah?"

"Eh?"

Jung Hoseok dan Kim Taehyung siap menjatuhkan rahang mereka, jika bisa. Anak mereka ini, benar-benar!

"Eh... Itu... Maksudku--" Hwimang menyesal mengatakan hal semengerikan itu. Anak ini justru terkejut sendiri dengan ucapannya.  Jung Hwimang hanya anak berusia delapan tahun jika kalian lupa!

HWIMANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang