35. Kim Gongmyung

1K 99 0
                                    







01.00 a.m

Aku menjatuhkan tubuh ku pada kasurku yang empuk. Pandangan ku fokus pada langit-langit kamar hotelku. Tanpa sadar, air mataku turun begitu saja dari sudut-sudut mataku.

Setelah mengantar lucas pulang tadi, aku langsung kembali ke hotel menggunakan taksi. Aku belum ingin kembali kerumah itu. Walaupun aku tau rumah itu kosong, tapi tetap saja aku ingin pergi dari suasana rumah itu.

Aku mendudukkan tubuhku dan bersandar pada bantal, aku mengambil ponselku yang berada disaku jaket dan kembali membaca pesan tadi.









Nomor tidak dikenal

Bisa kita bertemu? Ada yang perlu saya bicarakan. Maaf, kalau terlalu mendadak dan tiba-tiba. Tapi ini penting, saya harus jelaskan semuanya.

-Gongmyung






Aku membaca kata-kata nya satu persatu secara berulang ulang.

Apa yang harus aku lakukan? Seketika kata-kata xiaojun dalam mimpiku tadi terbayang di kepalaku. Dalam hati sebenarnya aku sangat ingin mengakhiri semua ini, aku lelah. Aku juga ingin hidup normal seperti orang pada umumnya. Aku bahkan tidak pernah tidur lebih dari 4 jam semenjak semua ini.

Tapi jika aku mengakhiri nya sekarang, apa aku bisa hidup tenang? Apa aku bisa hidup didalam bayang-bayang misterius tentang keluarga ku? Tidak, justru itu semua akan tetap menghantui ku seumur hidup. Aku akan mengakhiri semua ini. Tapi, ketika semua ini telah selesai bukan berakhir ditengah jalan seperti ini.







Me

Sepertinya akan ada banyak hal yang harus kita bahas. Mari kita bertemu.

Sent.














°●°●°●°●°










07.00 a.m

Aku turun dari mobilku dan segera mengunci nya. Kemarin aku telah berjanjian dengan gongmyung untuk bertemu. Ini semua seperti mimpi. Jika biasanya aku melihat ia di tv, justru sekarang ia memintaku secara khusus datang ke apartement pribadi nya. Aku seperti orang terberuntung di dunia ini. Walaupun pertemuan kami bukan untuk bersenang-senang tapi tetap saja aku akan bertemu dia.

Aku berjalan meninggalkan area parkir basement apartement ini dengan senyuman lebar di wajahku. Hari ini perasaan ku terasa lebih baik, aku merasa setelah bertemu gongmyung nanti, semua misteri ini akan terpecahkan. Semoga saja.

Aku menaiki lift dan memencet lantai 21 seperti yang gongmyung bilang tadi padaku. Apartemen ini terlihat sangat sepi. Buktinya dilift ini hanya ada aku dan satu orang laki-laki menggunakan masker hitam dibelakangku. Kami terdiam dalam kesunyian, aku membenamkan sebagian wajahku pada syal yang melingkar pada leherku. Aku gugup, suasana sunyi seperti ini aku sangat membenci nya.






Ting.





Lift berbunyi pada lantai 13 dan pintu pun terbuka. Terlihat dua orang laki-laki lain yang juga mengenakan masker ikut masuk bersama kami dan pintu kembali tertutup. Suasana lebih menegangkan dari pada yang tadi, mereka semua berdiri dibelakangku seperti bodyguard. Jantung ku sudah berdegup sangat kencang semenjak tadi.






Ting.








Akhirnya. Lantai 21. Aku langsung keluar dari lift itu dan berlari menjauh, sepertinya sekarang aku takut pada orang-orang dengan masker hitam. Tanpa sadar aku sudah sampai di salah satu lorong lantai ini. Aku tinggal mencari kamar yang dikirimkan gongmyung tadi.





[✔] Scenario - Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang