-5.00 AM
Masih sangat pagi untuk beranjak dari kasur, tapi aku justru sudah berada dimobilku. Hari ini tanggal 1 februari, harusnya aku ikut kegunung untuk pengkaderisasi-an anggota bem baru. Tapi aku tidak ikut. Tentu saja karena hari ini ulang tahun kak doyoung. Untung saja pacarku adalah presidennya jadi tidak susah untuk meminta izin.
Sejak obrolanku dengan kak jaehyun seminggu yang lalu. Aku dan kak doyoung jarang berkomunikasi, kak doyoung juga tidak pernah pulang ke rumah karena sibuk.
Aku tau akhirnya, benar kak doyoung yang memberitahu kak jaehyun bahwa aku diteror oleh fansnya, kak doyoung bilang aku yang cerita sendiri kepadanya sampai aku hampir depresi, bahkan dia bilang ke kak jaehyun bahwa aku ingin bunuh diri pada saat itu, makanya aku memilih untuk putus. Scenario yang bagus bukan?
Sebenarnya aku marah dengan kak doyoung yang selalu seperti ini, membuat kebohongan dan ditutupi oleh kebohongan lain. Sampai saat ini aku tidak mengerti mengapa dia seposesif itu padaku.
Tapi tetap saja dia kakak ku kan? Untuk itulah aku disini. Pagi sekali berangkat ke supermarket untuk membeli bahan-bahan untuk membuat kue. Ya aku ingin membuatkan kue spesial untuknya. Aku sudah mengucapkan ulang tahun tadi tepat jam 00, walaupun via chat. Dan dia bilang, setelah merayakan ulang tahun dengan teman-teman nya ia akan segera kesini, merayakan ulang tahunnya denganku.
Aku memasuki supermarket besar yang masih sangat sepi, tentu saja karna masih sepagi ini. Akupun langsung memilih bahan-bahan yang aku butuhkan.
Aku keluar dari supermarket dengan membawa dua kantong plastik besar ditanganku.
"Aduhh berat banget." Aku meletakkan plastik ke tanah sambil meregangkan otot-otot tanganku.
Didepan ku aku melihat sekumpulan gadis-gadis sedang berkumpul seperti menunggu sesuatu. Melihat gadis-gadis bergerombol seperti itu aku jadi ingat fans kak doyoung.
Aku mengangkat plastik belanjaanku kembali, dan melanjutkan perjalanan ke mobilku didepan sana. Baru selangkah aku berjalan tiba-tiba gadis-gadis tadi berlari ke arahku dengan tidak karuan. Mereka menabrak tubuh bagian kiri dan kanan ku, sementara plastik belanjaan ku sudah berserakan dimana-mana.
"HEY! KALIAN SUDAH GILA YA!" Aku mencak-mencak sendiri seperti orang gila.
Bugh..
"Aww!"
Aku kembali ditabrak oleh seseorang dari belakang, kali ini lebih parah karena aku sampai jatuh ke tanah.
"Eh. Maaf maaf saya gak liat." Ucapnya. Ternyata yang menabrak ku bukan gerombolan gadis-gadis tadi, melainkan seorang laki-laki.
"G-gong myung?" Aku meneliti wajahnya yang tertutup topi dan masker hitam.
"Ah, sial ternyata kau juga mengenalku." Dia mencoba berlari tapi aku mencegah tangannya.
"Hey sebentar." Kataku.
"Apa? Ah maaf karna fansku tadi belanjaan mu jadi berantakan. Ambil ini. Maaf telah membuatmu repot." Dia memberi dua lembar uang kepadaku.
"Hey aku tidak-- heyy!! Aku ingin minta foto!! Gong myunggg!!" Aku teriak-teriak sendiri sementara gong myung sudah masuk ke mobil nya.
Ternyata gadis-gadis tadi adalah fansnya. Lagian buat apa dia ke tempat ini sendirian se-pagi ini? Aku memilih untuk kembali kedalam supermarket dan membeli lagi bahan-bahan untuk kue kak doyoung.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.-7.00 PM
Aku membaringkan tubuh di sofa panjang depan tv, sudah jam segini tapi kak doyoung belum juga datang. Aku sudah menunggu sejak 4 jam yang lalu, dimeja kaca depan sofa, Kue caramel coffee dengan warna brown nya yang cantik buatanku sudah jadi, dilengkapi bubuk-bubuk kopi kecil diatas krim putih yang menambah kecantikan si kue.
Aku membenamkan wajahku pada bantal sofa dengan malas. Aku sudah ngantuk, lelah, semua badanku remuk ketika membuat kue tadi, pantatku juga masih terasa sakit akibat jatuh ditubruk gong myung.
Ting nong.....
Ah itu kak doyoung! Aku buru-buru bangun dari tidurku, Menguncir rambutku dengan kasar. Tidak lupa aku menyalakan lilin yang sedari tadi menempel di kue. Setelah selesai aku pun berjalan menghampiri saklar lampu dan mematikannya, semua gelap tidak terlihat apapun selain wajahku yang terkena cahaya lilin.
"By!! Byancaa ini kakak!" Teriakkan dari luar terdengar.
"Ish kenapa sih pake nunggu aku bukain segala, ini kan rumahmu juga bodoh. Cepat masuk muka ku sudah panas dari tadi didepan lilin." Ucapku dalam hati.
"Kakak masuk ya." Teriaknya lagi.
Sedetik kemudian aku mendengar suara pintu terbuka dan tertutup, akupun keluar dari tempat persembunyianku, menyalakan lampu dan-
"Happy birthday to you~ Happy birthday to you~ Happy birthday, Happy birthday, Happy birthday to you~~ Happy Birthday my bro, Kim Doyoung." Aku tersenyum sangat manis kepadanya dia membalas senyuman ku.
"Whoaaa. Kakak kira kamu gak bakal nyiapin ini." Ucapnya sambil mengelus rambut ku pelan.
"Ini buatan aku tauu, kurang sweet gimana coba adikmu ini." Aku memegang tangannya yang ada dikepalaku.
"Diajarin siapa coba sweet begini?"
"Diajarin kakaknya. Ahaha. Udah ah tiup nih lilin keburu abis."
"Oke-okee" kak doyoung bersiap meniup lilinnya.
"Eh make a wish dulu dong." Cegahku.
"Oh iya. Semoga tahun ini jadi tahun yang baik, bisa punya banyak waktu buat byanca, bisa bikin byanca seneng. Uang kekumpul banyak biar bisa dihabisin sama byanca. Aminn. Fuihhhh." Kak doyoung memelukku.
"Kenapa wishnya malah buat aku semua coba?" Kataku ketika ia melepaskan pelukannya.
"Emang kenapa? Kan emang hidup kakak itu cuman buat kamu."
Aku tersentuh dengan jawabannya. Aku kembali memeluknya dengan lebih erat. Seberapapun posesifnya dia, itu semua demi kebaikan aku. Sekarang aku tau kak doyoung mempunyai rasa sayang yang amat besar kepadaku.
"Happy birthday, Kak. I love u." Ucapku pelan didepan dadanya.
-tbc.
Byanca Kim
Byanca Kim
Happy birthday, bro🐰❤
views all 127 comments
5 minutes ago • see translations.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Scenario - Kim Doyoung
Fanfiction"I'm the scenario maker of your life." -Kim Doyoung.