Disclaimer : BTS belongs to God, their parent, family and Fans. And Big Hit ent.
Warning : this story contain BL!AU, dominan,carrier and others.
*special for HWIMANG ,fanfic full family drama dan dominasi percakapan sebagai point cerita.
Happy Reading dan mohon koreksinya minna-san..
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
..
.
"Berdamailah pada diri kalian sendiri.."- Kim Seokjin
-Hwimang-
.
.
.
"Mungkin aku tidak tahu sedetail apa kisah kalian. Tapi aku pernah tahu seperti apa rasa sakit dan kesedihan seorang ibu kehilangan anaknya." Kim Seokjin menjeda kalimatnya. Sedikit menikmati secangkir teh camomile buatan kafetaria rumah sakit.
"Dan rasa simpati atau belas kasihan yang diperlihatkan dunia pada kami tidak akan pernah bisa mengobati rasa perih dan luka yg kami rasakan saat itu," Namjoon menggenggam erat telapak tangan Seokjin di atas pangkuannya. "Pun tidak bisa membuat putri kami kembali."
Seokjin membalas rematan suaminya tak kalah erat.
"Aku tahu kau begitu terluka Taehyungie, karena kita sama-sama seorang ibu. Tak salah jika kau merasa berdarah dan hancur secara emosional saat melihat keadaan Hwimang saat ini,"
Taehyung memandang nanar secangkir machiatto yang masih mengepul di atas meja. Hoseok yang duduk di sampingnya hanya melirik prihatin namun tidak berani bertindak, seperti semalam mungkin.
Ya, mereka berempat sedang duduk bersama di satu meja bulat kafetaria Seoul Medical center. Berterima kasihlah pada pasangan Kim ini, yang mampu menyeret kedua orang tua Hwimang setidaknya agar mereka mau mengisi perut saat dua orang ini datang lagi ke ruang ICU pagi-pagi buta dalam keadaan mata yang sembab. Jungkook dan Jimin lebih memilih duduk di kursi tunggu ruang ICU ketika baru sampai ke rumah sakit tadi daripada harus ribut menahan emosi berdebat dengan Hoseok lagi. Jungkook hanya ingin kakaknya istirahat barang sejenak.
"Sekarang, bukan hanya tentang urusan kalian berdua, tapi kalian bertiga." Namjoon kembali bersuara, ia meletakan kedua tangannya di atas meja dengan masih menggenggam tangan Seokjin. "Kalian dalam fase menerima kiamat kecil dalam ikatan semrawut kalian ini,"
Hoseok paham maksud ucapan pria yang ternyata berlesung pipi di depannya. Dirinya dan Taehyung bukanlah pasangan kekasih apalagi suami istri, tapi mereka mempunyai Hwimang sebagai ikatan.
"Dalam kondisi ini kalian harus saling mendukung, jangan sampai kalian marah pada diri sendiri, marah pada keadaan, apalagi sampai menyalahkan satu sama lain."
Hoseok dan Taehyung menghela napas berat bersama. Terutama Hoseok, dia seakan mendapat alarm kuat untuk keadaanya sendiri.
"Jadi, bolehkah aku meminta beberapa hal pada kalian berdua?" Seokjin berucap dengan suara terlembut yang ia miliki, menarik lebih banyak atensi dua orang yang lebih muda di depannya.
"Berdamailah dengan diri kalian sendiri, dan pada diri kalian satu sama lain, saling bersandar dan saling mendukung."
"Aku tahu kau bukan orang seburuk itu, Hoseok-ssi." Namjoon menepuk tangan Hoseok yang saling menaut di atas meja. Orang-orang di depannya sedang dalam keadaan terapuh. Yang bisa dia lakukan sekarang, mungkin hanya sedikit bentuk dukungan moril. Namjoon pernah di posisi yang jauh lebih buruk dari ini."Yang kemarin hanya reflek berlebihanmu sebagai seorang ayah, dan jelas kau mencintai Hwimang kami,"
KAMU SEDANG MEMBACA
HWIMANG
FanfictionHanya drama tentang perjuangan, proses, fase belajar hidup, cinta dan pengakuan satu exsistensi bernama Hwimang sebagai penghubung Jung Hoseok dan kesayangan Hwimang, Kim Taehyung.