20. A Present?

960 109 1
                                    


"Baik-baik yaaaa disini. Semoga kamu bisa bikin pacarku senangg." Kataku ceria sambil aku mencium box berukuran sedang yang sudah terbungkus kertas kado dengan rapih.

Aku menaruhnya disamping kursi mobilku, lalu aku langsung menjalankan mobilku untuk segera ketempat tujuan.

Baru pukul 8 pagi tetapi aku sudah berkutat dengan kemacetan kota ini. Untung saja suasana hati ku sedang baik, jadi aku ikhlas saja menjalaninya.

Hari ini rencana nya aku akan menghampiri xiaojun ke apartemen nya. Aku akan membalas memberinya kejutan, dengan aku yang tiba-tiba datang dan memberi hadiah, mengingat aku belum memberinya apapun saat kita anniversary waktu itu. Setelah itu, baru kita berangkat ke kampus bersama-sama.




Tidak sampai 30 menit, mobilku sudah terparkir dengan sempurna di basement apartement xiaojun. Aku menarik nafas dalam-dalam. Kenapa rasanya aku gugup ya. Aku terlalu senang dan excited ingin melihat ekspresi xiaojun nanti.

"Aduh byanca kok kamu jadi alay gini sih? Ngapain gugup coba." Aku menampar pipiku pelan, berusaha untuk mengontrol emosi ku. Aku memandang sebentar wajahku yang terpantul dari kamera depan ponsel. Melihat sekali lagi apakah aku sudah cukup cantik.

Setelah dirasa mental ku sudah kuat akupun masuk kedalam apartemen nyaa tidak lupa membawa kado yang sudah ku persiapkan dan langsung menuju lift untuk ke lantai 3 dimana kamar xiaojun berada.

Ting.

Aku keluar dari lift dan menyusuri lorong di lantai ini, sampailah aku kini didepan pintu kamar apartemen xiaojun. Aku menarik nafas dalam sekali lagi, lalu memencet bel.

Ting nong...

Tidak ada jawaban.

Ting nong...

Masih tidak ada jawaban.

"Kemana sih ini anak? Apa masih tidur? Dasar ya."

Akhirnya aku memilih untuk nekat masuk tanpa izin. Memencet digit-digit nomor passwordnya.








Sepi dan mencekam.


Itu yang aku rasakan saat kaki ku menginjak lantai apartemen nya dan menutup pintu. Disini gelap, sangat gelap bahkan. Aku menyalakan senter yang ada di ponselku untuk membantu penglihatanku.

"Jun." Panggilku.

Aku melihat saklar lampu disudut ruangan dan menyalakan nya, begitu lampu menyala keadaan ruang tamu yang sangat berantakan menyambutku. Vas bunga pecah, tv dan ps berserakan di lantai.

Jantungku mulai berdetak tidak karuan. Apa yang terjadi? Aku meletakkan kado ku tadi di sofa dan mulai berjalan kearah dapur.

Ternyata keadaan dapur masih bersih, tidak sekacau diruang tamu tadi. Aku sedikit lega.

"Xiao Jun." Teriak ku sekali lagi, kali ini lebih kencang dari yang tadi. Kemana dia sebenarnya sih?

Oh kamar.






"Jun?"

Tok tok...

"Jun kamu masih tidur ya? Ayo bangun kita harus ke kampus."

Tok tok tok...

"Jun, hey kamu didalam kan?"

Tok tok tok tok..

Masih tidak ada jawaban apapun. Dia ini tidur apa mati sih? Kenapa tidak dengar sama sekali aku memanggil dan mengetuk pintunya bahkan sudah sangat keras.

[✔] Scenario - Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang